Membongkar Skandal Freeport
Jumat, 28 September 2012
Kamis, 27 September 2012
NASIONALISME INDONESIA DAN KEBUDAYAAN
Abdul Hadi W. M.
Abdul Hadi W. M.
Saya diminta menyampaikan pandangan ringkas tentang nasionalism Indonesia dilihat dari perspektif sejarah kebudayaan. Ini tidak mungkin karena memaparkan perkembangan suatu bangsa dari sudut pandang sejarah memerlukan uraian panjang lebar. Tetapi baiklah, saya hanya akan menyampaikan pokok-pokoknya saja. Nasionalisme adalah sebuah pengerti...
an, begitu pula kebudayaan. Keduanya sebagai pengertian muncul dan berkembang dalam sejarah.
Secara umum nasionalisme sering diartikan sebagai tuntutan politik yang menghendaki agar sebuah negara dibangun di wilayah tertentu. Di dalam wilayah tersebut telah diam komunitas yang secara turun temurun menjadi penduduk tetap negeri tersebut. Komunitas itu berbentuk etnik-etnik dan golongan-golongan politik, keagamaan dan sosial tertentu yang anekaragam, namun telah lama dipertalikan oleh hubungan-hubungan sejarah dan kebudayaan.
Di dalam sebuah negara yang sedang dibangun pasti ada penduduk yang secara turun temurun telah lama membangun suatu kebudayaan. Di sana secara tuturn temurun mereka mengembangkan aliran-aliran pemikiran sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan tertentu;agama dan aliran-aliran keagamaan; pola hidup dan adat istiadar; berbagai kearifan yg dijelmakan dalam sistem ilmu pengetahuan, seni, filsafat dan kesusastraan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagai tuntutan politik, nasionalisme tidak bisa dipahami tanpa melihat sejarah bangsa kita. Bukan saja dari sudut pandang sejarah kekuasaan politik, melainkan juga dari sejarah kebudayaan dan sosial. Krisis yang kita alami dewasa di bidang sosial, politik dan ekonomi pada dasarnya bersumber dari krisis kebudayaan. Salah satu faktor penyebabnya ialah kecenderungan negara kita menjadi negara birokrat (beamstate) selama 32 tahun pemerintahan Orde Baru. Karena negara dikuasai birokat maka kepemimpinan non-formal dan lokal menjadi hancur, begitu pula kepemimpinan dalam civil society di bidang sosial, politik, kebudayaan dan keagamaan.
Hantaman dahsyat globalisasi lebih memperburuk keadaan. Apalagi globalisasi dianggap sebagai suatu keniscayaan yang tidak boleh disikapi secara kritis sebagaimana sistem ekonomi pasar bebas (neoliberalisme). Padahal Dirk dalam bukunya Colonialism and Culture (1992) berkeyakinan bahwa globalisasi merupakan proyek neokolonialisme yang bertujuan meredakan ketegangan dunia atau peradaban Barat dengan dunia atau peradaban non-Barat. Rasa kepemilikan manusia atas negerinya, yaitu nasionalisme, dihancurkan, begitu pula ikatan alamiah manusia dengan tanah air, agama dan kebudayaan. Dengan globalisasi terciptalah pola dan gaya hidup yang homogen dengan nilai-nilai kosmopolitan yang dangkal seperti hedonisme, konsumerisme, materialisme, dan pragmatisme.
Kebudayaan
Apa yang disebut kebudayaan sering diberi batasan dan pengertian yang anekaragam. Bidang keilmuan yang satu sering memberi arti berbeda dengan bidang keilmuan yang lain. Begitu pula aliran yang satu dengan aliran yang lain dalam bidang keilmuan yang sama tidak jarang memberi arti dan melihatnya dari perspektif yang berbeda. Sebetulnya sebagai konsep dan institusi dalam kehidupan manusia, kebudayaan tidak mudah diberi batasan formal. Cakupannya yang luas selalu menuntut batasan atau defnisi luas. Agar taat asas dan sesuai dengan maksud pembicaraan ini saya ingin menelusuri melalui makna etimologisnya terlebih dulum baru kemudian mengemukan aspek-aspek pokok yang terkandung dalam pengertian kebudayaan.
Kata-kata kebudayaan dalam bahasa Indonesia diambil dari kata-kata Jawa ‘kabudayan’. Menurut Fizee (1981) kata-kata ‘kabudayan’ diperkenalkan oleh Mangkunagara ke-8 dan dibentuk dari kata Sanskerta yang telah dijawakan ‘budi’ dan ‘daya’. Kata-kata budidaya sendiri sering dikaitkan cara-cara bertani termasuk mengolah sawah untuk menanam padi melalui metode dan dengan pengetahuan tertentu yang telah ditanamkan dalam masyarakat petani secara turun temurun.
Kalau kita kembalikan kepada makna etimologisnya, kebudayaan dapat diartikan sebagai cara, kebiasaan, atau segala hasil daya upaya manusia mengolah akal budinya. Upaya itu dilakukan tidak secara individual, melainkan dalam sebuah rangka komunitas besar sebab tanpa komunitas ia, kebudayaan, tidak bisa dipelajari dan dimunculkan kehadirannya. Agar lebih dapat dipertanggungjawabkan bolehlah saya katakan begini. Kata buddhi (budi) dan daya dalam filsafat India dipercaya merupakan perwujudan dari mahat (jiwa agung) dalam diri manusia dan mahat itu sendiri merupakan perwujudan dari purusha (Ruh Tertinggi) setelah ruh manusia disatukan dengan jasad atau tubuhnya (prakrti). Yang terakhir ini mewakili unsur bendawi dalam kehidupan. Kata-kata mahat darimana budi muncul, dapat disetarakan dengan kata Geist dalam bahasa Jerma, yang diambil dari kata Persia gheisd, dari akar kata ghei yang artinya bergerak penuh tenaga, dorongan kuat, kekuatan vital dan semacamnya yang ada dalam jiwa manusia. Ia mengandung dalam dirinya potensi-potensi kecerdasan (adrsta), aktivitas, gerak keluar dari dirinya serta kemampuan untuk mengembangkan diri rohani.
Hamzah Fansuri adalah salah seorang penulis Melayu awal yang mnerjemahkan kata ‘budi’ menjadi akal pikiran, sebab baginya kaa-kata tersebut dipadankan dengan kata `aql (akal) dalam bahasa Arab. Dasarnya adalah karena akal pikiran yang merupakan kekuatan asas dari diri manusia yang membuatnya mampu menggerakkan kemampuan rohani dan jiwanya. Dengan akal atau budinya manusia dapat membedakan baik dan buruk, salah dan benar. Dengan akal budinya pula manusia menyadari keakuan atau kediriannya, sebagaimna juga kedudukan dan keberadaannya di alam semesta, hubungannya dengan Tuhan, sesamanya dan alam sekitarnya.
Begitulah dengan cara apa pun kebudayaan itu didefinisikan pastilah ia dapat dkaitkan dengan kegiatan dalam suatu komunitas atau sebuah komunitas, byang disebut etnik maupun kaum dan bangsa. Juga dengan cara apa pun diberi batasan pasti ia dikaitkan dengan upaya masyarakat atau individu untuk mengembangkan diri dan kepribadiannya. Akal atau budi hanya ada dalam diri manusia dan merupakan sarana yang memungkinkan manusia mengembangkan diri, dan untuk menunjukkan keunggulan dibanding obyek-obyek di luar dirinya. Sehingga adalah janggal apabila akal digunakan bukan untuk mengembangkan dan membangun diri. Ia tidak hanya didayagunakan untuk mengolah lingkungan hidup atau alam demi manusia, tetapi juga untuk mengolah pribadi dan kepribadian demi martabat manusia itu sendiri bersama komunitasnya.
Dilihat dari sudut pandang filsafat, kebudayaan memiliki lima aspek yang saling terkait:
(1) Aspek atau asas batin, yang sering disebut juga sebagai asas metafisik. Asas ini sering diartikan sebagai gambaran dunia (worldview), pandangan/cara hidup (way of life) membimbing tindakan lahiriyah dan formal manusia dalam hidupnya sebagai anggota masyarakat;
(2) Aspek epistemologis atau metodologis, yang juga dapat disebut aaspek pengetahuan. Karena itu aliran anthropologi tertentu sering menyebut kebudayaan sebagai sistem penngetahuan. Setiap kebudayaan mengajarkan cara-cara, kaedah-kaedah atau metode-metode tertentu untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran tentang sesuatu. Bila kebudayaan modern Barat lebih meniscayakan metode empiris, rasional positivistik dan histories (kesejarahan), kebudayaan Timur meyakini juga metode intuitif dan metode reliius, yaitu pembuktian kebenaran dengan bersandar pada kitab suci seperti Veda, Dhammapada, al-Qur’an, dan lain sebagainya;
(3) Aspek nilai atau aksiologis. Karena itu sering dikatakan bahwa suatu kebudayaan pasti didasarkan atas sistem nilai tertentu. Sistem ini ditransformasikan dalam norma-norma sosial, etika, ethos atau prinsp-prinsip moral. Dengan kata lain aspek aksiologis dapat disebut sebagai aspek yang berkenaan dengan etika dan estetika. Ingat pepatah Melayu: Yang kurik kundi, yang merah saga/Yang baik budi, yang indah bahasa. Yang terakhir ini merujuk kepada seni secara khusus;
(4) Aspek sosiologis dan historis. Suatu kebudayaan berkembang dinamis atau statis tergantung pada masyarakat, begitu pula maju mundurnya kebudayaan tergantung pada kemampuan suatu komunitas dalam menjawab tantangan yang dhadapkan padanya. Apabila tiga aspek terdahulu megalami kemerosotan dan suatu komunitas mengalami disintegrasi, disebabkan rapuhnya solidaritas, runtuhnya organisasi sosial dan rusaknya pemerintahan disebabkan tak berfungsinya kekuasaan, maka kebudayaan akan mengalami kemerosotan dan kehancuran;
(5) Aspek formal teknis. Yaitu ketrampilan yang dibiasakan untuk mengolah sarana-sarana produksi atau peralatan tertentu misalnya dalam mengembangkan budaya baca tulis, pertanian, seni rupa, dan lain sebagainya.
Berdasarkan aspek-aspeknya ini kita dapat melihat bahwa kebudayaan merupakan suatu sistem jaringan simbol-simbol yang saling terkait, dan setiap simbol mengandung makna yang terkait dengan makna yang dikandung simbol lain. Bertolak dari hal yang lebih kurang sama `Effat al-Syarqawi (1986) mengartikan kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/kaum yang tercermin pada bentuk pengakuan bangsa tersebut akan keyakinan dan nilai-nilai tertentu, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan tujuan ideal dan makna rohaniah bagi kehidupan kaum tersebut.
Dengan berpegang pada itu semua, lantas bagaimana kita mengartikam kebudayaan Indonesia? Atau adakah kebudayaan nasional Indonesia? Semboyan negara kita “Bhinneka Tunggal Ika” sebenarnya telah menjawab pertanyaan itu, setidak-tidaknya ketika negara ini mulai memproklamasikan kemerdekaannya. Kita memang belum memiliki kebudayaan Indonesia dalam arti seutuhnya dan selengkapnya, tetapi proses ke arah itu bisa saja sedang berjalan. Yang kita miliki ialah kebudayaan-kebudayaan daerah mulai mengalami proses pembusukan dan pendangkaan di satu, dan kebudayaan masyarakat kota yang belum jelas sosoknya.
Nasionalisme
Nasionalisme sebagai dasar dan tujuan berdirinya negara republik Indonesia tercantum dalam Pancasila, yang selama ini dipandang sebagai dasar ideologi negara kita dan sekaligus sumber hukum. Pada mulanya kelima sila atau asas yang tercantum di dalamnya itu merupakan usulan Bung Karno pada Sidang Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPKI) pada bulan Juni 1945. Lima asas itu ialah nasionalisme, internasionalisme atau kemanusiaan, demokrasi, keadilan social, dan last but not least – terakhir tetapi bukan tidak penting – ialah kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Dari segi politik Pancasila sering dipandang sebagai bentuk rekonsiliasi dan sintesa dari tiga arus politik utama di Indonesia, yaitu nasionalisme, Islam dan sosialisme (Ruslan Abdulgani 1976)
Kita bisa memberi tafsir beranekaragam terhadap pernyataan ini, sesuai dari sudut pandang mana kita melihatnya. Ruslan Abdulgani sendiri menafsirkan sedemikian rupa dengan menekankan pada ‘rekonsiliasi’. Alasannya, konsep nasionalisme Indonesia harus sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia yang lebih menekankan keselarasan dan keserasian dibanding dialektika dan konflik. Walaupun semangat persatuan telah bertunas sebelum datangnya kolonialisme, akan tetapi konsep nasionalisme yang dikenal pada abad ke-20 di negeri kita berakar dalam konsep nasionalisme Eropa.
Sebagai ideologi modern, nasionalisme muncul sekitar tahun 1779 dan mulai dominant di Eropa pada tahun 1830. Revolusi Perancis pada akhir abad ke-18 sangat besar pengaruhnya berkembangnya gagasan nasionalisme tersebut. Semenjak itu beberapa kerajaan feudal mengalami proses integrasi menjadi ‘negara kebangsaan’ atau nation state yang wilayahnya menjadi lebih luas dan hidup dalam system pemerintahan yang sama. Sejak itu di negara-negara Eropa dan Amerika bermunculan pula gerakan-gerakan kebangsaan, dan segera menjalar ke Asia. Hal ini disebabkan ampuhnya nasionalisme sebagai ideology yang dapat mempersatukan banyak orang di negeri-negeri jajahan dalam menentang kolonialisme.
Hans Kohn, seorang ahli ethnografi atau anthropologi budaya abad ke-19 dari Jerman mengatakan bahwa apa yang disebut bangsa ialah himpunan komunitas yang memiliki persamaan bahasa, ras, agama dan peradaban. Mereka hidup dalam sebuah wilayah dan mempunyai yang sama. Suatu bangsa tumbuh dan berkembang, menurut Hans Kohn, karena adanya unsur-unsur dan akar-akar sejarah yang membentuknya. Teori yang didasarkan pada persamaan ras dan etnik dan unsur-unsur lain yang bersifat primordial agaknya kurang mendapat tempat, walaupun ada beberapa yang melaksanakannya seperti Jepang dan Israel.
Teori lain dikemukakan oleh Ernest Renan, seorang filosof Perancis akhir abad ke-19. Teorinya mendapat penerimaan luas dan didasarkan atas evolusi masyarakat Eropa dalam sejarahnya hingga pertengahan abad ke-19, masa berkembang luasnya faham nasionalisme di Eropa. Evolusi yang dimaksud ialah timbul tenggelamnya bangsa-bangsa di benua itu sejak zaman pra-Sejarah hingga zaman modern. Unsur-unsur yang membentuk suatu bangsa atau negara bangsa ialah: (1) Jiwa atau asas kerohanian yang sama, berupa pandangan hidup dan system nilai; (2) Memiliki solidaritas besar, misalnya disebabkan persamaan nasib dalam sejarah; (3) Munculnya suatu bangsa merupakan hasil Dario sejarah; (4) Karena merupakan hasil suatu sejarag apa yang disebut bangsa itu sebenarnya tidaklah abadi atau kekal; (5) Wilayah dan ras bukanlah suatu peyebab timbulnya bangsa. Wilayah hanya memberi ruang untuk menjalankan kehidupan, sedangkan jiwa bangsa dibentuk oleh pemikiran, system kepercayaan, kebudayaan dan agama. Karena itu ia menyebut bangsa sebagai ‘suatu asas kerohanian yang sama’.
Renan juga mengemukakan beberapa faktor penting terbentuknya jiwa atau semangat suatu bangsa: (1) Kejayaan dan kemuliaan di masa lampau; (2) Suatu keinginan hidup bersama baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang; (3) Penderitaan bersama atau rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan solidaritas besar untuk bangkit; (4) Penderitaan besar yang dialami bersama dalam sejarah melahirkan pula apa yang disebut ‘Le capital social’ (modal sosial) . Ini berguna bagi pembentukan dan pembinaan faham kebangsaan. Tetapi apa yang terjadi di masa lalu tidaklah sepenting apa yang diharapkan di masa depan; (5) Karena yang penting ialah apa yang dihasratkan di masa depan maka terbentuknya suatu bangsa yang kuat memerlukan “persetujuan bersama pada waktu sekarang”, beru[a musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama; (6) Adanya keinginan untuk hidup bersama; (7) Jika demikian halnya, maka harus bersedia pula untuk memberikan pengorbanan. Kesediaan berkorban ini penting dikembangkan agar semangat kebangsaan tetap kuat; (8) Pemilihan umum merupakan syarat mutlak yang menentukan kehidupan suatu bangsa. Apa yang dikemukakan Renan ini terkait dengan tuntutan akan demokrasi dan keadilain.
Di antara teori-teori yang telah disebutkan itu, yang sangat berpengaruh pada pemikiran tokoh-tokoh gerakan kebangsaan Indonesia termasuk Sukarno dan Hatta ialah teori Ernest Renan.
Nasionalisme Indonesia
Walaupun persatuan telah bertunas lama dalam sejarah Nusantara, akan tetapi semangat kebangsaan atau nasionalisme dalam arti yang sebenarnya secara resmi baru lahir pada permulaan abad ke-20. Ia lahir terutama sebagai reaksi atau perlawanan terhadap kolonialisme dan karenanya merupakan kelanjutan dari gerakan-gerakan perlawanan terhadap kolonial VOC dan Belanda, yang terutama digerakkan oleh raja-raja dan pemimpin-pemimpin agama Islam. Hubungan erat gerakan perlawanan kaum Muslimin dan nasionalisme ini telah diuraikan oleh banyak pakar, misalnya oleh G. H. Jansen dalam bukunya Militant Islam (1979). Namun sebelum menguraikan hubungan ini akan kita lihat dulu unsure-unsur kolonialisme yang menimbulkan semangat perlawanan terhadapnya.
Kolonialisme modern, sebagaimana diterapkan VOC dan Belanda di Indonesia mengandung setidak-tidaknya tiga unsure penting:
Pertama. Politik dominasi oleh pemerintahan asing dan hegemoni pemerintahan asing tersebut terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia. Karena itu nasinalisme Indonesia di bidang politik bertujuan menghilangkan dominasi politik negara asing dengan membentuk pemerintahan berkedaulatan rakyat yang dipimpin badan permusyawaratan dan permufakatan dalam perwakilan.
Kedua. Eksploitasi ekonomi. Setiap pemerintahan kolonial berusaha mengeksplotasi sumber alam negeri yang dijajahnya untuk kemakmuran dirinya, bukan untuk kemakmuran negeri jajahan. Rakyat juga diperas dan dipaksa bekerja untuk kepentingan ekonomi kolonial, misalnya seperti terlihat system tanam paksa (culturstelsel) yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda di Jawa pada awal abad ke-19 dan menimbulkan perlawanan seperti Perang Diponegoro. Larena itu nasionalisme Indonesia hadir untuk menghentikan eksploitasi ekonomi asing dengan berdikari.
Ketiga. Penetrasi budaya. Kolonialisme juga secara sistematis menghapuskan jatidiri suatu bangsa dengan menghancurkan kebudayaan dan budaya bangsa yang dijajahnya, termasuk agama yang dianutnya. Caranya dengan melakukan penetrasi budaya, terutama melalui system pendidikan. Karena itu di bidang kebudayaan nasionalisme Indonesia bertujuan menghidupkan kembali kepribadian bangsa yang harus diselaraskan dengan perubahan zaman. Ia tidak menolak pengaruh kebudayaan luar, tetapi menyesuaikannya dengan pandangan hidup, sistem nilai dan gambaran dunia (worldview, Weltanschauung) bangsa Indonesia.
Ketiga aspek tersebut tidak dapat dipisahkan dalam dari semangat yang mendadasi Pancasila. Dan dapat dirujuk kepada pidato Bung Karno (7 Mei 1953) di Universitas Indonesia, yang intinya ialah: Pertama, nasionalisme Indonesia bukan nasionalisme sempit (chauvinism) tetapi nasionalisme yang mencerminkan perikemanusiaan (humanisme, internasionalisme); Kedua, kemerdekaan Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menjadikan negara yang berdaulat secara politik dan ekonomi, tetapi juga mengembangkan kepribadian sendiri atau kebudayaan yang berpijak pada sistem nilai dan pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri yang ‘bhinneka tunggal
Harus ditambahkan di sini bahwa disebabkan oleh sejarahnya itu maka komponen yang membentuk gerakan kebangsaan di Indonesia juga berbeda dengan komponen nasionalisme Eropa dan Amerika. Komponen yang membentuk masyarakat Indonesia ialah Islam, kemajemukan etnik dan budaya bangsa Indonesia dan faham-faham atau ideologi Barat yang mempengaruhi perkembangnya pada abad ke-20 seperti humanisme, sosialisme, dan marhaenisme.
Ahli sejarah terkemuka Sartono Kartodirdjo mengemukakan bahwa yang disebut “nation” dalam konteks nasionalisme Indonesia ialah suatu konsep yang dialamatkan pada suatu suatu komunitas sebagai kesatuan kehidupan bersama, yang mencakup berbagai unsur yang berbeda dalam aspek etnis, kelas atau golongan sosial, sistem kepercayaan, kebudayaan, bahasa dan lain-lain sebagainya. Kesemuanya terintegrasikan dalam perkembangan sejarah sebagao kesatuan sistem politik berdasarkan solidaritas yang ditopang oleh kemauan politik bersama” (dalam “Nasionalisme, Lampau dan Kini” Seminar Tentang Nasionalisme 1983 di Yogyakarta).
Pengertian yang diberikan Sartono Kartodirdjo didasarkan pada perkembangan sejarah bangsa Indonesia dan realitas sosial budayanya, serta berdasarkan berbagai pernyataan politik pemimpin Indonesia sebelum kemerdekaan, seperti manifesto Perhimpunan Indonesia dan Sumpah Pemuda 1928. Unsur-unsur nasionalisme Indonesia mencakup hal-hal seperti berikut:
1. Kesatuan (unity) yang mentransformasikan hal-hal yang bhinneka menjadi seragam sebagai konsekwensi dari proses integrasi. Tetapi persatuan dan kesatuan tidak boleh disamakan dengan penyeragaman dan keseragaman.
2. Kebebasan (liberty) yang merupakan keniscayaan bagi negeri-negeri
yang terjajah agar bebas dari dominasi asing secara politik dan eksploitasi ekonomi serta terbebas pula dari kebijakan yang menyebabkan hancurnya kebudayaan yang berkepribadian.
3. Kesamaan (equality) yang merupakan bagian implisit dari masyarakat
demokratis dan merupakan sesuatu yang berlawanan dengan politik kolonial yang diskriminatif dan otoriter.
4. Kepribadian (identity) yang lenyap disebabkan ditiadakan
dimarginalkan secara sistematis oleh pemerintah kolonial Belanda.
5. Pencapaian-pencapaian dalam sejarah yang memberikan inspirasi dan
kebanggaan bagi suatu bangsa sehingga bangkit semangatnya untuk berjuang menegakkan kembali harga diri dan martabatnya di tengah bangsa
Konsepnya itu didasarkan atas pengamatannya terhadap sejarah Indonsia
khususnya sejak masa penjajahan. Ia jelas sekali menerima beberapa pandangan yang dikemukakan oleh Ernest Renan.
Notonagoro, seorang ahli falsafah dan hukum terkmuka dari Universitas Gajah Mada, mengemukakan bahwa nasionalisme dalam konteks Pancasila bersifat “majemuk tunggal” (bhinneka tunggal ika). Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan Sejarah, yaitu kesatuan yang dibentuk dalam perjalanan
sejasrahnya yang panjang sejak zaman Sriwijaya, Majapahit dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam hingga akhirnya muncul penjajahan VOC dan Belanda. Secara terbuka nasionalisme mula pertama dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1945 dan mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
2. Kesatuan Nasib. Bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki
persamaan nasib, yaitu penderitaan selama masa penjajahan dan perjuangan merebut kemerdekaan secara terpisah dan bersama-sama, sehingga berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dapat memproklmasikan kemerdekaan menjelang berakhirnya masa pendudukan tentara Jepang.
3. Kesatuan Kebudayaan. Walaupun bangsa Indonesia memiliki
keragaman kebudayaan dan menganut agama yang berbeda, namun keseluruhannya itu merupakan satu kebudayaan yang serumpun dan mempunyai kaitan dengan agama-agama besar yang dianut bangsa Indonesia, khususnya Hindu dan Islam.
4. Kesatuan Wilayah. Bangsa ini hidup dan mencari penghidupan di
wilayah yang sama yaitu tumpah darah Indonesia.
5. Kesatuan Asas Kerohanian. Bangsa ini memiliki kesamaan cia-cita,
pandangan hidup dan falsafah kenegaraan yang berakar dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri di masa lalu maupun pada masa kini.
Dalam kaitannya dengan bentuk pemerintahan atau negara, Soepomo dan
Mohamad Yamin mengemukakan agar bangsa Indonesia menganut paham integralistik, dalam arti bahwa negara yang didiami bangsa Indonesia merupakan suatu kesatuan integral dari unsur-unsur yang menyusunnya. Paham integralistik mengandaikan bahwa negara harus mengatasi semua golongan. Notonagoro di lain mengusulkan agar NKRI menjadi negara yang berasaskan kekeluargaan, tetapi diartikan keliru oleh Suharto dan rezimnya selama lebih 30 tahun. Sampai sekarang tampaknya kita masih gamang akan memilih paham yang mana untuk menentukan masa depan negara kita. Kita juga belum tahu bagaimana menempat kebudayaan penduduk Nusantara yang bineka itu, yang multi-etnik, multi-budaya dan multi-agama, dalam rangka negara persatuan.
Penutup
Tak perlu saya kemukakan secara rinci bagaimana ide integralisme dan negara kekeluargaan ditafsirkan dan dipraktekkan selama ini, terutama oleh rezim Demokrasi Terpimpin (1959-1965) dan Orde Baru (1967-1998) yang sama otoriter dan hegemoniknya. Yang jelas dampaknya sangat mendalamm terhadap perkembangan kebudayaan. Pada masa Demokrasi Terpimpin politik dipandang sebagai panglima, dan pada masa Orde Baru ekonomilah yang dipandang sebagai panglima. Kecuali itu kita diajar untuk melihat Indonesia dan keindonesiaan secara parsial dan sektoral, serta sepenggal-sepenggal, sehingga sampai kini kita tidak dapat membangun visi yang segar dan diperlukan untuk menata kehidupan komunitas bangsa kita yang ”Bhinneka Tunggal Ika”.
Seperti telah saya tulis dalam esai saya terdahulu, baik Demokrasi Terpimpin maupun Orde Baru telah menanamkan ingatan kolektif yang sama buruknya ke dalam kesadaran kita, yaitu ingatan bahwa cara berpolitik yang baik ialah dengan memaksakan pendapat, menggempur pikiran orang melalui penguasaan makna, menabur wacana phobia ini dan itu, dan berusaha menjawab persoalan tanpa menyentuh substansi permasalahan yang sebenarnya. Marilah saya ambil contoh penggunaan logo ’goyong royong’ pada masa Demokrasi Terpimpin dan asas kekeluargaan pada masa Orde baru yang ternyata menyuburkan KKN.
Penggunaan logo ’gotong royong’ untuk menegakkan etos persatuan pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) dilakukan dengan alasan bahwa gotong royong merupakan intipati Pancasila setelah diperas sedemikian rupa. Sebagai nilai budaya yang penting, sebenarnya gotong royong sangat bagus sejauh diberi makna yang luas dan dihayati dengan semangat persatuan benar-benar. Pada tahun 1930an Muhammad Hatta menggunakan istilah kolektivisme, yang sebenarnya mengandung makna yang sama dengan gotong royong. Lebih jauh istilah ini dapat dipadankan dengan solidaritas, suatu prinsip yang penting dalam mendirikan negara di samping prinsip subsidiaritas.
Dalam era Orde Baru kekeluargaan diangkat ke permukaan dan dijadikan asas kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi ternyata menyuburkan KKN. Negara lantas jatuh menjadi milik keluarga, kepribadian asli bangsa Indonesia yang berorientasi pada pemerintahan sentralistik dan otoriter, menemukan wadahnya yang lebih pas lagi. Dalam negara yang berteraskan kedaulatan keluarga, rakyat dan orang yang berada di luar inner circle dianggap hanya sebagai orang tumpangan dan dijaga agar tidak menjadi orang dalam dengan cara memarginalkan peran, kedudukan dan haknya untuk bersuara. Dengan perkataan lain mereka sengaja dibuat rentan terhadap pemerasan, penindasan dan perlakuan sewenang-wenang lain oleh negara atau birokrasi negara.
Dalam era Orde Baru juga kita sering mendengar betapa nilai-nilai 45 diagung-agungkan sedemikian rupa. Jika yang dimaksud nilai-nilai 45 adalah kandungan Mukadimah UUD 45 secara menyeluruh, yang ditafsirkan secara jembar, ikhlas serta bersungguh-sungguh; maka kita dapat menerimanya sebagai titik tolak membangun etos persatuan yang sesungguhnya. Tetapi kenyataannya, nilai-nilai 45 dibatasi pengertiannya pada semangat perjuangan melawan kolonialisme menggunakan kekuatan fisik atau bersenjata, sebagaimana terjadi pada masa revolusi fisik 1945-1950. Kalau itu yang dimaksud, maka nilai-nilai 45 sebenarnya bukan sesuatu yang baru karena perang menentang kolonialisme (Portugis, VOC, Belanda) telah bermula sejak abad ke-16 dan 17 pada zaman kerajaan Demak, Ternate dan Aceh Darussalam.
Dalam hal ini yang terjadi ialah distorsi nilai yang sengaja dilakukan untuk mengesahkan bahwa peranan pejuang bersenjata sangat menonjol dan paling penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sekaligus dalam mengenyahkan kolonialisme dan imperialisme. Selain distorsi nilai, yang berlaku adalah penafsiran yang kelewat subyektif terhadap sejarah, bahkan pemenggalan sejarah menjadi fragmen-fragmen perjuangan fisik. Karena itu perjuangan intelektual, perjuangan ilmuwan dan sastrawan, pemimpin agama dan budayawan, dianggap tidak penting. Begitu juga pemimpin politik yang berjuang melalui diplomasi dan pendidikan politik untuk mencerdaskan rakyat, dianggap tidak penting.
Lantas apa yang dapat kita tarik menjadi pelajaran dari apa yang telah dikemukakan? Nilai-nilai budaya apa saja yang dapat diangkat dalam upaya memulihkan sehatnya kehidupan bernegara dan berbangsa? Pertama-tama, menurut pendapat saya ialah membebaskan diri dari belenggu ingatan kolektif yang ditanamkan dua rezim pemerintahan otoriter dan anti-demokrasi, yaitu Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru. Konsekwensinya kita juga harus membebaskan diri dari paradigma-paradigma yang dibangun kedua rezim ini. Kedua, mencari visi baru tentang Indonesia berdasarkan pengetahuan dan kesadaran sejarah yang lebih luas dan holistik, di mana pemahaman terhadap kemajemukan bangsa Indonesia dapat diperoleh secara lebih obyektif, tidak bersifat fragmentaris atau sepenggal-sepenggal. Ketiga, melakukan penafsiran baru yang lebih segar dan luas, dengan cahaya baru pula, terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Mukadimah UUD 45, sebab bagaimana pun juga Mukadimah UUD 45 telah diakui sebagai landasan kehidupan bernegara dan berbangsa sejak berdirinya negara ini.
Secara umum nasionalisme sering diartikan sebagai tuntutan politik yang menghendaki agar sebuah negara dibangun di wilayah tertentu. Di dalam wilayah tersebut telah diam komunitas yang secara turun temurun menjadi penduduk tetap negeri tersebut. Komunitas itu berbentuk etnik-etnik dan golongan-golongan politik, keagamaan dan sosial tertentu yang anekaragam, namun telah lama dipertalikan oleh hubungan-hubungan sejarah dan kebudayaan.
Di dalam sebuah negara yang sedang dibangun pasti ada penduduk yang secara turun temurun telah lama membangun suatu kebudayaan. Di sana secara tuturn temurun mereka mengembangkan aliran-aliran pemikiran sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan tertentu;agama dan aliran-aliran keagamaan; pola hidup dan adat istiadar; berbagai kearifan yg dijelmakan dalam sistem ilmu pengetahuan, seni, filsafat dan kesusastraan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagai tuntutan politik, nasionalisme tidak bisa dipahami tanpa melihat sejarah bangsa kita. Bukan saja dari sudut pandang sejarah kekuasaan politik, melainkan juga dari sejarah kebudayaan dan sosial. Krisis yang kita alami dewasa di bidang sosial, politik dan ekonomi pada dasarnya bersumber dari krisis kebudayaan. Salah satu faktor penyebabnya ialah kecenderungan negara kita menjadi negara birokrat (beamstate) selama 32 tahun pemerintahan Orde Baru. Karena negara dikuasai birokat maka kepemimpinan non-formal dan lokal menjadi hancur, begitu pula kepemimpinan dalam civil society di bidang sosial, politik, kebudayaan dan keagamaan.
Hantaman dahsyat globalisasi lebih memperburuk keadaan. Apalagi globalisasi dianggap sebagai suatu keniscayaan yang tidak boleh disikapi secara kritis sebagaimana sistem ekonomi pasar bebas (neoliberalisme). Padahal Dirk dalam bukunya Colonialism and Culture (1992) berkeyakinan bahwa globalisasi merupakan proyek neokolonialisme yang bertujuan meredakan ketegangan dunia atau peradaban Barat dengan dunia atau peradaban non-Barat. Rasa kepemilikan manusia atas negerinya, yaitu nasionalisme, dihancurkan, begitu pula ikatan alamiah manusia dengan tanah air, agama dan kebudayaan. Dengan globalisasi terciptalah pola dan gaya hidup yang homogen dengan nilai-nilai kosmopolitan yang dangkal seperti hedonisme, konsumerisme, materialisme, dan pragmatisme.
Kebudayaan
Apa yang disebut kebudayaan sering diberi batasan dan pengertian yang anekaragam. Bidang keilmuan yang satu sering memberi arti berbeda dengan bidang keilmuan yang lain. Begitu pula aliran yang satu dengan aliran yang lain dalam bidang keilmuan yang sama tidak jarang memberi arti dan melihatnya dari perspektif yang berbeda. Sebetulnya sebagai konsep dan institusi dalam kehidupan manusia, kebudayaan tidak mudah diberi batasan formal. Cakupannya yang luas selalu menuntut batasan atau defnisi luas. Agar taat asas dan sesuai dengan maksud pembicaraan ini saya ingin menelusuri melalui makna etimologisnya terlebih dulum baru kemudian mengemukan aspek-aspek pokok yang terkandung dalam pengertian kebudayaan.
Kata-kata kebudayaan dalam bahasa Indonesia diambil dari kata-kata Jawa ‘kabudayan’. Menurut Fizee (1981) kata-kata ‘kabudayan’ diperkenalkan oleh Mangkunagara ke-8 dan dibentuk dari kata Sanskerta yang telah dijawakan ‘budi’ dan ‘daya’. Kata-kata budidaya sendiri sering dikaitkan cara-cara bertani termasuk mengolah sawah untuk menanam padi melalui metode dan dengan pengetahuan tertentu yang telah ditanamkan dalam masyarakat petani secara turun temurun.
Kalau kita kembalikan kepada makna etimologisnya, kebudayaan dapat diartikan sebagai cara, kebiasaan, atau segala hasil daya upaya manusia mengolah akal budinya. Upaya itu dilakukan tidak secara individual, melainkan dalam sebuah rangka komunitas besar sebab tanpa komunitas ia, kebudayaan, tidak bisa dipelajari dan dimunculkan kehadirannya. Agar lebih dapat dipertanggungjawabkan bolehlah saya katakan begini. Kata buddhi (budi) dan daya dalam filsafat India dipercaya merupakan perwujudan dari mahat (jiwa agung) dalam diri manusia dan mahat itu sendiri merupakan perwujudan dari purusha (Ruh Tertinggi) setelah ruh manusia disatukan dengan jasad atau tubuhnya (prakrti). Yang terakhir ini mewakili unsur bendawi dalam kehidupan. Kata-kata mahat darimana budi muncul, dapat disetarakan dengan kata Geist dalam bahasa Jerma, yang diambil dari kata Persia gheisd, dari akar kata ghei yang artinya bergerak penuh tenaga, dorongan kuat, kekuatan vital dan semacamnya yang ada dalam jiwa manusia. Ia mengandung dalam dirinya potensi-potensi kecerdasan (adrsta), aktivitas, gerak keluar dari dirinya serta kemampuan untuk mengembangkan diri rohani.
Hamzah Fansuri adalah salah seorang penulis Melayu awal yang mnerjemahkan kata ‘budi’ menjadi akal pikiran, sebab baginya kaa-kata tersebut dipadankan dengan kata `aql (akal) dalam bahasa Arab. Dasarnya adalah karena akal pikiran yang merupakan kekuatan asas dari diri manusia yang membuatnya mampu menggerakkan kemampuan rohani dan jiwanya. Dengan akal atau budinya manusia dapat membedakan baik dan buruk, salah dan benar. Dengan akal budinya pula manusia menyadari keakuan atau kediriannya, sebagaimna juga kedudukan dan keberadaannya di alam semesta, hubungannya dengan Tuhan, sesamanya dan alam sekitarnya.
Begitulah dengan cara apa pun kebudayaan itu didefinisikan pastilah ia dapat dkaitkan dengan kegiatan dalam suatu komunitas atau sebuah komunitas, byang disebut etnik maupun kaum dan bangsa. Juga dengan cara apa pun diberi batasan pasti ia dikaitkan dengan upaya masyarakat atau individu untuk mengembangkan diri dan kepribadiannya. Akal atau budi hanya ada dalam diri manusia dan merupakan sarana yang memungkinkan manusia mengembangkan diri, dan untuk menunjukkan keunggulan dibanding obyek-obyek di luar dirinya. Sehingga adalah janggal apabila akal digunakan bukan untuk mengembangkan dan membangun diri. Ia tidak hanya didayagunakan untuk mengolah lingkungan hidup atau alam demi manusia, tetapi juga untuk mengolah pribadi dan kepribadian demi martabat manusia itu sendiri bersama komunitasnya.
Dilihat dari sudut pandang filsafat, kebudayaan memiliki lima aspek yang saling terkait:
(1) Aspek atau asas batin, yang sering disebut juga sebagai asas metafisik. Asas ini sering diartikan sebagai gambaran dunia (worldview), pandangan/cara hidup (way of life) membimbing tindakan lahiriyah dan formal manusia dalam hidupnya sebagai anggota masyarakat;
(2) Aspek epistemologis atau metodologis, yang juga dapat disebut aaspek pengetahuan. Karena itu aliran anthropologi tertentu sering menyebut kebudayaan sebagai sistem penngetahuan. Setiap kebudayaan mengajarkan cara-cara, kaedah-kaedah atau metode-metode tertentu untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran tentang sesuatu. Bila kebudayaan modern Barat lebih meniscayakan metode empiris, rasional positivistik dan histories (kesejarahan), kebudayaan Timur meyakini juga metode intuitif dan metode reliius, yaitu pembuktian kebenaran dengan bersandar pada kitab suci seperti Veda, Dhammapada, al-Qur’an, dan lain sebagainya;
(3) Aspek nilai atau aksiologis. Karena itu sering dikatakan bahwa suatu kebudayaan pasti didasarkan atas sistem nilai tertentu. Sistem ini ditransformasikan dalam norma-norma sosial, etika, ethos atau prinsp-prinsip moral. Dengan kata lain aspek aksiologis dapat disebut sebagai aspek yang berkenaan dengan etika dan estetika. Ingat pepatah Melayu: Yang kurik kundi, yang merah saga/Yang baik budi, yang indah bahasa. Yang terakhir ini merujuk kepada seni secara khusus;
(4) Aspek sosiologis dan historis. Suatu kebudayaan berkembang dinamis atau statis tergantung pada masyarakat, begitu pula maju mundurnya kebudayaan tergantung pada kemampuan suatu komunitas dalam menjawab tantangan yang dhadapkan padanya. Apabila tiga aspek terdahulu megalami kemerosotan dan suatu komunitas mengalami disintegrasi, disebabkan rapuhnya solidaritas, runtuhnya organisasi sosial dan rusaknya pemerintahan disebabkan tak berfungsinya kekuasaan, maka kebudayaan akan mengalami kemerosotan dan kehancuran;
(5) Aspek formal teknis. Yaitu ketrampilan yang dibiasakan untuk mengolah sarana-sarana produksi atau peralatan tertentu misalnya dalam mengembangkan budaya baca tulis, pertanian, seni rupa, dan lain sebagainya.
Berdasarkan aspek-aspeknya ini kita dapat melihat bahwa kebudayaan merupakan suatu sistem jaringan simbol-simbol yang saling terkait, dan setiap simbol mengandung makna yang terkait dengan makna yang dikandung simbol lain. Bertolak dari hal yang lebih kurang sama `Effat al-Syarqawi (1986) mengartikan kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/kaum yang tercermin pada bentuk pengakuan bangsa tersebut akan keyakinan dan nilai-nilai tertentu, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan tujuan ideal dan makna rohaniah bagi kehidupan kaum tersebut.
Dengan berpegang pada itu semua, lantas bagaimana kita mengartikam kebudayaan Indonesia? Atau adakah kebudayaan nasional Indonesia? Semboyan negara kita “Bhinneka Tunggal Ika” sebenarnya telah menjawab pertanyaan itu, setidak-tidaknya ketika negara ini mulai memproklamasikan kemerdekaannya. Kita memang belum memiliki kebudayaan Indonesia dalam arti seutuhnya dan selengkapnya, tetapi proses ke arah itu bisa saja sedang berjalan. Yang kita miliki ialah kebudayaan-kebudayaan daerah mulai mengalami proses pembusukan dan pendangkaan di satu, dan kebudayaan masyarakat kota yang belum jelas sosoknya.
Nasionalisme
Nasionalisme sebagai dasar dan tujuan berdirinya negara republik Indonesia tercantum dalam Pancasila, yang selama ini dipandang sebagai dasar ideologi negara kita dan sekaligus sumber hukum. Pada mulanya kelima sila atau asas yang tercantum di dalamnya itu merupakan usulan Bung Karno pada Sidang Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPKI) pada bulan Juni 1945. Lima asas itu ialah nasionalisme, internasionalisme atau kemanusiaan, demokrasi, keadilan social, dan last but not least – terakhir tetapi bukan tidak penting – ialah kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Dari segi politik Pancasila sering dipandang sebagai bentuk rekonsiliasi dan sintesa dari tiga arus politik utama di Indonesia, yaitu nasionalisme, Islam dan sosialisme (Ruslan Abdulgani 1976)
Kita bisa memberi tafsir beranekaragam terhadap pernyataan ini, sesuai dari sudut pandang mana kita melihatnya. Ruslan Abdulgani sendiri menafsirkan sedemikian rupa dengan menekankan pada ‘rekonsiliasi’. Alasannya, konsep nasionalisme Indonesia harus sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia yang lebih menekankan keselarasan dan keserasian dibanding dialektika dan konflik. Walaupun semangat persatuan telah bertunas sebelum datangnya kolonialisme, akan tetapi konsep nasionalisme yang dikenal pada abad ke-20 di negeri kita berakar dalam konsep nasionalisme Eropa.
Sebagai ideologi modern, nasionalisme muncul sekitar tahun 1779 dan mulai dominant di Eropa pada tahun 1830. Revolusi Perancis pada akhir abad ke-18 sangat besar pengaruhnya berkembangnya gagasan nasionalisme tersebut. Semenjak itu beberapa kerajaan feudal mengalami proses integrasi menjadi ‘negara kebangsaan’ atau nation state yang wilayahnya menjadi lebih luas dan hidup dalam system pemerintahan yang sama. Sejak itu di negara-negara Eropa dan Amerika bermunculan pula gerakan-gerakan kebangsaan, dan segera menjalar ke Asia. Hal ini disebabkan ampuhnya nasionalisme sebagai ideology yang dapat mempersatukan banyak orang di negeri-negeri jajahan dalam menentang kolonialisme.
Hans Kohn, seorang ahli ethnografi atau anthropologi budaya abad ke-19 dari Jerman mengatakan bahwa apa yang disebut bangsa ialah himpunan komunitas yang memiliki persamaan bahasa, ras, agama dan peradaban. Mereka hidup dalam sebuah wilayah dan mempunyai yang sama. Suatu bangsa tumbuh dan berkembang, menurut Hans Kohn, karena adanya unsur-unsur dan akar-akar sejarah yang membentuknya. Teori yang didasarkan pada persamaan ras dan etnik dan unsur-unsur lain yang bersifat primordial agaknya kurang mendapat tempat, walaupun ada beberapa yang melaksanakannya seperti Jepang dan Israel.
Teori lain dikemukakan oleh Ernest Renan, seorang filosof Perancis akhir abad ke-19. Teorinya mendapat penerimaan luas dan didasarkan atas evolusi masyarakat Eropa dalam sejarahnya hingga pertengahan abad ke-19, masa berkembang luasnya faham nasionalisme di Eropa. Evolusi yang dimaksud ialah timbul tenggelamnya bangsa-bangsa di benua itu sejak zaman pra-Sejarah hingga zaman modern. Unsur-unsur yang membentuk suatu bangsa atau negara bangsa ialah: (1) Jiwa atau asas kerohanian yang sama, berupa pandangan hidup dan system nilai; (2) Memiliki solidaritas besar, misalnya disebabkan persamaan nasib dalam sejarah; (3) Munculnya suatu bangsa merupakan hasil Dario sejarah; (4) Karena merupakan hasil suatu sejarag apa yang disebut bangsa itu sebenarnya tidaklah abadi atau kekal; (5) Wilayah dan ras bukanlah suatu peyebab timbulnya bangsa. Wilayah hanya memberi ruang untuk menjalankan kehidupan, sedangkan jiwa bangsa dibentuk oleh pemikiran, system kepercayaan, kebudayaan dan agama. Karena itu ia menyebut bangsa sebagai ‘suatu asas kerohanian yang sama’.
Renan juga mengemukakan beberapa faktor penting terbentuknya jiwa atau semangat suatu bangsa: (1) Kejayaan dan kemuliaan di masa lampau; (2) Suatu keinginan hidup bersama baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang; (3) Penderitaan bersama atau rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan solidaritas besar untuk bangkit; (4) Penderitaan besar yang dialami bersama dalam sejarah melahirkan pula apa yang disebut ‘Le capital social’ (modal sosial) . Ini berguna bagi pembentukan dan pembinaan faham kebangsaan. Tetapi apa yang terjadi di masa lalu tidaklah sepenting apa yang diharapkan di masa depan; (5) Karena yang penting ialah apa yang dihasratkan di masa depan maka terbentuknya suatu bangsa yang kuat memerlukan “persetujuan bersama pada waktu sekarang”, beru[a musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama; (6) Adanya keinginan untuk hidup bersama; (7) Jika demikian halnya, maka harus bersedia pula untuk memberikan pengorbanan. Kesediaan berkorban ini penting dikembangkan agar semangat kebangsaan tetap kuat; (8) Pemilihan umum merupakan syarat mutlak yang menentukan kehidupan suatu bangsa. Apa yang dikemukakan Renan ini terkait dengan tuntutan akan demokrasi dan keadilain.
Di antara teori-teori yang telah disebutkan itu, yang sangat berpengaruh pada pemikiran tokoh-tokoh gerakan kebangsaan Indonesia termasuk Sukarno dan Hatta ialah teori Ernest Renan.
Nasionalisme Indonesia
Walaupun persatuan telah bertunas lama dalam sejarah Nusantara, akan tetapi semangat kebangsaan atau nasionalisme dalam arti yang sebenarnya secara resmi baru lahir pada permulaan abad ke-20. Ia lahir terutama sebagai reaksi atau perlawanan terhadap kolonialisme dan karenanya merupakan kelanjutan dari gerakan-gerakan perlawanan terhadap kolonial VOC dan Belanda, yang terutama digerakkan oleh raja-raja dan pemimpin-pemimpin agama Islam. Hubungan erat gerakan perlawanan kaum Muslimin dan nasionalisme ini telah diuraikan oleh banyak pakar, misalnya oleh G. H. Jansen dalam bukunya Militant Islam (1979). Namun sebelum menguraikan hubungan ini akan kita lihat dulu unsure-unsur kolonialisme yang menimbulkan semangat perlawanan terhadapnya.
Kolonialisme modern, sebagaimana diterapkan VOC dan Belanda di Indonesia mengandung setidak-tidaknya tiga unsure penting:
Pertama. Politik dominasi oleh pemerintahan asing dan hegemoni pemerintahan asing tersebut terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia. Karena itu nasinalisme Indonesia di bidang politik bertujuan menghilangkan dominasi politik negara asing dengan membentuk pemerintahan berkedaulatan rakyat yang dipimpin badan permusyawaratan dan permufakatan dalam perwakilan.
Kedua. Eksploitasi ekonomi. Setiap pemerintahan kolonial berusaha mengeksplotasi sumber alam negeri yang dijajahnya untuk kemakmuran dirinya, bukan untuk kemakmuran negeri jajahan. Rakyat juga diperas dan dipaksa bekerja untuk kepentingan ekonomi kolonial, misalnya seperti terlihat system tanam paksa (culturstelsel) yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda di Jawa pada awal abad ke-19 dan menimbulkan perlawanan seperti Perang Diponegoro. Larena itu nasionalisme Indonesia hadir untuk menghentikan eksploitasi ekonomi asing dengan berdikari.
Ketiga. Penetrasi budaya. Kolonialisme juga secara sistematis menghapuskan jatidiri suatu bangsa dengan menghancurkan kebudayaan dan budaya bangsa yang dijajahnya, termasuk agama yang dianutnya. Caranya dengan melakukan penetrasi budaya, terutama melalui system pendidikan. Karena itu di bidang kebudayaan nasionalisme Indonesia bertujuan menghidupkan kembali kepribadian bangsa yang harus diselaraskan dengan perubahan zaman. Ia tidak menolak pengaruh kebudayaan luar, tetapi menyesuaikannya dengan pandangan hidup, sistem nilai dan gambaran dunia (worldview, Weltanschauung) bangsa Indonesia.
Ketiga aspek tersebut tidak dapat dipisahkan dalam dari semangat yang mendadasi Pancasila. Dan dapat dirujuk kepada pidato Bung Karno (7 Mei 1953) di Universitas Indonesia, yang intinya ialah: Pertama, nasionalisme Indonesia bukan nasionalisme sempit (chauvinism) tetapi nasionalisme yang mencerminkan perikemanusiaan (humanisme, internasionalisme); Kedua, kemerdekaan Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menjadikan negara yang berdaulat secara politik dan ekonomi, tetapi juga mengembangkan kepribadian sendiri atau kebudayaan yang berpijak pada sistem nilai dan pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri yang ‘bhinneka tunggal
Harus ditambahkan di sini bahwa disebabkan oleh sejarahnya itu maka komponen yang membentuk gerakan kebangsaan di Indonesia juga berbeda dengan komponen nasionalisme Eropa dan Amerika. Komponen yang membentuk masyarakat Indonesia ialah Islam, kemajemukan etnik dan budaya bangsa Indonesia dan faham-faham atau ideologi Barat yang mempengaruhi perkembangnya pada abad ke-20 seperti humanisme, sosialisme, dan marhaenisme.
Ahli sejarah terkemuka Sartono Kartodirdjo mengemukakan bahwa yang disebut “nation” dalam konteks nasionalisme Indonesia ialah suatu konsep yang dialamatkan pada suatu suatu komunitas sebagai kesatuan kehidupan bersama, yang mencakup berbagai unsur yang berbeda dalam aspek etnis, kelas atau golongan sosial, sistem kepercayaan, kebudayaan, bahasa dan lain-lain sebagainya. Kesemuanya terintegrasikan dalam perkembangan sejarah sebagao kesatuan sistem politik berdasarkan solidaritas yang ditopang oleh kemauan politik bersama” (dalam “Nasionalisme, Lampau dan Kini” Seminar Tentang Nasionalisme 1983 di Yogyakarta).
Pengertian yang diberikan Sartono Kartodirdjo didasarkan pada perkembangan sejarah bangsa Indonesia dan realitas sosial budayanya, serta berdasarkan berbagai pernyataan politik pemimpin Indonesia sebelum kemerdekaan, seperti manifesto Perhimpunan Indonesia dan Sumpah Pemuda 1928. Unsur-unsur nasionalisme Indonesia mencakup hal-hal seperti berikut:
1. Kesatuan (unity) yang mentransformasikan hal-hal yang bhinneka menjadi seragam sebagai konsekwensi dari proses integrasi. Tetapi persatuan dan kesatuan tidak boleh disamakan dengan penyeragaman dan keseragaman.
2. Kebebasan (liberty) yang merupakan keniscayaan bagi negeri-negeri
yang terjajah agar bebas dari dominasi asing secara politik dan eksploitasi ekonomi serta terbebas pula dari kebijakan yang menyebabkan hancurnya kebudayaan yang berkepribadian.
3. Kesamaan (equality) yang merupakan bagian implisit dari masyarakat
demokratis dan merupakan sesuatu yang berlawanan dengan politik kolonial yang diskriminatif dan otoriter.
4. Kepribadian (identity) yang lenyap disebabkan ditiadakan
dimarginalkan secara sistematis oleh pemerintah kolonial Belanda.
5. Pencapaian-pencapaian dalam sejarah yang memberikan inspirasi dan
kebanggaan bagi suatu bangsa sehingga bangkit semangatnya untuk berjuang menegakkan kembali harga diri dan martabatnya di tengah bangsa
Konsepnya itu didasarkan atas pengamatannya terhadap sejarah Indonsia
khususnya sejak masa penjajahan. Ia jelas sekali menerima beberapa pandangan yang dikemukakan oleh Ernest Renan.
Notonagoro, seorang ahli falsafah dan hukum terkmuka dari Universitas Gajah Mada, mengemukakan bahwa nasionalisme dalam konteks Pancasila bersifat “majemuk tunggal” (bhinneka tunggal ika). Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan Sejarah, yaitu kesatuan yang dibentuk dalam perjalanan
sejasrahnya yang panjang sejak zaman Sriwijaya, Majapahit dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam hingga akhirnya muncul penjajahan VOC dan Belanda. Secara terbuka nasionalisme mula pertama dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1945 dan mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
2. Kesatuan Nasib. Bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki
persamaan nasib, yaitu penderitaan selama masa penjajahan dan perjuangan merebut kemerdekaan secara terpisah dan bersama-sama, sehingga berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dapat memproklmasikan kemerdekaan menjelang berakhirnya masa pendudukan tentara Jepang.
3. Kesatuan Kebudayaan. Walaupun bangsa Indonesia memiliki
keragaman kebudayaan dan menganut agama yang berbeda, namun keseluruhannya itu merupakan satu kebudayaan yang serumpun dan mempunyai kaitan dengan agama-agama besar yang dianut bangsa Indonesia, khususnya Hindu dan Islam.
4. Kesatuan Wilayah. Bangsa ini hidup dan mencari penghidupan di
wilayah yang sama yaitu tumpah darah Indonesia.
5. Kesatuan Asas Kerohanian. Bangsa ini memiliki kesamaan cia-cita,
pandangan hidup dan falsafah kenegaraan yang berakar dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri di masa lalu maupun pada masa kini.
Dalam kaitannya dengan bentuk pemerintahan atau negara, Soepomo dan
Mohamad Yamin mengemukakan agar bangsa Indonesia menganut paham integralistik, dalam arti bahwa negara yang didiami bangsa Indonesia merupakan suatu kesatuan integral dari unsur-unsur yang menyusunnya. Paham integralistik mengandaikan bahwa negara harus mengatasi semua golongan. Notonagoro di lain mengusulkan agar NKRI menjadi negara yang berasaskan kekeluargaan, tetapi diartikan keliru oleh Suharto dan rezimnya selama lebih 30 tahun. Sampai sekarang tampaknya kita masih gamang akan memilih paham yang mana untuk menentukan masa depan negara kita. Kita juga belum tahu bagaimana menempat kebudayaan penduduk Nusantara yang bineka itu, yang multi-etnik, multi-budaya dan multi-agama, dalam rangka negara persatuan.
Penutup
Tak perlu saya kemukakan secara rinci bagaimana ide integralisme dan negara kekeluargaan ditafsirkan dan dipraktekkan selama ini, terutama oleh rezim Demokrasi Terpimpin (1959-1965) dan Orde Baru (1967-1998) yang sama otoriter dan hegemoniknya. Yang jelas dampaknya sangat mendalamm terhadap perkembangan kebudayaan. Pada masa Demokrasi Terpimpin politik dipandang sebagai panglima, dan pada masa Orde Baru ekonomilah yang dipandang sebagai panglima. Kecuali itu kita diajar untuk melihat Indonesia dan keindonesiaan secara parsial dan sektoral, serta sepenggal-sepenggal, sehingga sampai kini kita tidak dapat membangun visi yang segar dan diperlukan untuk menata kehidupan komunitas bangsa kita yang ”Bhinneka Tunggal Ika”.
Seperti telah saya tulis dalam esai saya terdahulu, baik Demokrasi Terpimpin maupun Orde Baru telah menanamkan ingatan kolektif yang sama buruknya ke dalam kesadaran kita, yaitu ingatan bahwa cara berpolitik yang baik ialah dengan memaksakan pendapat, menggempur pikiran orang melalui penguasaan makna, menabur wacana phobia ini dan itu, dan berusaha menjawab persoalan tanpa menyentuh substansi permasalahan yang sebenarnya. Marilah saya ambil contoh penggunaan logo ’goyong royong’ pada masa Demokrasi Terpimpin dan asas kekeluargaan pada masa Orde baru yang ternyata menyuburkan KKN.
Penggunaan logo ’gotong royong’ untuk menegakkan etos persatuan pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) dilakukan dengan alasan bahwa gotong royong merupakan intipati Pancasila setelah diperas sedemikian rupa. Sebagai nilai budaya yang penting, sebenarnya gotong royong sangat bagus sejauh diberi makna yang luas dan dihayati dengan semangat persatuan benar-benar. Pada tahun 1930an Muhammad Hatta menggunakan istilah kolektivisme, yang sebenarnya mengandung makna yang sama dengan gotong royong. Lebih jauh istilah ini dapat dipadankan dengan solidaritas, suatu prinsip yang penting dalam mendirikan negara di samping prinsip subsidiaritas.
Dalam era Orde Baru kekeluargaan diangkat ke permukaan dan dijadikan asas kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi ternyata menyuburkan KKN. Negara lantas jatuh menjadi milik keluarga, kepribadian asli bangsa Indonesia yang berorientasi pada pemerintahan sentralistik dan otoriter, menemukan wadahnya yang lebih pas lagi. Dalam negara yang berteraskan kedaulatan keluarga, rakyat dan orang yang berada di luar inner circle dianggap hanya sebagai orang tumpangan dan dijaga agar tidak menjadi orang dalam dengan cara memarginalkan peran, kedudukan dan haknya untuk bersuara. Dengan perkataan lain mereka sengaja dibuat rentan terhadap pemerasan, penindasan dan perlakuan sewenang-wenang lain oleh negara atau birokrasi negara.
Dalam era Orde Baru juga kita sering mendengar betapa nilai-nilai 45 diagung-agungkan sedemikian rupa. Jika yang dimaksud nilai-nilai 45 adalah kandungan Mukadimah UUD 45 secara menyeluruh, yang ditafsirkan secara jembar, ikhlas serta bersungguh-sungguh; maka kita dapat menerimanya sebagai titik tolak membangun etos persatuan yang sesungguhnya. Tetapi kenyataannya, nilai-nilai 45 dibatasi pengertiannya pada semangat perjuangan melawan kolonialisme menggunakan kekuatan fisik atau bersenjata, sebagaimana terjadi pada masa revolusi fisik 1945-1950. Kalau itu yang dimaksud, maka nilai-nilai 45 sebenarnya bukan sesuatu yang baru karena perang menentang kolonialisme (Portugis, VOC, Belanda) telah bermula sejak abad ke-16 dan 17 pada zaman kerajaan Demak, Ternate dan Aceh Darussalam.
Dalam hal ini yang terjadi ialah distorsi nilai yang sengaja dilakukan untuk mengesahkan bahwa peranan pejuang bersenjata sangat menonjol dan paling penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sekaligus dalam mengenyahkan kolonialisme dan imperialisme. Selain distorsi nilai, yang berlaku adalah penafsiran yang kelewat subyektif terhadap sejarah, bahkan pemenggalan sejarah menjadi fragmen-fragmen perjuangan fisik. Karena itu perjuangan intelektual, perjuangan ilmuwan dan sastrawan, pemimpin agama dan budayawan, dianggap tidak penting. Begitu juga pemimpin politik yang berjuang melalui diplomasi dan pendidikan politik untuk mencerdaskan rakyat, dianggap tidak penting.
Lantas apa yang dapat kita tarik menjadi pelajaran dari apa yang telah dikemukakan? Nilai-nilai budaya apa saja yang dapat diangkat dalam upaya memulihkan sehatnya kehidupan bernegara dan berbangsa? Pertama-tama, menurut pendapat saya ialah membebaskan diri dari belenggu ingatan kolektif yang ditanamkan dua rezim pemerintahan otoriter dan anti-demokrasi, yaitu Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru. Konsekwensinya kita juga harus membebaskan diri dari paradigma-paradigma yang dibangun kedua rezim ini. Kedua, mencari visi baru tentang Indonesia berdasarkan pengetahuan dan kesadaran sejarah yang lebih luas dan holistik, di mana pemahaman terhadap kemajemukan bangsa Indonesia dapat diperoleh secara lebih obyektif, tidak bersifat fragmentaris atau sepenggal-sepenggal. Ketiga, melakukan penafsiran baru yang lebih segar dan luas, dengan cahaya baru pula, terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Mukadimah UUD 45, sebab bagaimana pun juga Mukadimah UUD 45 telah diakui sebagai landasan kehidupan bernegara dan berbangsa sejak berdirinya negara ini.
Jumat, 17 April 2009
ASMAUL HUSNA
Asmaul Husna
ALLAH memiliki nama-nama yang baik yang disebut dengan Asmaul Husna.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa al-Asma al-Husna ini jumlahnya ada 99, karena ALLAH menyukai bilangan yang ganjil.
Sesungguhnya ALLAH mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu seratus kurang satu. Barangsiapa menghitungnya, niscaya ia masuk surga. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sembilan puluh sembilan nama tsb menggambarkan betapa baiknya ALLAH. Nama-nama dalam Asmaul Husna ini, ALLAH sendirilah yang menciptakannya.
Dia-lah ALLAH yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang Membentuk Rupa, yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasyr: 24)
Sebutlah nama-nama ALLAH, dalam setiap zikir dan doa kita. Jika kita memohon diberi petunjuk, sebutlah nama Al-Hâdi (Maha Pemberi Petunjuk). Jika kita mohon diberi sifat kasih sayang, sebutlah nama Ar-Rahmân (Maha Pengasih). Semoga doa kita akan semakin makbul.
Anjuran untuk menggunakan Asmaul Husna dalam berzikir dan berdoa, diterangkan oleh ALLAH SWT dalam Al-Quran.
Hanya milik ALLAH asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A'râf: 180)
Asmaul Husna hanya milik ALLAH SWT. Manusia sebagai makhluk-Nya hanya dapat memahami, mempelajari, dan meniru kandungan makna dari nama yang baik tsb dalam kehidupan sehari-hari.
No | Nama | Arti | Antara lain terdapat dalam |
---|---|---|---|
1 | ar-Rahmaan | Yang Maha Pemurah | Al-Faatihah: 3 |
2 | ar-Rahiim | Yang Maha Pengasih | Al-Faatihah: 3 |
3 | al-Malik | Maha Raja | Al-Mu'minuun: 11 |
4 | al-Qudduus | Maha Suci | Al-Jumu'ah: 1 |
5 | as-Salaam | Maha Sejahtera | Al-Hasyr: 23 |
6 | al-Mu'min | Yang Maha Terpercaya | Al-Hasyr: 23 |
7 | al-Muhaimin | Yang Maha Memelihara | Al-Hasyr: 23 |
8 | al-'Aziiz | Yang Maha Perkasa | Aali 'Imran: 62 |
9 | al-Jabbaar | Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari | Al-Hasyr: 23 |
10 | al-Mutakabbir | Yang Memiliki Kebesaran | Al-Hasyr: 23 |
11 | al-Khaaliq | Yang Maha Pencipta | Ar-Ra'd: 16 |
12 | al-Baari' | Yang Mengadakan dari Tiada | Al-Hasyr: 24 |
13 | al-Mushawwir | Yang Membuat Bentuk | Al-Hasyr: 24 |
14 | al-Ghaffaar | Yang Maha Pengampun | Al-Baqarah: 235 |
15 | al-Qahhaar | Yang Maha Perkasa | Ar-Ra'd: 16 |
16 | al-Wahhaab | Yang Maha Pemberi | Aali 'Imran: 8 |
17 | ar-Razzaq | Yang Maha Pemberi Rezki | Adz-Dzaariyaat: 58 |
18 | al-Fattaah | Yang Maha Membuka (Hati) | Sabaa': 26 |
19 | al-'Aliim | Yang Maha Mengetahui | Al-Baqarah: 29 |
20 | al-Qaabidh | Yang Maha Pengendali | Al-Baqarah: 245 |
21 | al-Baasith | Yang Maha Melapangkan | Ar-Ra'd: 26 |
22 | al-Khaafidh | Yang Merendahkan | Hadits at-Tirmizi |
23 | ar-Raafi' | Yang Meninggikan | Al-An'aam: 83 |
24 | al-Mu'izz | Yang Maha Terhormat | Aali 'Imran: 26 |
25 | al-Mudzdzill | Yang Maha Menghinakan | Aali 'Imran: 26 |
26 | as-Samii' | Yang Maha Mendengar | Al-Israa': 1 |
27 | al-Bashiir | Yang Maha Melihat | Al-Hadiid: 4 |
28 | al-Hakam | Yang Memutuskan Hukum | Al-Mu'min: 48 |
29 | al-'Adl | Yang Maha Adil | Al-An'aam: 115 |
30 | al-Lathiif | Yang Maha Lembut | Al-Mulk: 14 |
31 | al-Khabiir | Yang Maha Mengetahui | Al-An'aam: 18 |
32 | al-Haliim | Yang Maha Penyantun | Al-Baqarah: 235 |
33 | al-'Azhiim | Yang Maha Agung | Asy-Syuura: 4 |
34 | al-Ghafuur | Yang Maha Pengampun | Aali 'Imran: 89 |
35 | asy-Syakuur | Yang Menerima Syukur | Faathir: 30 |
36 | al-'Aliyy | Yang Maha Tinggi | An-Nisaa': 34 |
37 | al-Kabiir | Yang Maha Besar | Ar-Ra'd: 9 |
38 | al-Hafiizh | Yang Maha Penjaga | Huud: 57 |
39 | al-Muqiit | Yang Maha Pemelihara | An-Nisaa': 85 |
40 | al-Hasiib | Yang Maha Pembuat Perhitungan | An-Nisaa': 6 |
41 | al-Jaliil | Yang Maha Luhur | Ar-Rahmaan: 27 |
42 | al-Kariim | Yang Maha Mulia | An-Naml: 40 |
43 | ar-Raqiib | Yang Maha Mengawasi | Al-Ahzaab: 52 |
44 | al-Mujiib | Yang Maha Mengabulkan | Huud: 61 |
45 | al-Waasi' | Yang Maha Luas | Al-Baqarah: 268 |
46 | al-Hakiim | Yang Maha Bijaksana | Al-An'aam: 18 |
47 | al-Waduud | Yang Maha Mengasihi | Al-Buruuj: 14 |
48 | al-Majiid | Yang Maha Mulia | Al-Buruuj: 15 |
49 | al-Baa'its | Yang Membangkitkan | Yaasiin: 52 |
50 | asy-Syahiid | Yang Maha Menyaksikan | Al-Maaidah: 117 |
51 | al-Haqq | Yang Maha Benar | Thaahaa: 114 |
52 | al-Wakiil | Yang Maha Pemelihara | Al-An'aam: 102 |
53 | al-Qawiyy | Yang Maha Kuat | Al-Anfaal: 52 |
54 | al-Matiin | Yang Maha Kokoh | Adz-Dzaariyaat: 58 |
55 | al-Waliyy | Yang Maha Melindungi | An-Nisaa': 45 |
56 | al-Hamiid | Yang Maha Terpuji | An-Nisaa': 131 |
57 | al-Muhshi | Yang Maha Menghitung | Maryam: 94 |
58 | al-Mubdi' | Yang Maha Memulai | Al-Buruuj: 13 |
59 | al-Mu'id | Yang Maha Mengembalikan | Ar-Ruum: 27 |
60 | al-Muhyi | Yang Maha Menghidupkan | Ar-Ruum: 50 |
61 | al-Mumiit | Yang Maha Mematikan | Al-Mu'min: 68 |
62 | al-Hayy | Yang Maha Hidup | Thaahaa: 111 |
63 | al-Qayyuum | Yang Maha Mandiri | Thaahaa: 11 |
64 | al-Waajid | Yang Maha Menemukan | Adh-Dhuhaa: 6-8 |
65 | al-Maajid | Yang Maha Mulia | Huud: 73 |
66 | al-Waahid | Yang Maha Tunggal | Al-Baqarah: 133 |
67 | al-Ahad | Yang Maha Esa | Al-Ikhlaas: 1 |
68 | ash-Shamad | Yang Maha Dibutuhkan | Al-Ikhlaas: 2 |
69 | al-Qaadir | Yang Maha Kuat | Al-Baqarah: 20 |
70 | al-Muqtadir | Yang Maha Berkuasa | Al-Qamar: 42 |
71 | al-Muqqadim | Yang Maha Mendahulukan | Qaaf: 28 |
72 | al-Mu'akhkhir | Yang Maha Mengakhirkan | Ibraahiim: 42 |
73 | al-Awwal | Yang Maha Permulaan | Al-Hadiid: 3 |
74 | al-Aakhir | Yang Maha Akhir | Al-Hadiid: 3 |
75 | azh-Zhaahir | Yang Maha Nyata | Al-Hadiid: 3 |
76 | al-Baathin | Yang Maha Gaib | Al-Hadiid: 3 |
77 | al-Waalii | Yang Maha Memerintah | Ar-Ra'd: 11 |
78 | al-Muta'aalii | Yang Maha Tinggi | Ar-Ra'd: 9 |
79 | al-Barr | Yang Maha Dermawan | Ath-Thuur: 28 |
80 | at-Tawwaab | Yang Maha Penerima Taubat | An-Nisaa': 16 |
81 | al-Muntaqim | Yang Maha Penyiksa | As-Sajdah: 22 |
82 | al-'Afuww | Yang Maha Pemaaf | An-Nisaa': 99 |
83 | ar-Ra'uuf | Yang Maha Pengasih | Al-Baqarah: 207 |
84 | Maalik al-Mulk | Yang Mempunyai Kerajaan | Aali 'Imran: 26 |
85 | Zuljalaal wa al-'Ikraam | Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan | Ar-Rahmaan: 27 |
86 | al-Muqsith | Yang Maha Adil | An-Nuur: 47 |
87 | al-Jaami' | Yang Maha Pengumpul | Sabaa': 26 |
88 | al-Ghaniyy | Yang Maha Kaya | Al-Baqarah: 267 |
89 | al-Mughnii | Yang Maha Mencukupi | An-Najm: 48 |
90 | al-Maani' | Yang Maha Mencegah | Hadits at-Tirmizi |
91 | adh-Dhaarr | Yang Maha Pemberi Derita | Al-An'aam: 17 |
92 | an-Naafi' | Yang Maha Pemberi Manfaat | Al-Fath: 11 |
93 | an-Nuur | Yang Maha Bercahaya | An-Nuur: 35 |
94 | al-Haadii | Yang Maha Pemberi Petunjuk | Al-Hajj: 54 |
95 | al-Badii' | Yang Maha Pencipta | Al-Baqarah: 117 |
96 | al-Baaqii | Yang Maha Kekal | Thaahaa: 73 |
97 | al-Waarits | Yang Maha Mewarisi | Al-Hijr: 23 |
98 | ar-Rasyiid | Yang Maha Pandai | Al-Jin: 10 |
99 | ash-Shabuur | Yang Maha Sabar | Hadits at-Tirmizi |
Kamis, 29 Januari 2009
Rahasia Sukses Bangsa China
Mengapa Bangsa China Maju Pesat?
Posted by articleus author
November 19, 2008
Budaya China dan masyarakatnya, tak pelak, merupakan kisah sukses yang paling terkenal. Maju pesatnya perekonomian China sejak beberapa tahun lalu menunjukkan bahwa “Sang Naga” memang tengah menggeliat, baru bangun dari tidur panjangnya.Sebagaimana diketahui, kini banyak barang produksi China telah merambah Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, bahkan memasuki AS dan Eropa, negara yang dikenal paling ketat dalam mengawasi produk-produk luar. Tidak heran, PBB menganggap China sebagai negara yang paling pesat pertumbuhan ekonominya.
Sebenarnya, kesuksesan China sudah berlangsung sejak lama. Jauh sebelum abad Masehi, masyarakat purba China sudah mampu menemukan peralatan penting, seperti kompas, kertas, dan kode biner komputer. Para pakar Barat memang mengakui bahwa budaya China tidak tertandingi dalam sejarah umat manusia. Budaya tersebut memiliki banyak sekali rahasia tentang motivasi dan kesuksesan sejak zaman dulu hingga zaman sekarang.
Mereka percaya budaya China berlangsung sepanjang masa. Bukti konkretnya adalah manakala peradaban-peradaban kuno lain seperti Sumeria, Babylonia, Mesir, Romawi, dan Yunani timbul tenggelam ditelan waktu, budaya China tetap bertahan terus. Peradaban China dikatakan “memiliki haluan untuk bersemi kembali setelah mengalami kemunduran” (Keajaiban Seni Motivasi Bangsa Cina Kuno, 2007).
Konon, ketika para kaisar saling mengalahkan satu sama lain, mereka cenderung merusak budaya dari pihak yang kalah. Namun hal seperti itu justru tidak terjadi ketika Mongol dan Manchu mengalahkan China. Sebagai gantinya, budaya China “memenangkan” mereka. Dalam hal ini, kebudayaan China malah dilestarikan dan dikembangkan.
Budaya China bertahan begitu lama karena kuat, praktis, dan penuh kearifan. Apalagi didukung para pemimpin China yang hampir selalu mempelajari jiwa manusia dan menulis beberapa teks kuno, seperti I Ching dan Tung Shu. Dari masa kuno juga terwariskan buku-buku tentang filsafat Tao dan filsafat Sun Tzu yang amat terkenal.
Teks-teks kuno itu mampu memberikan wawasan, pedoman, aturan, dan prinsip tentang kesuksesan, pengelolaan usaha, perkimpoian, keluarga, pendirian negara, strategi, bahkan perang. Hasil-hasilnya terlihat jelas bahwa rakyat China adalah orang-orang yang luar biasa dalam praktik, mampu beradaptasi, dan selalu sukses hampir di semua perjalanan hidup mereka di seantero dunia. Mereka bukan saja menjadi penguasa perekonomian baru, tetapi juga berjaya di bidang ilmu pengetahuan dan olahraga.
Adaptasi
Budaya China memang sempat mengalami kemunduran karena pengaruh Barat, seperti akibat Perang Candu dan Perang Dunia II. Namun karena kemampuan beradaptasi dan masyarakatnya berjiwa avonturir, budaya China justru semakin berkembang luas di seluruh dunia.
Hal yang amat nyata diperlihatkan oleh hadirnya China Town di berbagai negara, termasuk Pecinan di Indonesia. Adanya China Town tentu saja merupakan bukti keberhasilan bisnis China di wilayah itu.
Kemampuan adaptasi orang China juga terlihat dari kemampuan mereka membuat makanan dalam bentuk apa saja yang mengesankan. Dulu, misalnya, di pantai-pantai Eropa banyak sekali terlihat kepiting berlari-lari di atas pasir. Ketika air laut surut, banyak kerang menempel di batu-batu karang. Dengan riang orang-orang China menangkapi kepiting dan mengambili kerang lalu memasaknya sebagai makanan yang lezat dan bergizi.
Hal ini sebelumnya tidak terbayangkan oleh bangsa Eropa bahwa sesungguhnya kepiting dan kerang bisa dimakan. Kemampuan orang China untuk mengubah sebagian besar apa saja menjadi makanan enak dan mahal merupakan kisah legendaris, sekaligus bukti dari kemampuan adaptasi pikiran dan perasaan mereka.
Konon, rahasia utama budaya China adalah memadukan pelajaran tentang motivasinya dengan seni pada berbagai benda yang indah dan rumit. Artinya, filosofi motivasi China diterjemahkan ke dalam sesuatu yang memiliki daya tarik, gaib, dan mistis.
Dengan demikian motivasi China banyak mengandung kecerdasan sehingga dipandang memiliki corak yang indah dan cemerlang. Selain itu, para pemimpin China kuno mencurahkan beberapa ungkapan dan simbol guna menekankan betapa pentingnya kemampuan otak. Ini ditandai dengan betapa banyaknya karakter dalam huruf Kanji dimana setiap huruf mengandung makna tersendiri.
Simbolisasi sering dipakai untuk memberi motivasi. Ikan mas, misalnya, dipercaya adalah simbol ketekunan. Menurut filosofi China purba, “dengan ketekunan, orang bodoh sekalipun bisa menyingkirkan gunung”. Masih banyak simbol lain yang dikenal, seperti tentang kekayaan, nasib, dan keberuntungan.
Ternyata, simbol-simbol keberkahan yang penuh cemerlang itu menciptakan pandangan yang optimistis tentang kekayaan dan keberuntungan, yang hampir tidak jelas menciptakan keinginan di dalam pola pikir untuk menjadi kaya dan sukses.
Kemampuan adaptasi dan motivasi yang dilakukan masyarakat China banyak mengilhami peneliti-peneliti Barat. Untuk itu sejak abad XVIII mereka giat menerjemahkan teks-teks kuno China.
Berkat merekalah kini masyarakat modern di seluruh penjuru dunia mengenal feng shui (ilmu tata letak bangunan), akupunktur, akupresur, dan refleksiologi (ilmu pengobatan), teori yin yang (keseimbangan hidup), dan berbagai ilmu ramalan.
Leluhur
Masyarakat China kuno percaya keutuhan keluarga merupakan kunci utama kesuksesan. Begitu pula bakti kepada leluhur. Mereka sering “menerjemahkannya” lewat puisi, seperti puisi berikut: Andaikan ayah dan anak bersatu/Gunung-gunung menjadi batu permata/Andaikan jantung kakak beradik sama/Bumi pun bisa menjadi emas.
Puisi ini menyiratkan kesan bahwa harus ada kerja keras di antara manusia. Begitulah, puisi-puisi seperti inilah yang mampu menjadi motivator kemajuan bangsa dan negara.
Perhatian masyarakat China terhadap keluarga dan leluhur tercermin pada kesetiaan mereka merawat makam-makam kerabat. Bahkan ada yang memperlakukannya secara berlebihan.
Sementara itu, kaisar-kaisar zaman dulu banyak mewariskan kenangan leluhur yang mulia. Menurut penulis buku tentang China, Ong Tang, meskipun sering disalahgunakan, namun warisan-warisan tersebut mengandung rahasia kesuksesan akhir yang sangat mengagumkan.
Pemujaan kepada leluhur sering dikaitkan dengan festival. Pada masa kuno festival memiliki arti khusus karena dihubungkan dengan pemujaan untuk mengenang para dewa. Menurut orang-orang bijak zaman dulu, termasuk Konghucu (Confucius), bangsa yang mengabaikan perayaan-perayaan festival utama akan terancam binasa. Alasannya adalah orang ingin menikmati kesenangan dan lagi pula festival dapat menyatukan rakyat bersama-sama, terutama dengan para pemimpinnya.
Sampai kini mungkin masih banyak rahasia tersembunyi di China. Tak heran seorang nabi besar pernah berkata, “Kejarlah ilmu sampai ke negeri China”. Bagaimana dengan kita?
Memang, kunci utama kesuksesan relatif sama pada semua bangsa, yakni ketekunan, keuletan, kejujuran, kerja keras, dan keberuntungan. Namun mengapa bangsa China memiliki keunggulan?
Dan “mengapa” China mampu menghasilkan produk sedemikian banyak, bagus, dan murah.
Dikatakan, sebab penting kehebatan China adalah karena “jaring laba-laba” keluarga. Pedagang-pedagang dari China berhasil menembus pasar karena memanfaatkan jaring-jaring ini “baik di dalam negeri maupun di luar negeri”. Lalu dikatakan, “Umumnya orang China begitu erat rasa persaudaraannya. Nama marga mempererat persatuan dan amat membuka peluang kerja sama. Tak heran, orang China hanya memercayakan usahanya kepada bangsanya sendiri”.
Argumen seperti ini sering dikemukakan banyak penulis. Penanam modal ter-besar di China bukan orang dari Jepang atau Amerika, tetapi “orang China perantauan” (overseas Chinese). Siapa mereka? Mereka adalah orang China dari Taiwan dan Hongkong. Belum jelas, apakah orang China Asia Tenggara juga membawa modalnya ke China dalam jumlah besar. Cultural proximity ini sering dipakai untuk menjelaskan mengapa modal dari Taiwan dan Hongkong masuk daratan China.
Selain itu, dilontarkan argumen tambahan, yaitu pengusaha China sedemikian “percaya” satu sama lain. ‘Artinya, konsumen tinggal menghubungi via telepon dan pedagang dengan cepat mengirim barang sesuai pesanan. Kejujuran dipegang teguh meski konsumen belum memberikan uangnya”. Pernyataan ini harus dikoreksi: bukan antara pedagang dan konsumen, tetapi antarpedagang, ada saling percaya, terutama dalam hal kredit. Pengusaha China terkenal karena trust yang tinggi sehingga mereka dapat merebut peluang sekecil apa pun. Pada saat ada kesempatan dan modal yang diperoleh dengan cepat, mereka segera merebut kesempatan itu.
“Trust”
Trust antarpedagang China ini menarik perhatian banyak sosiolog. Mereka sendiri memakai istilah guanxi (hubungan) guna menjelaskan gejala trust antarmereka. Guanxi ini sebenarnya tidak terbatas pada hubungan kekeluargaan saja.
Hubungan-hubungan lain yang bisa menimbulkan GuanXi misalnya kesamaan asal daerah (desa, kabupaten, provinsi), kesamaan sekolah (alumni), dan persahabatan. Pilih salah satu dari variabel itu. dan Anda akan menemukan dasar bagi GuanXi.
Dalam peribahasa China dikatakan: jiali kao fumu, chumen kao pengyou. “Di rumah orang bersandar pada bapak-ibu, di luar rumah orang menggantungkan diri pada sahabat”. Persahabatan di China dijunjung tinggi. Salah satu dari lima hubungan ajar-an Konfusius (wu tun) adalah hubungan antarsahabat. Jika orang China suka pada seseorang, ia akan cepat mengatakan pengyou (sobat). Jika sungguh suka dan percaya, ia akan memakai istilah lao pengyou (sobat lama).
Trust ini lain dibanding trust yang dibangun dalam institusi modern. Kehidupan modern, termasuk ekonomi, tidak bisa bertahan jika tidak ada trust. Dapat dikatakan trust di dunia modern diletakkan berdasar kepastian hukum. Namun trust di kalangan orang China dibangun atas dasar yang berbeda. Trust di kalangan orang China didasarkan kekeluargaan, kedaerahan, alumni sekolah, dan persahabatan.
Orang akan mengatakan, trust yang didasarkan atas hukum lebih “terbuka” di-banding yang didasarkan faktor-faktor di atas. Tidak mungkin membangun trust dengan orang China jika bukan berasal dari keluarga, daerah, atau alumni sekolah! Masih ada peluang lain, lewat hubungan persahabatan (pengyou). Dalam banyak legenda dari China dilukiskan banyak hubungan persahabatan yang mengharukan. Sampai hari ini pun sering ditemukan banyak persahabatan antarorang China yang erat, bahkan sama atau melebihi hubungan dengan anggota keluarga.
Indonesia juga
Pembicaraan tentang trust dan guanxi sebenarnya menggugat semua teori hubungan transaksi yang didasarkan atas teori hubungan pasar. Dalam situasi pasar, semua individu adalah rival atau kompetitor yang bersaing, bahkan bersaing dengan tidak jujur. Karena itu, semua transaksi harus didasarkan atas secarik kertas yang berisi kontrak, hitam atas putih, yang dijamin negara sebagai pemegang alat pemaksa yang sah.
Akibatnya orang menjadi musuh bagi orang lain. Hubungan keluarga, kedaerahan, sekolah, dan persahabatan, semua dianggap tidak relevan. Saudara dan saudara bisa saling menggugat di pengadilan, sahabat dan sahabat bisa terlibat pengadilan bertele-tele. Yang penting, kepentingan pribadi (self-interest) harus menang lewat kompetisi bengis di tengah pasar.
Kultur China justru mengajarkan kebalikannya. Boleh ada pasar, tetapi hubungan balk antarmanusia tetap jalan. Boleh ada persaingan, tetapi tolong-menolong antarkeluarga, orang sedaerah, satu alumni, dan sahabat tidak boleh dilupakan. Pasar selalu embedded, tidak mengalahkan guanxi. Bisa saja dikatakan hal ini akan menimbulkan nepotisme dan kolusi, tetapi dibuktikan empiris, guanxi mendukung pertumbuhan dahsyat ekonomi China.
Apakah di Indonesia tidak ada fenomena yang sama? Ada, dan mirip. Kekeluargaan penting, kedaerahan, bahkan hubungan alumni juga penting. Lihat pasar-pasar di Jakarta yang didominasi berbagai suku, juga kantor-kantor pemerintah maupun swasta penuh alumni universitas tertentu. Semangat “tolong-menolong” dan “gotong royong” masih ada, belum hilang. Ada kekhawatiran, ini dapat menimbulkan korupsi, tetapi mengapa tidak bisa sebaliknya, menimbulkan social capital seperti di kalangan orang China?
Mungkin kini orang Indonesia sedang lupa jati diri, bingung, dan memakai aneka “teori” aneh, yang justru memperlemah semangat membangun bangsa.
Rahasia Sukses Genghis Khan
View Full Version : Sun Tzu seni Berperang(Art Of War)
shiyilang
28th July 2008, 19:35
Senjata paling ampuh dalam sebuah perang adalah Strategi, dan banyak jenderal ternyata mengandalkan strategi perangnya pada buku Seni Berperang karya Sun Tzu, yang ditulis kira-kira 2500 tahun yang lampau.
http://lr.china-embassy.org/eng/gyzg/jgiejgi/jgkdsjg/W020071017173462811174.jpg
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad…
Dan inilah saya persembahkan Kitab Asli seni berperang Sun Tzu! Terjemahan asli dari bahasa Tiongkok
SENI BERPERANG oleh : Sun Tzu
13 bab Strategi militer klasik
1. Kalkulasi
2. Perencanaan
3. Strategi
4. Kekuatan pertahanan
5. Formasi
6. Kekuatan dan kelemahan
7. Manuver
8. Sembilan varuiasi
9. Mobilitas
10. Tanah lapang
11. Sembilan situasi klasik
12. Menyerang dengan api
13. Intelijen
Isi Tiap Bab.
I. Kalkulasi
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2. Alam : cuaca, iklim, waktu.
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini.
1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5. Pasukan mana yang lebih tangguh?
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Jika kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan.
Jika faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
Tipu muslihat :
perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi :
Gunakan negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu untuk mengalahkan dan melemahkan musuhmu!
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian
Hindari pertempuaran yang berlarut :
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat menang
Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
- Pancing amarah musuh
- Bangkitkan motivasi untuk membunuh
- Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
- Perang cepat negara aman
-Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.
III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Cakap berperang menjadi negara kuat
3. Bukan pejuang yang baik negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
Lima cara untuk menang :
1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya.
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
IV. Kekuatan pertahanan
Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata :
1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.
Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.
V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi lansung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi perang.
Kesiagaan
Gerakan.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh
Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah
Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.
http://lr.china-embassy.org/eng/gyzg/jgiejgi/jgkdsjg/W020071017173462811174.jpg
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad…
Dan inilah saya persembahkan Kitab Asli seni berperang Sun Tzu! Terjemahan asli dari bahasa Tiongkok
SENI BERPERANG oleh : Sun Tzu
13 bab Strategi militer klasik
1. Kalkulasi
2. Perencanaan
3. Strategi
4. Kekuatan pertahanan
5. Formasi
6. Kekuatan dan kelemahan
7. Manuver
8. Sembilan varuiasi
9. Mobilitas
10. Tanah lapang
11. Sembilan situasi klasik
12. Menyerang dengan api
13. Intelijen
Isi Tiap Bab.
I. Kalkulasi
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2. Alam : cuaca, iklim, waktu.
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini.
1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5. Pasukan mana yang lebih tangguh?
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Jika kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan.
Jika faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
Tipu muslihat :
perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi :
Gunakan negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu untuk mengalahkan dan melemahkan musuhmu!
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian
Hindari pertempuaran yang berlarut :
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat menang
Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
- Pancing amarah musuh
- Bangkitkan motivasi untuk membunuh
- Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
- Perang cepat negara aman
-Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.
III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Cakap berperang menjadi negara kuat
3. Bukan pejuang yang baik negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
Lima cara untuk menang :
1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya.
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
IV. Kekuatan pertahanan
Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata :
1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.
Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.
V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi lansung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi perang.
Kesiagaan
Gerakan.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh
Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah
Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.
shiyilang
28th July 2008, 19:36
VII. Manuver
Dari keterbatasan ke keuntungan ;
1. Strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
2. Atur jalan pintas
3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.
Keuntungan dan kerugian dalam manuver dan mobilitas:
1. Amankan perbekalan
2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
3. Organisir pasukan
4. Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
5. Jangan berperang yang belum pernah kita tahu kondisinya
6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah
Angin, hutan, api, dan gunung :
1. Serang saat waktu yang tepat
2. Jadikan Manuver pasukan yang efektif
Angin – cepat bagai tiupan angin
Hutan – tenag sesunyi hutan
Api – ganas bagai amukan api
Gunung – tahankan diri bagai gunung
Kegelapan – sembunyi tak tembus
Kilat – serangan tiba-tiba
VIII. Sembilan variasi
1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
4. Dalam situasi penuh bahaya , merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.
5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
6. Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang serba terbatas untuk memberikan peluang yang besar.
7. Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya.
8. Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut kota.
9. jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang berlangsung maka abaikan saja.
Kelemahan umum seorang komandan :
1. Saat sembarangan mudah dibunuh
2. Saat takut mudah ditangkap
3. Saat marah mudah dihasut
4. Saat sensitif mudah merasa hina
5. Saat emosional mudah gelisah
Akhir cerita panglima :
1. Bertempur untuk mati biasanya mati
2. Takut mati biasanya tertangkap
3. Tidak sabar biasanya mudah marah dan terima ejekan
4. Merasa terhormat biasanya menerima segala hal yang merendahkan
5. Terlalu baik hati biasanya terus menghadapi masalah.
IX. Mobilitas
Penyebaran :
1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan.
3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan.
4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan – jangan serang musuh saat musuh di sungai – seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7. Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang berumput.
8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi untuk bertempur didaerah rawa.
9. Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.
Strategi perang :
1. Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya.
2. Jika pasukan musuh menantang, mereka sangat cemas gerak maju lawan.
3. Jika musuh pada posisi datar yang tidak menguntungkan berarti melakukan jebakan.
X. Tanah lapang/Medan
Tipe tanah lapang/medan pertempuran:
1. Mudah dilalui
2. Sulit dilalui
3. Netral : sama-sama sulit menyerang
4. Sempit
5. Berbahaya
6. Jangkaun jauh.
Bahaya yang dilakukan oleh pemimpin militer :
1. Sulit meloloskan diri.
2. Pembangkangan perintah dari bawahan
3. Guncangan
4. Kehancuran
5. Kekacauan
6. Gerakan mundur.
Panglima yang cakap merupakan aset yang paling berharga .
- Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang.
- Jika yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk perang.
XI. Sembilan situasi klasik
1. Biasa-biasa – berada di wilayah sendiri.
2. Sederhana – wilayah musuh
3. Kritis – posisi yang sama-sama punya 2 pihak.
4. Terbuka – wilayah yang dapat dimiliki 2 pihak
5. Memegang komando – untuk merebut posisi strategis, komando semua daerah.
6. Serius – di dalam wilayah musuh
7. Berbahaya – wilayah yang tidak aman dan sukar
8. Sulit – wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar
9. Putus asa – terpojok
Keprajuritan yang cakap :
1. Paham hubungan internasional dalam hal diplomasi
2. Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya.
3. Paham dapat pemandu dari penduduk sekitar.
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
XII. Menyerang dengan api
Lima serangan ganas :
1. Bakar pasukan musuh
2. Rebut atau hancurkan perbekalan mereka
3. Sarana transportasi diganggu
4. Gudang senjata dihancurkan
5. Jalur perbekalan di rusak.
Serang saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.
Bergerak dari kesempatan yang menguntungkan :
1. Menyerang jika yakin menang.
2. Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah
3. Komandan menyatakan perang bukan karena rasa dengki
4. Berperang jika punya tujuan yang pasti
XIII. Intelijen
Jenis mata-mata :
1. Penduduk setempat lawan
2. Perwira militer dalam dewan istana
3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4. Mata-mata pembawa kematian – tawanan yang diinterogai
5. Mata-mata pembawa kepastian – membawa informasi dengan selamat
Upah yang besar bagi mata-mata
Rahasia
Info dari mata-mata dianalisa
Bidang intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab tidaklah akan tersusun suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari musuh.
Selesai
Coba anda baca pelajari dan telaah maka anda akan mendapat hikmahnya dalam pertempuran, olahraga, pertandingan, masalah pekerjaan, bisnis, politik maupun masalah keluarga.
Sun tzu adalah cendekiawan yang juga panglima militer yang sangat luar biasa. semakin dibaca anda akan kagum bagaimana manusia dr 2500 tahun yang lalu nasihat militernya tidak lekang dimakan jaman.
Kitab suntzu adalah salah satu buku dinas komando utama sebagian besar Angkatan bersenjata saat ini.
bayangkan buku kuno yang masih dipakai sampai sekarang dalam praktek.
Dari keterbatasan ke keuntungan ;
1. Strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
2. Atur jalan pintas
3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.
Keuntungan dan kerugian dalam manuver dan mobilitas:
1. Amankan perbekalan
2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
3. Organisir pasukan
4. Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
5. Jangan berperang yang belum pernah kita tahu kondisinya
6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah
Angin, hutan, api, dan gunung :
1. Serang saat waktu yang tepat
2. Jadikan Manuver pasukan yang efektif
Angin – cepat bagai tiupan angin
Hutan – tenag sesunyi hutan
Api – ganas bagai amukan api
Gunung – tahankan diri bagai gunung
Kegelapan – sembunyi tak tembus
Kilat – serangan tiba-tiba
VIII. Sembilan variasi
1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
4. Dalam situasi penuh bahaya , merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.
5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
6. Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang serba terbatas untuk memberikan peluang yang besar.
7. Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya.
8. Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut kota.
9. jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang berlangsung maka abaikan saja.
Kelemahan umum seorang komandan :
1. Saat sembarangan mudah dibunuh
2. Saat takut mudah ditangkap
3. Saat marah mudah dihasut
4. Saat sensitif mudah merasa hina
5. Saat emosional mudah gelisah
Akhir cerita panglima :
1. Bertempur untuk mati biasanya mati
2. Takut mati biasanya tertangkap
3. Tidak sabar biasanya mudah marah dan terima ejekan
4. Merasa terhormat biasanya menerima segala hal yang merendahkan
5. Terlalu baik hati biasanya terus menghadapi masalah.
IX. Mobilitas
Penyebaran :
1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan.
3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan.
4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan – jangan serang musuh saat musuh di sungai – seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7. Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang berumput.
8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi untuk bertempur didaerah rawa.
9. Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.
Strategi perang :
1. Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya.
2. Jika pasukan musuh menantang, mereka sangat cemas gerak maju lawan.
3. Jika musuh pada posisi datar yang tidak menguntungkan berarti melakukan jebakan.
X. Tanah lapang/Medan
Tipe tanah lapang/medan pertempuran:
1. Mudah dilalui
2. Sulit dilalui
3. Netral : sama-sama sulit menyerang
4. Sempit
5. Berbahaya
6. Jangkaun jauh.
Bahaya yang dilakukan oleh pemimpin militer :
1. Sulit meloloskan diri.
2. Pembangkangan perintah dari bawahan
3. Guncangan
4. Kehancuran
5. Kekacauan
6. Gerakan mundur.
Panglima yang cakap merupakan aset yang paling berharga .
- Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang.
- Jika yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk perang.
XI. Sembilan situasi klasik
1. Biasa-biasa – berada di wilayah sendiri.
2. Sederhana – wilayah musuh
3. Kritis – posisi yang sama-sama punya 2 pihak.
4. Terbuka – wilayah yang dapat dimiliki 2 pihak
5. Memegang komando – untuk merebut posisi strategis, komando semua daerah.
6. Serius – di dalam wilayah musuh
7. Berbahaya – wilayah yang tidak aman dan sukar
8. Sulit – wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar
9. Putus asa – terpojok
Keprajuritan yang cakap :
1. Paham hubungan internasional dalam hal diplomasi
2. Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya.
3. Paham dapat pemandu dari penduduk sekitar.
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
XII. Menyerang dengan api
Lima serangan ganas :
1. Bakar pasukan musuh
2. Rebut atau hancurkan perbekalan mereka
3. Sarana transportasi diganggu
4. Gudang senjata dihancurkan
5. Jalur perbekalan di rusak.
Serang saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.
Bergerak dari kesempatan yang menguntungkan :
1. Menyerang jika yakin menang.
2. Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah
3. Komandan menyatakan perang bukan karena rasa dengki
4. Berperang jika punya tujuan yang pasti
XIII. Intelijen
Jenis mata-mata :
1. Penduduk setempat lawan
2. Perwira militer dalam dewan istana
3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4. Mata-mata pembawa kematian – tawanan yang diinterogai
5. Mata-mata pembawa kepastian – membawa informasi dengan selamat
Upah yang besar bagi mata-mata
Rahasia
Info dari mata-mata dianalisa
Bidang intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab tidaklah akan tersusun suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari musuh.
Selesai
Coba anda baca pelajari dan telaah maka anda akan mendapat hikmahnya dalam pertempuran, olahraga, pertandingan, masalah pekerjaan, bisnis, politik maupun masalah keluarga.
Sun tzu adalah cendekiawan yang juga panglima militer yang sangat luar biasa. semakin dibaca anda akan kagum bagaimana manusia dr 2500 tahun yang lalu nasihat militernya tidak lekang dimakan jaman.
Kitab suntzu adalah salah satu buku dinas komando utama sebagian besar Angkatan bersenjata saat ini.
bayangkan buku kuno yang masih dipakai sampai sekarang dalam praktek.
gudel
28th July 2008, 19:47
wah keren nih
thanks :hi:
thanks :hi:
SudahBanyakYangJadiKorban
28th July 2008, 20:57
Mantap deh :cheers:
Terima kasih banyak
Terima kasih banyak
we_supratman
28th July 2008, 21:37
gile si Shiyi lang emang military freak :D
another good TS :cheers:
another good TS :cheers:
PiRlomAniAc
28th July 2008, 21:58
Yah Shiyi pdhal gw jg dah lagi buat.... :bigcry:
tp gak pa2 deh... good job bro...:cheers:
tp gak pa2 deh... good job bro...:cheers:
bakaSHINJI
29th July 2008, 08:58
Trus tret ini bakal mengarah ke mana? Mau bahas Sun Tzu doang atau coba membahas kejadian2 aktual dari kacamata Sun Tzu?
shiyilang
29th July 2008, 16:57
Yah Shiyi pdhal gw jg dah lagi buat.... :bigcry:
tp gak pa2 deh... good job bro...:cheers:
sorry bukan maksudnya ngeduluin...tapi trid lo mengenai jenderal2 jg top kok salut gw.
tp gak pa2 deh... good job bro...:cheers:
sorry bukan maksudnya ngeduluin...tapi trid lo mengenai jenderal2 jg top kok salut gw.
shiyilang
29th July 2008, 16:58
Trus tret ini bakal mengarah ke mana? Mau bahas Sun Tzu doang atau coba membahas kejadian2 aktual dari kacamata Sun Tzu?
terserah gpp kok...yang penting banyak orang bertambah ilmu pengetahuannya mengenai strategi...bisa dipakai dalam pertempuran olahraga sampe soal rumah tangga...hahaha
terserah gpp kok...yang penting banyak orang bertambah ilmu pengetahuannya mengenai strategi...bisa dipakai dalam pertempuran olahraga sampe soal rumah tangga...hahaha
shiyilang
29th July 2008, 17:01
wah keren nih
thanks :hi:
makasih banyak oom ...tapi terbuka kok mau ngomongin clausewitz punya nasution dsb....yang penting nyambung lah soal strategi...buku suntzu ini gw dah baca pertama waktu SMP...sering gw pake dalam kehidupan sehari2 kok.
thanks :hi:
makasih banyak oom ...tapi terbuka kok mau ngomongin clausewitz punya nasution dsb....yang penting nyambung lah soal strategi...buku suntzu ini gw dah baca pertama waktu SMP...sering gw pake dalam kehidupan sehari2 kok.
shiyilang
29th July 2008, 18:10
Mantap deh :cheers:
Terima kasih banyaksama sama, sumbang juga oom ya...thx
Terima kasih banyaksama sama, sumbang juga oom ya...thx
zhouenlai
30th July 2008, 11:35
Kata kata suntzu dibawah ini adalah hal yang mendasar yang dilanggar hitler...akibat pelanggaran dalil suntzu ini maka hitler kalah.
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
ini trid top banget....trid paling bagus sampai saat ini.
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
ini trid top banget....trid paling bagus sampai saat ini.
zhouenlai
30th July 2008, 11:37
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad…
Kitab suntzu telah menjadi kitab suci para panglima perang hingga berabad2 suatu buku yang tidak memalukan bangsa china...masterpiece yang tiada bandingnya.
tidak ada satu pun Angkatan bersenjata yang tidak memakai kitab suntzu sebagai aturan dinas ketentaraan.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad…
Kitab suntzu telah menjadi kitab suci para panglima perang hingga berabad2 suatu buku yang tidak memalukan bangsa china...masterpiece yang tiada bandingnya.
tidak ada satu pun Angkatan bersenjata yang tidak memakai kitab suntzu sebagai aturan dinas ketentaraan.
zhouenlai
30th July 2008, 11:39
Yah Shiyi pdhal gw jg dah lagi buat.... :bigcry:
tp gak pa2 deh... good job bro...:cheers:siapa yang buat tidaklah penting yang penting hasilnya..ok...peace.
tp gak pa2 deh... good job bro...:cheers:siapa yang buat tidaklah penting yang penting hasilnya..ok...peace.
zhouenlai
30th July 2008, 11:40
bung yi lang mau nanya maksud dari kalimat suntsu yang ini.
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
PiRlomAniAc
30th July 2008, 12:13
SENI MEMIMPIN
Sun Wu (Tzu adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang dinilai telah memberikan suatu yang bermanfaat bagi orang banyak) yang berasal dari Qi sedang melakukan diskusi tertutup dengan Raja dari kerajaan Wu yang bernama He Lu.
He Lu berkata, “Saya telah membaca Tiga Belas Bab Kitab Seni Perang anda. Dapatkah anda menjalankan sebuah ekperimen kecil dalam pengendalian terhadap gerak pasukan?”
Sun Wu menjawab, “Ya, saya bisa.”
He Lu berkata,”Dapatkah anda melakukannya kepada sekelompok wanita?”
Sun Wu menjawab,”Ya, saya bisa.”
Sang Raja kemudian memberikan izin dan mengirimkan seratus delapan puluh wanita selirnya untuk dijadikan sebuah pasukan.
Sun Wu membagi mereka ke dalam dua regu dan menempatkan dua selir kesayangan raja sebagai pimpinan regu. Ia mengajari mereka bagaimana memegang tombak. Lalu ia berkata, “Tahukah kalian dimana letak jantung, kiri, kanan dan punggung?”
Para wanita itu berkata, “Kami mengerti.”
Ketika aturan ini telah diumumkan, persenjataan pun disiapkan.
Sun Wu kemudian memberikan perintah tiga kali dan menjelaskan kepada mereka lima kali, yang mana setelah ia memukul genderang yang memerintahkan “menghadap ke kanan.” Para wanita tersebut malah tertawa.
Sun Wu berkata, “Jika peraturan tidak jelas dan perintah tidak dijelaskan secara menyeluruh, itu adalah kesalahan panglima.” Sun Wu pun kemudian kembali mengulangi perintah sebanyak tiga kali dan menjelaskannya lima kali, dan memberikan tanda genderang untuk menghadap ke kiri. Sekali lagi para wanita itu pun tertawa.
Sun Wu berkata kembali, “Jika instruksi tidak jelas dan perintah tidak eksplisit, itu adalah kesalahan panglima. Tapi jika perintah sudah dijelaskan secara terperinci tapi tidak dijalankan sesuai dengan aturan militer, maka itu adalah kesalahan pimpinan regu.” Sun Wu pun memerintahkan algojo agar kedua pimpinan regu wanita tersebut dipenggal.
He Lu yang melihat hal ini terkejut. Ia pun mengirimkan pengawalnya dengan membawa pesan, “ Saya telah melihat kapasitas jenderal dalam memimpin pasukan. Tanpa dua selir kesayangan saya, makanan ini akan hambar. Mohon jenderal tidak mengeksekusi mereka.”
Sun Wu menjawab, “Aturan militer tidak bisa dianggap main-main. Saya telah menerima perintah raja untuk menjadi panglima, dan jika panglima yang telah berada di depan tentaranya, maka dia tidak perlu menerima semua perintah dari Yang Mulia.”
Sun Wu tetap mengeksekusi kedua selir kesayangan raja sebagai contoh. Ia kemudian memilih dua selir senior yang lain sebagai pimpinan masing-masing regu.
Kemudian ia mengulangi sinyal genderang, dan para wanita menghadap ke kiri, kanan, depan dan belakang tanpa melakukan kesalahan sedikitpun. Sedikitpun tidak ada keributan lagi seperti sebelumnya.
Sun Wu pun mengirimkan pesan pada raja dan mengatakan, “Pasukan sudah siap. Raja dipersilakan untuk meninjau dan memeriksa mereka. Mereka siap diperintah oleh raja, bahkan sampai menerjang api dan air sekalipun.”
Tapi He Lu menjawab, “Jenderal boleh kembali beristirahat. Saya tidak mempunyai keinginan untuk datang dan memeriksa mereka.”
Sun Wu berkata, “Raja hanya suka mengumbar kata-kata kosong.”
Peristiwa ini membuat He Lu mendendam pada Sun Wu. Tetapi salah satu perwira kepercayaannya, Wu Qi Xu, meyakinkan He Lu bahwa Sun Wu adalah orang yang tepat untuk menjadi panglima perang Wu. Lewat pendekatan yang tidak kenal menyerah, He Lu berhasil diyakinkan. Sun Wu pun akhirnya diangkat menjadi Panglima Perang Wu. Di bawah pimpinannya, 30 ribu tentara Wu menjadi kekuatan baru yang kuat. Ia membawa Wu menaklukkan negara Chu, musuh bebuyutan Wu. Ke utara, ia mengancam Qi dan Qin yang membuat kedua negara tersebut akhirnya terpaksa memberika upeti tahunan kepada Wu. Negara-negara kecil lainnya pun tunduk tanpa melawan. Sun Wu pun menjadi panglima legendaris sepanjang sejarah China.
Sun Wu (Tzu adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang dinilai telah memberikan suatu yang bermanfaat bagi orang banyak) yang berasal dari Qi sedang melakukan diskusi tertutup dengan Raja dari kerajaan Wu yang bernama He Lu.
He Lu berkata, “Saya telah membaca Tiga Belas Bab Kitab Seni Perang anda. Dapatkah anda menjalankan sebuah ekperimen kecil dalam pengendalian terhadap gerak pasukan?”
Sun Wu menjawab, “Ya, saya bisa.”
He Lu berkata,”Dapatkah anda melakukannya kepada sekelompok wanita?”
Sun Wu menjawab,”Ya, saya bisa.”
Sang Raja kemudian memberikan izin dan mengirimkan seratus delapan puluh wanita selirnya untuk dijadikan sebuah pasukan.
Sun Wu membagi mereka ke dalam dua regu dan menempatkan dua selir kesayangan raja sebagai pimpinan regu. Ia mengajari mereka bagaimana memegang tombak. Lalu ia berkata, “Tahukah kalian dimana letak jantung, kiri, kanan dan punggung?”
Para wanita itu berkata, “Kami mengerti.”
Ketika aturan ini telah diumumkan, persenjataan pun disiapkan.
Sun Wu kemudian memberikan perintah tiga kali dan menjelaskan kepada mereka lima kali, yang mana setelah ia memukul genderang yang memerintahkan “menghadap ke kanan.” Para wanita tersebut malah tertawa.
Sun Wu berkata, “Jika peraturan tidak jelas dan perintah tidak dijelaskan secara menyeluruh, itu adalah kesalahan panglima.” Sun Wu pun kemudian kembali mengulangi perintah sebanyak tiga kali dan menjelaskannya lima kali, dan memberikan tanda genderang untuk menghadap ke kiri. Sekali lagi para wanita itu pun tertawa.
Sun Wu berkata kembali, “Jika instruksi tidak jelas dan perintah tidak eksplisit, itu adalah kesalahan panglima. Tapi jika perintah sudah dijelaskan secara terperinci tapi tidak dijalankan sesuai dengan aturan militer, maka itu adalah kesalahan pimpinan regu.” Sun Wu pun memerintahkan algojo agar kedua pimpinan regu wanita tersebut dipenggal.
He Lu yang melihat hal ini terkejut. Ia pun mengirimkan pengawalnya dengan membawa pesan, “ Saya telah melihat kapasitas jenderal dalam memimpin pasukan. Tanpa dua selir kesayangan saya, makanan ini akan hambar. Mohon jenderal tidak mengeksekusi mereka.”
Sun Wu menjawab, “Aturan militer tidak bisa dianggap main-main. Saya telah menerima perintah raja untuk menjadi panglima, dan jika panglima yang telah berada di depan tentaranya, maka dia tidak perlu menerima semua perintah dari Yang Mulia.”
Sun Wu tetap mengeksekusi kedua selir kesayangan raja sebagai contoh. Ia kemudian memilih dua selir senior yang lain sebagai pimpinan masing-masing regu.
Kemudian ia mengulangi sinyal genderang, dan para wanita menghadap ke kiri, kanan, depan dan belakang tanpa melakukan kesalahan sedikitpun. Sedikitpun tidak ada keributan lagi seperti sebelumnya.
Sun Wu pun mengirimkan pesan pada raja dan mengatakan, “Pasukan sudah siap. Raja dipersilakan untuk meninjau dan memeriksa mereka. Mereka siap diperintah oleh raja, bahkan sampai menerjang api dan air sekalipun.”
Tapi He Lu menjawab, “Jenderal boleh kembali beristirahat. Saya tidak mempunyai keinginan untuk datang dan memeriksa mereka.”
Sun Wu berkata, “Raja hanya suka mengumbar kata-kata kosong.”
Peristiwa ini membuat He Lu mendendam pada Sun Wu. Tetapi salah satu perwira kepercayaannya, Wu Qi Xu, meyakinkan He Lu bahwa Sun Wu adalah orang yang tepat untuk menjadi panglima perang Wu. Lewat pendekatan yang tidak kenal menyerah, He Lu berhasil diyakinkan. Sun Wu pun akhirnya diangkat menjadi Panglima Perang Wu. Di bawah pimpinannya, 30 ribu tentara Wu menjadi kekuatan baru yang kuat. Ia membawa Wu menaklukkan negara Chu, musuh bebuyutan Wu. Ke utara, ia mengancam Qi dan Qin yang membuat kedua negara tersebut akhirnya terpaksa memberika upeti tahunan kepada Wu. Negara-negara kecil lainnya pun tunduk tanpa melawan. Sun Wu pun menjadi panglima legendaris sepanjang sejarah China.
PiRlomAniAc
30th July 2008, 12:23
bung yi lang mau nanya maksud dari kalimat suntsu yang ini.
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
Gunung Chang sebenarnya bernama Gunung Heng. Tetapi selama pemerintahan Kaisar Wen, yang memiliki nama asli Liu Heng, nama gunung itu diubah dari heng menjadi chang. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidaksopanan dalam penyebutan kata. Pada masa itu, seluruh literatur yang menggunakan kata2 Heng diganti menjadi Chang.
Nah kalau maksud dari kalimat di atas itu :
Bahwa pasukan harus menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semua harus bisa bekerja sama. Mereka harus melindungi tidak hanya diri mereka jg tetapi jg kawan-kawan di sebelah kanan, kiri, belakang dan depan mereka. Pasukan yang tidak bisa bekerjasama hanyalah menjadi celaan musuh2nya...
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
Gunung Chang sebenarnya bernama Gunung Heng. Tetapi selama pemerintahan Kaisar Wen, yang memiliki nama asli Liu Heng, nama gunung itu diubah dari heng menjadi chang. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidaksopanan dalam penyebutan kata. Pada masa itu, seluruh literatur yang menggunakan kata2 Heng diganti menjadi Chang.
Nah kalau maksud dari kalimat di atas itu :
Bahwa pasukan harus menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semua harus bisa bekerja sama. Mereka harus melindungi tidak hanya diri mereka jg tetapi jg kawan-kawan di sebelah kanan, kiri, belakang dan depan mereka. Pasukan yang tidak bisa bekerjasama hanyalah menjadi celaan musuh2nya...
we_supratman
30th July 2008, 14:28
tapi kenapa yah waktu mo invasi ke NUSANTARA kok gak sukses yah...
ndoetdikit
30th July 2008, 14:49
makasih banyak oom ...tapi terbuka kok mau ngomongin clausewitz punya nasution dsb....yang penting nyambung lah soal strategi...buku suntzu ini gw dah baca pertama waktu SMP... sering gw pake dalam kehidupan sehari2 kok.
Wag seru dong kasi dong contoh ( yg gw merahin) biar gw bisa ikutan ! trims sakbelonnya!
Wag seru dong kasi dong contoh ( yg gw merahin) biar gw bisa ikutan ! trims sakbelonnya!
PiRlomAniAc
30th July 2008, 17:05
Ragam buku2 Sun Tzu Art Of War :
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18132&d=1217412219
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18133&d=1217412237
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18132&d=1217412219
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18133&d=1217412237
PiRlomAniAc
30th July 2008, 19:27
PENTINGNYA JARINGAN MATA-MATA
Bab 13 Art Of War Sun Tzu, menerangkan pentingnya jaringan mata-mata dalam tubuh kemiliteran. Mata-mata atau intelejen menurutnya merupakan “senjata” murah tetapi efektif ketika digunakan dengan baik.
Berikut adalah kisah pentingnya sebuah informasi yang diberikan oleh seorang mata-mata :
Bulan November 1941 adalah periode kritis bagi negara Uni Soviet. Tekanan pasukan NAZI sudah mulai terpusat, menjatuhkan Moscow. Berikut adalah rekaman pembicaraan Stalin dengan Panglima Front Barat Uni Soviet, Jenderal Georghi Zhukov :
Stalin (S) : “Yakinkah anda kita akan dapat mempertahankan Moscow? Saya bertanya dengan hati yang terbuka.
Zhukov (Z) : “Tak ada keraguan bahwa kita akan dapat mempertahankan Moscow. Tetapi kita memerlukan paling sedikit dua batalyon pasukan dan 200 buah tank.”
S : Saya gembira anda demikian yakin. Hubungilah Shaposhnikov dan beritahukan kepadanya dimana anda menginginkan kedua tentara tersebut dipusatkan. Mereka akan siap sebelum akhir bulan november...”
Ya, hanya tentara cadangan lah yang dapat membantu Zhukov mempertahankan Moscow, ibukota dan juga simbol negaranya. Tentara cadangan yang dibutuhkan Zhukov tersedia sebelum bulan November berakhir. Tetapi hal itu hanya dimungkinkan oleh informasi yang diberikan Richard Sorge beberapa saat setelah rapat Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 Juli 1941 memutuskan bahwa Jepang tidak akan menyerang Uni Soviet, melainkan akan bergerak ke arah selatan menjauhi teritori Uni Soviet.
Keterangan Sorge tersebut memungkinkan Stalin dalam bulan Oktober dan November yang genting itu menarik sebanyak 250.000 tentaranya dari Siberia, wilayah yang berbatasan langsung dengan Jepang. Tentara Siberia inilah yang menjadi penentu kemenangan Uni Soviet atas NAZI Jerman. Informasi Sorge tersebut merupakan informasi paling gemilang selama PD II.
Richard Sorge sendiri sebenarnya adalah warga negara Jerman yang bekerja sebagai wartawan Frankfurter Zeitung di Tokyo. Tetapi garis politiknya lebih condong ke Uni Soviet yang komunis. Ia sendiri adalah salah satu penentang Hitler. Ketika ia tertangkap oleh mata-mata NAZI Jerman, Sorge dijatuhi hukuman gantung pada tanggal 7 November 1944. Ketika tidak ada pihak yang berusaha untuk membelanya. Tetapi negara yang ibukotanya diselamatkan tidak melupakan jasanya. Dua puluh tahun kemudian, Richard Sorge dianugerahi tanda jasa pahlawan Uni Soviet yang tertinggi secara anumerta. Ia adalah orang pertama di luar Uni Soviet yang menerima tanda jasa tertinggi. Tidak hanya itu, nama Sorge digunakan juga sebagai nama salah satu jalan di Moscow. Kapal Tanker terbesar Uni Soviet jg diberi nama dirinya. Tidak ketinggalan perangko yang bergambar dirinya dikeluarkan untuk menghormatinya.
Richard Sorge
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18151&d=1217420744
Sorge Street:
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18152&d=1217420758
Bab 13 Art Of War Sun Tzu, menerangkan pentingnya jaringan mata-mata dalam tubuh kemiliteran. Mata-mata atau intelejen menurutnya merupakan “senjata” murah tetapi efektif ketika digunakan dengan baik.
Berikut adalah kisah pentingnya sebuah informasi yang diberikan oleh seorang mata-mata :
Bulan November 1941 adalah periode kritis bagi negara Uni Soviet. Tekanan pasukan NAZI sudah mulai terpusat, menjatuhkan Moscow. Berikut adalah rekaman pembicaraan Stalin dengan Panglima Front Barat Uni Soviet, Jenderal Georghi Zhukov :
Stalin (S) : “Yakinkah anda kita akan dapat mempertahankan Moscow? Saya bertanya dengan hati yang terbuka.
Zhukov (Z) : “Tak ada keraguan bahwa kita akan dapat mempertahankan Moscow. Tetapi kita memerlukan paling sedikit dua batalyon pasukan dan 200 buah tank.”
S : Saya gembira anda demikian yakin. Hubungilah Shaposhnikov dan beritahukan kepadanya dimana anda menginginkan kedua tentara tersebut dipusatkan. Mereka akan siap sebelum akhir bulan november...”
Ya, hanya tentara cadangan lah yang dapat membantu Zhukov mempertahankan Moscow, ibukota dan juga simbol negaranya. Tentara cadangan yang dibutuhkan Zhukov tersedia sebelum bulan November berakhir. Tetapi hal itu hanya dimungkinkan oleh informasi yang diberikan Richard Sorge beberapa saat setelah rapat Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 Juli 1941 memutuskan bahwa Jepang tidak akan menyerang Uni Soviet, melainkan akan bergerak ke arah selatan menjauhi teritori Uni Soviet.
Keterangan Sorge tersebut memungkinkan Stalin dalam bulan Oktober dan November yang genting itu menarik sebanyak 250.000 tentaranya dari Siberia, wilayah yang berbatasan langsung dengan Jepang. Tentara Siberia inilah yang menjadi penentu kemenangan Uni Soviet atas NAZI Jerman. Informasi Sorge tersebut merupakan informasi paling gemilang selama PD II.
Richard Sorge sendiri sebenarnya adalah warga negara Jerman yang bekerja sebagai wartawan Frankfurter Zeitung di Tokyo. Tetapi garis politiknya lebih condong ke Uni Soviet yang komunis. Ia sendiri adalah salah satu penentang Hitler. Ketika ia tertangkap oleh mata-mata NAZI Jerman, Sorge dijatuhi hukuman gantung pada tanggal 7 November 1944. Ketika tidak ada pihak yang berusaha untuk membelanya. Tetapi negara yang ibukotanya diselamatkan tidak melupakan jasanya. Dua puluh tahun kemudian, Richard Sorge dianugerahi tanda jasa pahlawan Uni Soviet yang tertinggi secara anumerta. Ia adalah orang pertama di luar Uni Soviet yang menerima tanda jasa tertinggi. Tidak hanya itu, nama Sorge digunakan juga sebagai nama salah satu jalan di Moscow. Kapal Tanker terbesar Uni Soviet jg diberi nama dirinya. Tidak ketinggalan perangko yang bergambar dirinya dikeluarkan untuk menghormatinya.
Richard Sorge
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18151&d=1217420744
Sorge Street:
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18152&d=1217420758
shiyilang
31st July 2008, 22:22
tapi kenapa yah waktu mo invasi ke NUSANTARA kok gak sukses yah...kubilai khan kualitas kepemimpinannya jauh dibanding jengis khan lagian armada mongol waktu itu terkena badai jadi yang masuk nusantara hanya sisanya.
pasukan mongol yang amburadul itu mampu menghancurkan pasukan kerajaan pimpinan jaya katwang tapi karena siasat R.wijaya akhirnya mereka kalah dan kabur ke china.
pasukan mongol yang amburadul itu mampu menghancurkan pasukan kerajaan pimpinan jaya katwang tapi karena siasat R.wijaya akhirnya mereka kalah dan kabur ke china.
shiyilang
31st July 2008, 22:28
bung yi lang mau nanya maksud dari kalimat suntsu yang ini.
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.maksud suntzu adalah sinergi, pasukan mana yang punya sinergi yang baik antara pimpinan bawahan, komando dan yang dikomandoi akan menjadi pasukan yang kompak dalam bekerjasama sehingga memudahkan untuk mencapai kemenangan.
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.maksud suntzu adalah sinergi, pasukan mana yang punya sinergi yang baik antara pimpinan bawahan, komando dan yang dikomandoi akan menjadi pasukan yang kompak dalam bekerjasama sehingga memudahkan untuk mencapai kemenangan.
Ogu
1st August 2008, 13:13
Senang sekali ada Trid yang kaya gini, juga Trid yang bahas tentang ROTK. Sun Tzu, The Art of War memang suatu karya yang luar biasa. Sangat banyak diterapkan juga dalam strategi marketing global dewasa ini.
Jadi bangga dah bisa kenal sama Lao Cianpwee Yilang dan Pirlo :lol:
Salut bro! :cheers:
Jadi bangga dah bisa kenal sama Lao Cianpwee Yilang dan Pirlo :lol:
Salut bro! :cheers:
shiyilang
2nd August 2008, 12:32
Senang sekali ada Trid yang kaya gini, juga Trid yang bahas tentang ROTK. Sun Tzu, The Art of War memang suatu karya yang luar biasa. Sangat banyak diterapkan juga dalam strategi marketing global dewasa ini.
Jadi bangga dah bisa kenal sama Lao Cianpwee Yilang dan Pirlo :lol:
Salut bro! :cheers:
thx sama sama...
Jadi bangga dah bisa kenal sama Lao Cianpwee Yilang dan Pirlo :lol:
Salut bro! :cheers:
thx sama sama...
shiyilang
2nd August 2008, 13:29
SENI MEMIMPIN
Sun Wu (Tzu adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang dinilai telah memberikan suatu yang bermanfaat bagi orang banyak) yang berasal dari Qi sedang melakukan diskusi tertutup dengan Raja dari kerajaan Wu yang bernama He Lu.
He Lu berkata, “Saya telah membaca Tiga Belas Bab Kitab Seni Perang anda. Dapatkah anda menjalankan sebuah ekperimen kecil dalam pengendalian terhadap gerak pasukan?”
Sun Wu menjawab, “Ya, saya bisa.”
He Lu berkata,”Dapatkah anda melakukannya kepada sekelompok wanita?”
Sun Wu menjawab,”Ya, saya bisa.”
Sang Raja kemudian memberikan izin dan mengirimkan seratus delapan puluh wanita selirnya untuk dijadikan sebuah pasukan.
Sun Wu membagi mereka ke dalam dua regu dan menempatkan dua selir kesayangan raja sebagai pimpinan regu. Ia mengajari mereka bagaimana memegang tombak. Lalu ia berkata, “Tahukah kalian dimana letak jantung, kiri, kanan dan punggung?”
Para wanita itu berkata, “Kami mengerti.”
Ketika aturan ini telah diumumkan, persenjataan pun disiapkan.
Sun Wu kemudian memberikan perintah tiga kali dan menjelaskan kepada mereka lima kali, yang mana setelah ia memukul genderang yang memerintahkan “menghadap ke kanan.” Para wanita tersebut malah tertawa.
Sun Wu berkata, “Jika peraturan tidak jelas dan perintah tidak dijelaskan secara menyeluruh, itu adalah kesalahan panglima.” Sun Wu pun kemudian kembali mengulangi perintah sebanyak tiga kali dan menjelaskannya lima kali, dan memberikan tanda genderang untuk menghadap ke kiri. Sekali lagi para wanita itu pun tertawa.
Sun Wu berkata kembali, “Jika instruksi tidak jelas dan perintah tidak eksplisit, itu adalah kesalahan panglima. Tapi jika perintah sudah dijelaskan secara terperinci tapi tidak dijalankan sesuai dengan aturan militer, maka itu adalah kesalahan pimpinan regu.” Sun Wu pun memerintahkan algojo agar kedua pimpinan regu wanita tersebut dipenggal.
He Lu yang melihat hal ini terkejut. Ia pun mengirimkan pengawalnya dengan membawa pesan, “ Saya telah melihat kapasitas jenderal dalam memimpin pasukan. Tanpa dua selir kesayangan saya, makanan ini akan hambar. Mohon jenderal tidak mengeksekusi mereka.”
Sun Wu menjawab, “Aturan militer tidak bisa dianggap main-main. Saya telah menerima perintah raja untuk menjadi panglima, dan jika panglima yang telah berada di depan tentaranya, maka dia tidak perlu menerima semua perintah dari Yang Mulia.”
Sun Wu tetap mengeksekusi kedua selir kesayangan raja sebagai contoh. Ia kemudian memilih dua selir senior yang lain sebagai pimpinan masing-masing regu.
Kemudian ia mengulangi sinyal genderang, dan para wanita menghadap ke kiri, kanan, depan dan belakang tanpa melakukan kesalahan sedikitpun. Sedikitpun tidak ada keributan lagi seperti sebelumnya.
Sun Wu pun mengirimkan pesan pada raja dan mengatakan, “Pasukan sudah siap. Raja dipersilakan untuk meninjau dan memeriksa mereka. Mereka siap diperintah oleh raja, bahkan sampai menerjang api dan air sekalipun.”
Tapi He Lu menjawab, “Jenderal boleh kembali beristirahat. Saya tidak mempunyai keinginan untuk datang dan memeriksa mereka.”
Sun Wu berkata, “Raja hanya suka mengumbar kata-kata kosong.”
Peristiwa ini membuat He Lu mendendam pada Sun Wu. Tetapi salah satu perwira kepercayaannya, Wu Qi Xu, meyakinkan He Lu bahwa Sun Wu adalah orang yang tepat untuk menjadi panglima perang Wu. Lewat pendekatan yang tidak kenal menyerah, He Lu berhasil diyakinkan. Sun Wu pun akhirnya diangkat menjadi Panglima Perang Wu. Di bawah pimpinannya, 30 ribu tentara Wu menjadi kekuatan baru yang kuat. Ia membawa Wu menaklukkan negara Chu, musuh bebuyutan Wu. Ke utara, ia mengancam Qi dan Qin yang membuat kedua negara tersebut akhirnya terpaksa memberika upeti tahunan kepada Wu. Negara-negara kecil lainnya pun tunduk tanpa melawan. Sun Wu pun menjadi panglima legendaris sepanjang sejarah China.thx of ur post....mengenai dasar diterimanya sun tsu sebagai ahli strategi perang....thx ya.
Sun Wu (Tzu adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang dinilai telah memberikan suatu yang bermanfaat bagi orang banyak) yang berasal dari Qi sedang melakukan diskusi tertutup dengan Raja dari kerajaan Wu yang bernama He Lu.
He Lu berkata, “Saya telah membaca Tiga Belas Bab Kitab Seni Perang anda. Dapatkah anda menjalankan sebuah ekperimen kecil dalam pengendalian terhadap gerak pasukan?”
Sun Wu menjawab, “Ya, saya bisa.”
He Lu berkata,”Dapatkah anda melakukannya kepada sekelompok wanita?”
Sun Wu menjawab,”Ya, saya bisa.”
Sang Raja kemudian memberikan izin dan mengirimkan seratus delapan puluh wanita selirnya untuk dijadikan sebuah pasukan.
Sun Wu membagi mereka ke dalam dua regu dan menempatkan dua selir kesayangan raja sebagai pimpinan regu. Ia mengajari mereka bagaimana memegang tombak. Lalu ia berkata, “Tahukah kalian dimana letak jantung, kiri, kanan dan punggung?”
Para wanita itu berkata, “Kami mengerti.”
Ketika aturan ini telah diumumkan, persenjataan pun disiapkan.
Sun Wu kemudian memberikan perintah tiga kali dan menjelaskan kepada mereka lima kali, yang mana setelah ia memukul genderang yang memerintahkan “menghadap ke kanan.” Para wanita tersebut malah tertawa.
Sun Wu berkata, “Jika peraturan tidak jelas dan perintah tidak dijelaskan secara menyeluruh, itu adalah kesalahan panglima.” Sun Wu pun kemudian kembali mengulangi perintah sebanyak tiga kali dan menjelaskannya lima kali, dan memberikan tanda genderang untuk menghadap ke kiri. Sekali lagi para wanita itu pun tertawa.
Sun Wu berkata kembali, “Jika instruksi tidak jelas dan perintah tidak eksplisit, itu adalah kesalahan panglima. Tapi jika perintah sudah dijelaskan secara terperinci tapi tidak dijalankan sesuai dengan aturan militer, maka itu adalah kesalahan pimpinan regu.” Sun Wu pun memerintahkan algojo agar kedua pimpinan regu wanita tersebut dipenggal.
He Lu yang melihat hal ini terkejut. Ia pun mengirimkan pengawalnya dengan membawa pesan, “ Saya telah melihat kapasitas jenderal dalam memimpin pasukan. Tanpa dua selir kesayangan saya, makanan ini akan hambar. Mohon jenderal tidak mengeksekusi mereka.”
Sun Wu menjawab, “Aturan militer tidak bisa dianggap main-main. Saya telah menerima perintah raja untuk menjadi panglima, dan jika panglima yang telah berada di depan tentaranya, maka dia tidak perlu menerima semua perintah dari Yang Mulia.”
Sun Wu tetap mengeksekusi kedua selir kesayangan raja sebagai contoh. Ia kemudian memilih dua selir senior yang lain sebagai pimpinan masing-masing regu.
Kemudian ia mengulangi sinyal genderang, dan para wanita menghadap ke kiri, kanan, depan dan belakang tanpa melakukan kesalahan sedikitpun. Sedikitpun tidak ada keributan lagi seperti sebelumnya.
Sun Wu pun mengirimkan pesan pada raja dan mengatakan, “Pasukan sudah siap. Raja dipersilakan untuk meninjau dan memeriksa mereka. Mereka siap diperintah oleh raja, bahkan sampai menerjang api dan air sekalipun.”
Tapi He Lu menjawab, “Jenderal boleh kembali beristirahat. Saya tidak mempunyai keinginan untuk datang dan memeriksa mereka.”
Sun Wu berkata, “Raja hanya suka mengumbar kata-kata kosong.”
Peristiwa ini membuat He Lu mendendam pada Sun Wu. Tetapi salah satu perwira kepercayaannya, Wu Qi Xu, meyakinkan He Lu bahwa Sun Wu adalah orang yang tepat untuk menjadi panglima perang Wu. Lewat pendekatan yang tidak kenal menyerah, He Lu berhasil diyakinkan. Sun Wu pun akhirnya diangkat menjadi Panglima Perang Wu. Di bawah pimpinannya, 30 ribu tentara Wu menjadi kekuatan baru yang kuat. Ia membawa Wu menaklukkan negara Chu, musuh bebuyutan Wu. Ke utara, ia mengancam Qi dan Qin yang membuat kedua negara tersebut akhirnya terpaksa memberika upeti tahunan kepada Wu. Negara-negara kecil lainnya pun tunduk tanpa melawan. Sun Wu pun menjadi panglima legendaris sepanjang sejarah China.thx of ur post....mengenai dasar diterimanya sun tsu sebagai ahli strategi perang....thx ya.
PiRlomAniAc
2nd August 2008, 20:17
Senang sekali ada Trid yang kaya gini, juga Trid yang bahas tentang ROTK. Sun Tzu, The Art of War memang suatu karya yang luar biasa. Sangat banyak diterapkan juga dalam strategi marketing global dewasa ini.
Jadi bangga dah bisa kenal sama Lao Cianpwee Yilang dan Pirlo :lol:
Salut bro! :cheers:
thx of ur post....mengenai dasar diterimanya sun tsu sebagai ahli strategi perang....thx ya.
thanx semua... ilmu kn utk dibagi bukan cm wat disimpen aj....:cheers:
Jadi bangga dah bisa kenal sama Lao Cianpwee Yilang dan Pirlo :lol:
Salut bro! :cheers:
thx of ur post....mengenai dasar diterimanya sun tsu sebagai ahli strategi perang....thx ya.
thanx semua... ilmu kn utk dibagi bukan cm wat disimpen aj....:cheers:
zhouenlai
3rd August 2008, 12:37
PENTINGNYA JARINGAN MATA-MATA
Bab 13 Art Of War Sun Tzu, menerangkan pentingnya jaringan mata-mata dalam tubuh kemiliteran. Mata-mata atau intelejen menurutnya merupakan “senjata” murah tetapi efektif ketika digunakan dengan baik.
Berikut adalah kisah pentingnya sebuah informasi yang diberikan oleh seorang mata-mata :
Bulan November 1941 adalah periode kritis bagi negara Uni Soviet. Tekanan pasukan NAZI sudah mulai terpusat, menjatuhkan Moscow. Berikut adalah rekaman pembicaraan Stalin dengan Panglima Front Barat Uni Soviet, Jenderal Georghi Zhukov :
Stalin (S) : “Yakinkah anda kita akan dapat mempertahankan Moscow? Saya bertanya dengan hati yang terbuka.
Zhukov (Z) : “Tak ada keraguan bahwa kita akan dapat mempertahankan Moscow. Tetapi kita memerlukan paling sedikit dua batalyon pasukan dan 200 buah tank.”
S : Saya gembira anda demikian yakin. Hubungilah Shaposhnikov dan beritahukan kepadanya dimana anda menginginkan kedua tentara tersebut dipusatkan. Mereka akan siap sebelum akhir bulan november...”
Ya, hanya tentara cadangan lah yang dapat membantu Zhukov mempertahankan Moscow, ibukota dan juga simbol negaranya. Tentara cadangan yang dibutuhkan Zhukov tersedia sebelum bulan November berakhir. Tetapi hal itu hanya dimungkinkan oleh informasi yang diberikan Richard Sorge beberapa saat setelah rapat Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 Juli 1941 memutuskan bahwa Jepang tidak akan menyerang Uni Soviet, melainkan akan bergerak ke arah selatan menjauhi teritori Uni Soviet.
Keterangan Sorge tersebut memungkinkan Stalin dalam bulan Oktober dan November yang genting itu menarik sebanyak 250.000 tentaranya dari Siberia, wilayah yang berbatasan langsung dengan Jepang. Tentara Siberia inilah yang menjadi penentu kemenangan Uni Soviet atas NAZI Jerman. Informasi Sorge tersebut merupakan informasi paling gemilang selama PD II.
Richard Sorge sendiri sebenarnya adalah warga negara Jerman yang bekerja sebagai wartawan Frankfurter Zeitung di Tokyo. Tetapi garis politiknya lebih condong ke Uni Soviet yang komunis. Ia sendiri adalah salah satu penentang Hitler. Ketika ia tertangkap oleh mata-mata NAZI Jerman, Sorge dijatuhi hukuman gantung pada tanggal 7 November 1944. Ketika tidak ada pihak yang berusaha untuk membelanya. Tetapi negara yang ibukotanya diselamatkan tidak melupakan jasanya. Dua puluh tahun kemudian, Richard Sorge dianugerahi tanda jasa pahlawan Uni Soviet yang tertinggi secara anumerta. Ia adalah orang pertama di luar Uni Soviet yang menerima tanda jasa tertinggi. Tidak hanya itu, nama Sorge digunakan juga sebagai nama salah satu jalan di Moscow. Kapal Tanker terbesar Uni Soviet jg diberi nama dirinya. Tidak ketinggalan perangko yang bergambar dirinya dikeluarkan untuk menghormatinya.
Richard Sorge
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18151&d=1217420744
Sorge Street:
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18152&d=1217420758
bab 13 dr suntzu ini merupakan aturan umum dinas intelejen sedunia sampe sekarang....hebat ya karya master sun ini. salut deh.
Bab 13 Art Of War Sun Tzu, menerangkan pentingnya jaringan mata-mata dalam tubuh kemiliteran. Mata-mata atau intelejen menurutnya merupakan “senjata” murah tetapi efektif ketika digunakan dengan baik.
Berikut adalah kisah pentingnya sebuah informasi yang diberikan oleh seorang mata-mata :
Bulan November 1941 adalah periode kritis bagi negara Uni Soviet. Tekanan pasukan NAZI sudah mulai terpusat, menjatuhkan Moscow. Berikut adalah rekaman pembicaraan Stalin dengan Panglima Front Barat Uni Soviet, Jenderal Georghi Zhukov :
Stalin (S) : “Yakinkah anda kita akan dapat mempertahankan Moscow? Saya bertanya dengan hati yang terbuka.
Zhukov (Z) : “Tak ada keraguan bahwa kita akan dapat mempertahankan Moscow. Tetapi kita memerlukan paling sedikit dua batalyon pasukan dan 200 buah tank.”
S : Saya gembira anda demikian yakin. Hubungilah Shaposhnikov dan beritahukan kepadanya dimana anda menginginkan kedua tentara tersebut dipusatkan. Mereka akan siap sebelum akhir bulan november...”
Ya, hanya tentara cadangan lah yang dapat membantu Zhukov mempertahankan Moscow, ibukota dan juga simbol negaranya. Tentara cadangan yang dibutuhkan Zhukov tersedia sebelum bulan November berakhir. Tetapi hal itu hanya dimungkinkan oleh informasi yang diberikan Richard Sorge beberapa saat setelah rapat Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 Juli 1941 memutuskan bahwa Jepang tidak akan menyerang Uni Soviet, melainkan akan bergerak ke arah selatan menjauhi teritori Uni Soviet.
Keterangan Sorge tersebut memungkinkan Stalin dalam bulan Oktober dan November yang genting itu menarik sebanyak 250.000 tentaranya dari Siberia, wilayah yang berbatasan langsung dengan Jepang. Tentara Siberia inilah yang menjadi penentu kemenangan Uni Soviet atas NAZI Jerman. Informasi Sorge tersebut merupakan informasi paling gemilang selama PD II.
Richard Sorge sendiri sebenarnya adalah warga negara Jerman yang bekerja sebagai wartawan Frankfurter Zeitung di Tokyo. Tetapi garis politiknya lebih condong ke Uni Soviet yang komunis. Ia sendiri adalah salah satu penentang Hitler. Ketika ia tertangkap oleh mata-mata NAZI Jerman, Sorge dijatuhi hukuman gantung pada tanggal 7 November 1944. Ketika tidak ada pihak yang berusaha untuk membelanya. Tetapi negara yang ibukotanya diselamatkan tidak melupakan jasanya. Dua puluh tahun kemudian, Richard Sorge dianugerahi tanda jasa pahlawan Uni Soviet yang tertinggi secara anumerta. Ia adalah orang pertama di luar Uni Soviet yang menerima tanda jasa tertinggi. Tidak hanya itu, nama Sorge digunakan juga sebagai nama salah satu jalan di Moscow. Kapal Tanker terbesar Uni Soviet jg diberi nama dirinya. Tidak ketinggalan perangko yang bergambar dirinya dikeluarkan untuk menghormatinya.
Richard Sorge
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18151&d=1217420744
Sorge Street:
http://forum.detik.com/attachment.php?attachmentid=18152&d=1217420758
bab 13 dr suntzu ini merupakan aturan umum dinas intelejen sedunia sampe sekarang....hebat ya karya master sun ini. salut deh.
zhouenlai
3rd August 2008, 12:40
Senang sekali ada Trid yang kaya gini, juga Trid yang bahas tentang ROTK. Sun Tzu, The Art of War memang suatu karya yang luar biasa. Sangat banyak diterapkan juga dalam strategi marketing global dewasa ini.
Jadi bangga dah bisa kenal sama Lao Cianpwee Yilang dan Pirlo :lol:
Salut bro! :cheers:sama ini trid bagus banget....mengenai kitab suntzu udah gw copypaste buat ditempel di meja kantor siapa tau bisa dipakai dalam kehidupan di dunia kerja.
thx broo yi lang.
Jadi bangga dah bisa kenal sama Lao Cianpwee Yilang dan Pirlo :lol:
Salut bro! :cheers:sama ini trid bagus banget....mengenai kitab suntzu udah gw copypaste buat ditempel di meja kantor siapa tau bisa dipakai dalam kehidupan di dunia kerja.
thx broo yi lang.
zhouenlai
3rd August 2008, 12:42
Gunung Chang sebenarnya bernama Gunung Heng. Tetapi selama pemerintahan Kaisar Wen, yang memiliki nama asli Liu Heng, nama gunung itu diubah dari heng menjadi chang. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidaksopanan dalam penyebutan kata. Pada masa itu, seluruh literatur yang menggunakan kata2 Heng diganti menjadi Chang.
Nah kalau maksud dari kalimat di atas itu :
Bahwa pasukan harus menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semua harus bisa bekerja sama. Mereka harus melindungi tidak hanya diri mereka jg tetapi jg kawan-kawan di sebelah kanan, kiri, belakang dan depan mereka. Pasukan yang tidak bisa bekerjasama hanyalah menjadi celaan musuh2nya...thx broo pirlo...maksudnya kerja tim itu harus sinergi seperti tulisan broo yilang juga ya...ngerti saya.
Nah kalau maksud dari kalimat di atas itu :
Bahwa pasukan harus menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semua harus bisa bekerja sama. Mereka harus melindungi tidak hanya diri mereka jg tetapi jg kawan-kawan di sebelah kanan, kiri, belakang dan depan mereka. Pasukan yang tidak bisa bekerjasama hanyalah menjadi celaan musuh2nya...thx broo pirlo...maksudnya kerja tim itu harus sinergi seperti tulisan broo yilang juga ya...ngerti saya.
Almustapha
3rd August 2008, 13:36
gile si Shiyi lang emang military freak :D
another good TS :cheers:ya ini trid mantab...walaupun tulisannya banyak tapi bacanya gak ngeboringin...gw lgs diprint nih...petuah sunsu mang mantab...
another good TS :cheers:ya ini trid mantab...walaupun tulisannya banyak tapi bacanya gak ngeboringin...gw lgs diprint nih...petuah sunsu mang mantab...
shiyilang
4th August 2008, 18:52
sama ini trid bagus banget....mengenai kitab suntzu udah gw copypaste buat ditempel di meja kantor siapa tau bisa dipakai dalam kehidupan di dunia kerja.
thx broo yi lang.ya sebagai tambahan pengetahuan ya broo....thx kembali...
thx broo yi lang.ya sebagai tambahan pengetahuan ya broo....thx kembali...
shiyilang
6th August 2008, 19:49
[/COLOR]
Wag seru dong kasi dong contoh ( yg gw merahin) biar gw bisa ikutan ! trims sakbelonnya!
co aja ya. waktu awal kerja sama orang selalu gw itu maunya nunjukin kemampuan gw sebab gw percaya hasil itu akan bikin gw dihargai atasan nyatanya gw ga pernah naik pangkat dan gw selalu di sikut atasan.
kata suntzu....kalau musuh lebih kuat dari kita mundur....
gw langsung minta mundur...bos gw kebingungan karena gak ada yang bisa beresin kerjaan gw...akhirnya dia janjiin gw nanti jadi supervisor.
itu cuma salah satu contoh masih banyak lagi.
Wag seru dong kasi dong contoh ( yg gw merahin) biar gw bisa ikutan ! trims sakbelonnya!
co aja ya. waktu awal kerja sama orang selalu gw itu maunya nunjukin kemampuan gw sebab gw percaya hasil itu akan bikin gw dihargai atasan nyatanya gw ga pernah naik pangkat dan gw selalu di sikut atasan.
kata suntzu....kalau musuh lebih kuat dari kita mundur....
gw langsung minta mundur...bos gw kebingungan karena gak ada yang bisa beresin kerjaan gw...akhirnya dia janjiin gw nanti jadi supervisor.
itu cuma salah satu contoh masih banyak lagi.
Almustapha
7th August 2008, 19:24
kubilai khan kualitas kepemimpinannya jauh dibanding jengis khan lagian armada mongol waktu itu terkena badai jadi yang masuk nusantara hanya sisanya.
pasukan mongol yang amburadul itu mampu menghancurkan pasukan kerajaan pimpinan jaya katwang tapi karena siasat R.wijaya akhirnya mereka kalah dan kabur ke china.
:iagree::iagree::iagree:
pasukan mongol yang amburadul itu mampu menghancurkan pasukan kerajaan pimpinan jaya katwang tapi karena siasat R.wijaya akhirnya mereka kalah dan kabur ke china.
:iagree::iagree::iagree:
shiyilang
8th August 2008, 15:25
sama ini trid bagus banget....mengenai kitab suntzu udah gw copypaste buat ditempel di meja kantor siapa tau bisa dipakai dalam kehidupan di dunia kerja.
thx broo yi lang.
jangan cuma ditempel tapi mesti sering dibaca dan dipakai dalam kehidupan sehari hari hehehe
thx broo yi lang.
jangan cuma ditempel tapi mesti sering dibaca dan dipakai dalam kehidupan sehari hari hehehe
Almustapha
8th August 2008, 15:56
Senjata paling ampuh dalam sebuah perang adalah Strategi, dan banyak jenderal ternyata mengandalkan strategi perangnya pada buku Seni Berperang karya Sun Tzu, yang ditulis kira-kira 2500 tahun yang lampau.
http://lr.china-embassy.org/eng/gyzg/jgiejgi/jgkdsjg/W020071017173462811174.jpg
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad…
Dan inilah saya persembahkan Kitab Asli seni berperang Sun Tzu!
SENI BERPERANG oleh : Sun Tzu
13 bab Strategi militer klasik
1. Kalkulasi
2. Perencanaan
3. Strategi
4. Kekuatan pertahanan
5. Formasi
6. Kekuatan dan kelemahan
7. Manuver
8. Sembilan varuiasi
9. Mobilitas
10. Tanah lapang
11. Sembilan situasi klasik
12. Menyerang dengan api
13. Intelijen
Isi Tiap Bab.
I. Kalkulasi
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan negara bersama
2. Alam : cuaca, iklim, waktu
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5. Pasukan mana yang lebih tangguh?
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Tipu muslihat :
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi :
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian
Hindari pertempuaran yang berlarut :
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat menang
Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
- Pancing amarah musuh
- Bangkitkan motivasi untuk membunuh
- Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
- Perang cepat negara aman
-Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.
III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Cakap berperang menjadi negara kuat
3. Bukan pejuang yang baik negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
Lima cara untuk menang :
1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya.
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
IV. Kekuatan pertahanan
Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata :
1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.
Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.
V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi lansung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi perang.
Kesiagaan
Gerakan.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh
Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah
Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.
begini oom yi lang banyak tulisan suntzu yang terlalu singkat, memang aslinya begitu apa bro yilang yang menyederhanakannya.....mohon pelajarannya cianpwe...hiatt
http://lr.china-embassy.org/eng/gyzg/jgiejgi/jgkdsjg/W020071017173462811174.jpg
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad…
Dan inilah saya persembahkan Kitab Asli seni berperang Sun Tzu!
SENI BERPERANG oleh : Sun Tzu
13 bab Strategi militer klasik
1. Kalkulasi
2. Perencanaan
3. Strategi
4. Kekuatan pertahanan
5. Formasi
6. Kekuatan dan kelemahan
7. Manuver
8. Sembilan varuiasi
9. Mobilitas
10. Tanah lapang
11. Sembilan situasi klasik
12. Menyerang dengan api
13. Intelijen
Isi Tiap Bab.
I. Kalkulasi
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan negara bersama
2. Alam : cuaca, iklim, waktu
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5. Pasukan mana yang lebih tangguh?
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Tipu muslihat :
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi :
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian
Hindari pertempuaran yang berlarut :
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat menang
Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
- Pancing amarah musuh
- Bangkitkan motivasi untuk membunuh
- Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
- Perang cepat negara aman
-Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.
III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Cakap berperang menjadi negara kuat
3. Bukan pejuang yang baik negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
Lima cara untuk menang :
1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya.
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
IV. Kekuatan pertahanan
Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata :
1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.
Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.
V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi lansung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi perang.
Kesiagaan
Gerakan.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh
Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah
Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.
begini oom yi lang banyak tulisan suntzu yang terlalu singkat, memang aslinya begitu apa bro yilang yang menyederhanakannya.....mohon pelajarannya cianpwe...hiatt
andaleh
8th August 2008, 16:01
co aja ya. waktu awal kerja sama orang selalu gw itu maunya nunjukin kemampuan gw sebab gw percaya hasil itu akan bikin gw dihargai atasan nyatanya gw ga pernah naik pangkat dan gw selalu di sikut atasan.
kata suntzu....kalau musuh lebih kuat dari kita mundur....
gw langsung minta mundur...bos gw kebingungan karena gak ada yang bisa beresin kerjaan gw...akhirnya dia janjiin gw nanti jadi supervisor.
itu cuma salah satu contoh masih banyak lagi.
Wah keren nih pengalamannya :D. Thx bro atas threadnya. juga buat pirlo dan yang laennya, yang udah bagi2 ilmu ttg seni perang sun tzu. :)
kata suntzu....kalau musuh lebih kuat dari kita mundur....
gw langsung minta mundur...bos gw kebingungan karena gak ada yang bisa beresin kerjaan gw...akhirnya dia janjiin gw nanti jadi supervisor.
itu cuma salah satu contoh masih banyak lagi.
Wah keren nih pengalamannya :D. Thx bro atas threadnya. juga buat pirlo dan yang laennya, yang udah bagi2 ilmu ttg seni perang sun tzu. :)
zhouenlai
8th August 2008, 16:08
[QUOTE=PiRlomAniAc;3578489]PENTINGNYA JARINGAN MATA-MATA
Bab 13 Art Of War Sun Tzu, menerangkan pentingnya jaringan mata-mata dalam tubuh kemiliteran. Mata-mata atau intelejen menurutnya merupakan “senjata” murah tetapi efektif ketika digunakan dengan baik.
Berikut adalah kisah pentingnya sebuah informasi yang diberikan oleh seorang mata-mata :
Bulan November 1941 adalah periode kritis bagi negara Uni Soviet. Tekanan pasukan NAZI sudah mulai terpusat, menjatuhkan Moscow. Berikut adalah rekaman pembicaraan Stalin dengan Panglima Front Barat Uni Soviet, Jenderal Georghi Zhukov :
Stalin (S) : “Yakinkah anda kita akan dapat mempertahankan Moscow? Saya bertanya dengan hati yang terbuka.
Zhukov (Z) : “Tak ada keraguan bahwa kita akan dapat mempertahankan Moscow. Tetapi kita memerlukan paling sedikit dua batalyon pasukan dan 200 buah tank.”
S : Saya gembira anda demikian yakin. Hubungilah Shaposhnikov dan beritahukan kepadanya dimana anda menginginkan kedua tentara tersebut dipusatkan. Mereka akan siap sebelum akhir bulan november...”
Ya, hanya tentara cadangan lah yang dapat membantu Zhukov mempertahankan Moscow, ibukota dan juga simbol negaranya. Tentara cadangan yang dibutuhkan Zhukov tersedia sebelum bulan November berakhir. Tetapi hal itu hanya dimungkinkan oleh informasi yang diberikan Richard Sorge beberapa saat setelah rapat Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 Juli 1941 memutuskan bahwa Jepang tidak akan menyerang Uni Soviet, melainkan akan bergerak ke arah selatan menjauhi teritori Uni Soviet.
Keterangan Sorge tersebut memungkinkan Stalin dalam bulan Oktober dan November yang genting itu menarik sebanyak 250.000 tentaranya dari Siberia, wilayah yang berbatasan langsung dengan Jepang. Tentara Siberia inilah yang menjadi penentu kemenangan Uni Soviet atas NAZI Jerman. Informasi Sorge tersebut merupakan informasi paling gemilang selama PD II.
Nanya nih?......jadi dalil hukum suntzu itu ternyata berperan dalamn pengambilan keputusan oleh stalin...apa itu hanya mencocokan saja antara teori dan kenyataannya ...mohon petunjuk broo pirlo...
Bab 13 Art Of War Sun Tzu, menerangkan pentingnya jaringan mata-mata dalam tubuh kemiliteran. Mata-mata atau intelejen menurutnya merupakan “senjata” murah tetapi efektif ketika digunakan dengan baik.
Berikut adalah kisah pentingnya sebuah informasi yang diberikan oleh seorang mata-mata :
Bulan November 1941 adalah periode kritis bagi negara Uni Soviet. Tekanan pasukan NAZI sudah mulai terpusat, menjatuhkan Moscow. Berikut adalah rekaman pembicaraan Stalin dengan Panglima Front Barat Uni Soviet, Jenderal Georghi Zhukov :
Stalin (S) : “Yakinkah anda kita akan dapat mempertahankan Moscow? Saya bertanya dengan hati yang terbuka.
Zhukov (Z) : “Tak ada keraguan bahwa kita akan dapat mempertahankan Moscow. Tetapi kita memerlukan paling sedikit dua batalyon pasukan dan 200 buah tank.”
S : Saya gembira anda demikian yakin. Hubungilah Shaposhnikov dan beritahukan kepadanya dimana anda menginginkan kedua tentara tersebut dipusatkan. Mereka akan siap sebelum akhir bulan november...”
Ya, hanya tentara cadangan lah yang dapat membantu Zhukov mempertahankan Moscow, ibukota dan juga simbol negaranya. Tentara cadangan yang dibutuhkan Zhukov tersedia sebelum bulan November berakhir. Tetapi hal itu hanya dimungkinkan oleh informasi yang diberikan Richard Sorge beberapa saat setelah rapat Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 Juli 1941 memutuskan bahwa Jepang tidak akan menyerang Uni Soviet, melainkan akan bergerak ke arah selatan menjauhi teritori Uni Soviet.
Keterangan Sorge tersebut memungkinkan Stalin dalam bulan Oktober dan November yang genting itu menarik sebanyak 250.000 tentaranya dari Siberia, wilayah yang berbatasan langsung dengan Jepang. Tentara Siberia inilah yang menjadi penentu kemenangan Uni Soviet atas NAZI Jerman. Informasi Sorge tersebut merupakan informasi paling gemilang selama PD II.
Nanya nih?......jadi dalil hukum suntzu itu ternyata berperan dalamn pengambilan keputusan oleh stalin...apa itu hanya mencocokan saja antara teori dan kenyataannya ...mohon petunjuk broo pirlo...
shiyilang
8th August 2008, 16:57
Wah keren nih pengalamannya :D. Thx bro atas threadnya. juga buat pirlo dan yang laennya, yang udah bagi2 ilmu ttg seni perang sun tzu. :)ya thx juga lo kalo mau nimbrung juga silahkan kita bisa saling berbagi pengalaman kok...hehehe salam kenal ye.
PiRlomAniAc
9th August 2008, 21:34
[QUOTE=PiRlomAniAc;3578489]PENTINGNYA JARINGAN MATA-MATA
Bab 13 Art Of War Sun Tzu, menerangkan pentingnya jaringan mata-mata dalam tubuh kemiliteran. Mata-mata atau intelejen menurutnya merupakan “senjata” murah tetapi efektif ketika digunakan dengan baik.
Berikut adalah kisah pentingnya sebuah informasi yang diberikan oleh seorang mata-mata :
Bulan November 1941 adalah periode kritis bagi negara Uni Soviet. Tekanan pasukan NAZI sudah mulai terpusat, menjatuhkan Moscow. Berikut adalah rekaman pembicaraan Stalin dengan Panglima Front Barat Uni Soviet, Jenderal Georghi Zhukov :
Stalin (S) : “Yakinkah anda kita akan dapat mempertahankan Moscow? Saya bertanya dengan hati yang terbuka.
Zhukov (Z) : “Tak ada keraguan bahwa kita akan dapat mempertahankan Moscow. Tetapi kita memerlukan paling sedikit dua batalyon pasukan dan 200 buah tank.”
S : Saya gembira anda demikian yakin. Hubungilah Shaposhnikov dan beritahukan kepadanya dimana anda menginginkan kedua tentara tersebut dipusatkan. Mereka akan siap sebelum akhir bulan november...”
Ya, hanya tentara cadangan lah yang dapat membantu Zhukov mempertahankan Moscow, ibukota dan juga simbol negaranya. Tentara cadangan yang dibutuhkan Zhukov tersedia sebelum bulan November berakhir. Tetapi hal itu hanya dimungkinkan oleh informasi yang diberikan Richard Sorge beberapa saat setelah rapat Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 Juli 1941 memutuskan bahwa Jepang tidak akan menyerang Uni Soviet, melainkan akan bergerak ke arah selatan menjauhi teritori Uni Soviet.
Keterangan Sorge tersebut memungkinkan Stalin dalam bulan Oktober dan November yang genting itu menarik sebanyak 250.000 tentaranya dari Siberia, wilayah yang berbatasan langsung dengan Jepang. Tentara Siberia inilah yang menjadi penentu kemenangan Uni Soviet atas NAZI Jerman. Informasi Sorge tersebut merupakan informasi paling gemilang selama PD II.
Nanya nih?......jadi dalil hukum suntzu itu ternyata berperan dalamn pengambilan keputusan oleh stalin...apa itu hanya mencocokan saja antara teori dan kenyataannya ...mohon petunjuk broo pirlo...
sori bro, saya bukan mencoba untuk berprasangka bahwa stalin mengerti dalil2 art of war... yg saya tekankan disini melalui cerita tersebut adalah betapa pentingnya peranan jaringan mata2 dalam kemiliteran. jd dalil sun tzu ttg peranan jaringan mata2 bukan sekedar iseng saja ditulis oleh sun tzu. sebagaimana layaknya suatu teori barulah bisa disebut sebagai suatu dalil apabila dapat diimplementasikan dalam kehidupan. dalam hal ini bab 13 art of war ttg jaringan mata-mata sangatlah benar... :)
Bab 13 Art Of War Sun Tzu, menerangkan pentingnya jaringan mata-mata dalam tubuh kemiliteran. Mata-mata atau intelejen menurutnya merupakan “senjata” murah tetapi efektif ketika digunakan dengan baik.
Berikut adalah kisah pentingnya sebuah informasi yang diberikan oleh seorang mata-mata :
Bulan November 1941 adalah periode kritis bagi negara Uni Soviet. Tekanan pasukan NAZI sudah mulai terpusat, menjatuhkan Moscow. Berikut adalah rekaman pembicaraan Stalin dengan Panglima Front Barat Uni Soviet, Jenderal Georghi Zhukov :
Stalin (S) : “Yakinkah anda kita akan dapat mempertahankan Moscow? Saya bertanya dengan hati yang terbuka.
Zhukov (Z) : “Tak ada keraguan bahwa kita akan dapat mempertahankan Moscow. Tetapi kita memerlukan paling sedikit dua batalyon pasukan dan 200 buah tank.”
S : Saya gembira anda demikian yakin. Hubungilah Shaposhnikov dan beritahukan kepadanya dimana anda menginginkan kedua tentara tersebut dipusatkan. Mereka akan siap sebelum akhir bulan november...”
Ya, hanya tentara cadangan lah yang dapat membantu Zhukov mempertahankan Moscow, ibukota dan juga simbol negaranya. Tentara cadangan yang dibutuhkan Zhukov tersedia sebelum bulan November berakhir. Tetapi hal itu hanya dimungkinkan oleh informasi yang diberikan Richard Sorge beberapa saat setelah rapat Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 Juli 1941 memutuskan bahwa Jepang tidak akan menyerang Uni Soviet, melainkan akan bergerak ke arah selatan menjauhi teritori Uni Soviet.
Keterangan Sorge tersebut memungkinkan Stalin dalam bulan Oktober dan November yang genting itu menarik sebanyak 250.000 tentaranya dari Siberia, wilayah yang berbatasan langsung dengan Jepang. Tentara Siberia inilah yang menjadi penentu kemenangan Uni Soviet atas NAZI Jerman. Informasi Sorge tersebut merupakan informasi paling gemilang selama PD II.
Nanya nih?......jadi dalil hukum suntzu itu ternyata berperan dalamn pengambilan keputusan oleh stalin...apa itu hanya mencocokan saja antara teori dan kenyataannya ...mohon petunjuk broo pirlo...
sori bro, saya bukan mencoba untuk berprasangka bahwa stalin mengerti dalil2 art of war... yg saya tekankan disini melalui cerita tersebut adalah betapa pentingnya peranan jaringan mata2 dalam kemiliteran. jd dalil sun tzu ttg peranan jaringan mata2 bukan sekedar iseng saja ditulis oleh sun tzu. sebagaimana layaknya suatu teori barulah bisa disebut sebagai suatu dalil apabila dapat diimplementasikan dalam kehidupan. dalam hal ini bab 13 art of war ttg jaringan mata-mata sangatlah benar... :)
shiyilang
10th August 2008, 18:04
[QUOTE=zhouenlai;3714278]
sori bro, saya bukan mencoba untuk berprasangka bahwa stalin mengerti dalil2 art of war... yg saya tekankan disini melalui cerita tersebut adalah betapa pentingnya peranan jaringan mata2 dalam kemiliteran. jd dalil sun tzu ttg peranan jaringan mata2 bukan sekedar iseng saja ditulis oleh sun tzu. sebagaimana layaknya suatu teori barulah bisa disebut sebagai suatu dalil apabila dapat diimplementasikan dalam kehidupan. dalam hal ini bab 13 art of war ttg jaringan mata-mata sangatlah benar... :)tepat....ada beberapa hal yang memang orang belajar dari suntzu dan ada beberapa hal yang melakukan hal hal yang benar dalam kemiliteran dan sesuai kaidah suntzu tapi tidak harus belajar dr suntzu.
intinya dari kasus si sorge adalah contoh penggunaan taktik sunzu pada keadaan sebenarnya begitu yah maksudnye hehehe.
sori bro, saya bukan mencoba untuk berprasangka bahwa stalin mengerti dalil2 art of war... yg saya tekankan disini melalui cerita tersebut adalah betapa pentingnya peranan jaringan mata2 dalam kemiliteran. jd dalil sun tzu ttg peranan jaringan mata2 bukan sekedar iseng saja ditulis oleh sun tzu. sebagaimana layaknya suatu teori barulah bisa disebut sebagai suatu dalil apabila dapat diimplementasikan dalam kehidupan. dalam hal ini bab 13 art of war ttg jaringan mata-mata sangatlah benar... :)tepat....ada beberapa hal yang memang orang belajar dari suntzu dan ada beberapa hal yang melakukan hal hal yang benar dalam kemiliteran dan sesuai kaidah suntzu tapi tidak harus belajar dr suntzu.
intinya dari kasus si sorge adalah contoh penggunaan taktik sunzu pada keadaan sebenarnya begitu yah maksudnye hehehe.
PiRlomAniAc
10th August 2008, 18:08
intinya dari kasus si sorge adalah contoh penggunaan taktik sunzu pada keadaan sebenarnya begitu yah maksudnye hehehe.
bener bro... sekaligus jg menegaskan bahwa walaupun sudah ditulis lebih dari 2500 tahun yang lalu, ternyata kearifan dari tulisan2 Sun Tzu di dalam kitab Art Of War tidak pudar oleh perkembangan dunia militer yang semakin dimekanisasi. :cheers:
bener bro... sekaligus jg menegaskan bahwa walaupun sudah ditulis lebih dari 2500 tahun yang lalu, ternyata kearifan dari tulisan2 Sun Tzu di dalam kitab Art Of War tidak pudar oleh perkembangan dunia militer yang semakin dimekanisasi. :cheers:
shiyilang
10th August 2008, 18:21
bener bro... sekaligus jg menegaskan bahwa walaupun sudah ditulis lebih dari 2500 tahun yang lalu, ternyata kearifan dari tulisan2 Sun Tzu di dalam kitab Art Of War tidak pudar oleh perkembangan dunia militer yang semakin dimekanisasi. :cheers:
kalo jenius sih....guru sun ini super jenius abadi....
Zhuge liang aja adalah salah satu penafsir suntzu...bukunya zhuge liang...mengenai 16 strategi masih jauh dibawah suntzu dia aja ngakuin sendiri....gimana jagonya master sun ini ya...
kalo jenius sih....guru sun ini super jenius abadi....
Zhuge liang aja adalah salah satu penafsir suntzu...bukunya zhuge liang...mengenai 16 strategi masih jauh dibawah suntzu dia aja ngakuin sendiri....gimana jagonya master sun ini ya...
zhouenlai
11th August 2008, 18:58
kalo jenius sih....guru sun ini super jenius abadi....
Zhuge liang aja adalah salah satu penafsir suntzu...bukunya zhuge liang...mengenai 16 strategi masih jauh dibawah suntzu dia aja ngakuin sendiri....gimana jagonya master sun ini ya...saya sependapat sekali...sayang literatur mengenai riwayat hidup guru sun kurang sekali mungkin literaturnya di bakar rezim shi huang ti ya.
Zhuge liang aja adalah salah satu penafsir suntzu...bukunya zhuge liang...mengenai 16 strategi masih jauh dibawah suntzu dia aja ngakuin sendiri....gimana jagonya master sun ini ya...saya sependapat sekali...sayang literatur mengenai riwayat hidup guru sun kurang sekali mungkin literaturnya di bakar rezim shi huang ti ya.
shiyilang
12th August 2008, 18:58
saya sependapat sekali...sayang literatur mengenai riwayat hidup guru sun kurang sekali mungkin literaturnya di bakar rezim shi huang ti ya.
ya...buku suntzu nya sih kaga cuma yang berkaitan mungkin ya...
ya...buku suntzu nya sih kaga cuma yang berkaitan mungkin ya...
Ogu
13th August 2008, 08:07
ya...buku suntzu nya sih kaga cuma yang berkaitan mungkin ya...
Klo skrg banyak buku2 Marketing yang berbasis pada Sun Tzu Bing Fa (Art of War-nya Sun zu), tapi terkadang hanya mengupas beberapa bagian saja.
Pengen tau juga ya klo tulisan aslinya diterjemahin gimana yah...(andai...andai... :sleeping:)
:hi:
Klo skrg banyak buku2 Marketing yang berbasis pada Sun Tzu Bing Fa (Art of War-nya Sun zu), tapi terkadang hanya mengupas beberapa bagian saja.
Pengen tau juga ya klo tulisan aslinya diterjemahin gimana yah...(andai...andai... :sleeping:)
:hi:
aegis_in_the_dark
13th August 2008, 08:58
buat bung Shiyilang, tret yang bagus :clap:
buat yang mau baca Art Of War secara lebih detail, saya attach (tapi dalam bahasa inggris yah..)
quote yang paling saya suka:
* All warfare is based on deception.
* To fight and conquer in all your battles is not supreme excellence; supreme excellence consists in breaking the enemy's resistance without fighting.
buat yang mau baca Art Of War secara lebih detail, saya attach (tapi dalam bahasa inggris yah..)
quote yang paling saya suka:
* All warfare is based on deception.
* To fight and conquer in all your battles is not supreme excellence; supreme excellence consists in breaking the enemy's resistance without fighting.
Ogu
13th August 2008, 10:27
buat bung Shiyilang, tret yang bagus :clap:
buat yang mau baca Art Of War secara lebih detail, saya attach (tapi dalam bahasa inggris yah..)
quote yang paling saya suka:
* All warfare is based on deception.
* To fight and conquer in all your battles is not supreme excellence; supreme excellence consists in breaking the enemy's resistance without fighting.
Thanks attachment-nya bro ..:cheers:
buat yang mau baca Art Of War secara lebih detail, saya attach (tapi dalam bahasa inggris yah..)
quote yang paling saya suka:
* All warfare is based on deception.
* To fight and conquer in all your battles is not supreme excellence; supreme excellence consists in breaking the enemy's resistance without fighting.
Thanks attachment-nya bro ..:cheers:
shiyilang
13th August 2008, 20:50
Klo skrg banyak buku2 Marketing yang berbasis pada Sun Tzu Bing Fa (Art of War-nya Sun zu), tapi terkadang hanya mengupas beberapa bagian saja.
Pengen tau juga ya klo tulisan aslinya diterjemahin gimana yah...(andai...andai... :sleeping:)
:hi:itu yang di page depan adalah terjemahan dari bahasa china. tanpa penafsiran, asli dan tulen. hehehe
Pengen tau juga ya klo tulisan aslinya diterjemahin gimana yah...(andai...andai... :sleeping:)
:hi:itu yang di page depan adalah terjemahan dari bahasa china. tanpa penafsiran, asli dan tulen. hehehe
Kamilissimo
15th August 2008, 21:14
Di dalam Art of war dijelaskan, bahwa panglima yg hebat bukanlah yg memenangkan perang melalui pertempuran.
Tetapi, panglima yg hebat ialah yg dapat mengalahkan musuhnya tanpa hrus berperang.
Tetapi, panglima yg hebat ialah yg dapat mengalahkan musuhnya tanpa hrus berperang.
shiyilang
16th August 2008, 11:27
Di dalam Art of war dijelaskan, bahwa panglima yg hebat bukanlah yg memenangkan perang melalui pertempuran.
Tetapi, panglima yg hebat ialah yg dapat mengalahkan musuhnya tanpa hrus berperang.
strategi terburuk adalah mengepung dan menduduki kota musuh, starategi terbaik adalah mengalahkan musuh tanpa pertempuran.
Tetapi, panglima yg hebat ialah yg dapat mengalahkan musuhnya tanpa hrus berperang.
strategi terburuk adalah mengepung dan menduduki kota musuh, starategi terbaik adalah mengalahkan musuh tanpa pertempuran.
PiRlomAniAc
17th August 2008, 16:05
BAB 1
KALKULASI
1. Sun Tzu berkata :
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Penjelasan : Ada pameo : “jika ingin damai maka bersiaplah untuk perang”. Sun Tzu memulai bab pertama kitab Seni Perangnya dengan pernyataan yang penting. Dalam hal ini, Sun Tzu tidak mengajarkan bahwa suatu negara haruslah berperang untuk mencapai kesuksesan. Tetapi Sun Tzu disini mengingatkan bahwa perang adalah suatu hal yang pasti akan ditemui dalam setiap kehidupan manusia. Oleh karenanya Sun Tzu, menekankan untuk mempelajari perang itu sendiri. Adalah suatu kebodohan jika melancarkan perang tanpa mempelajari perang terlebih dulu secara seksama. Suatu hal yang membahayakan juga apabila melupakan masalah perang itu sendiri.
2. “Oleh karena itu, lakukan penilaian terhadap perang berdasarkan 5 (lima) faktor fundamental untuk membuat perbandingan, sehingga kita mampu memahami kondisi yang terjadi. 5 (lima) faktor itu adalah pengaruh moral, langit, bumi, kepemimpinan dan doktrin.”
3. “Pengaruh moral adalah hal-hal yang menyebabkan rakyat mendukung kebijaksanaan para pemimpin mereka. Dengan kondisi seperti itu, rakyat akan mengikuti pemimpin mereka bersama-sama menanggung penderitaan bahkan kematian dengan kerelaan hati.”
*seorang ahli politik pernah berkata, “keramahan dan keadilan adalah alat untuk memerintah dengan tepat. Ketika pemerintah berjalan dengan semestinya, rakyat merasa dekat dengan pemimpin dan tidak ragu-ragu mati bagi pemerintahnya.” Dengan kata lain, rakyat harus berada pada keadaan aman dan puas terhadap pemerintahnya kalau pemerintah ingin memberikan ajaran etika.
4. “Langit menunjukkan cuaca, di dalamnya termasuk interaksi dari kekuatan alam; efek dinginnya musim salju dan teriknya musim panas, dan pelaksanaan operasi-operasi militer harus sejalan dengan musim”.
5. “Bumi berkaitan dengan dataran. Di dalamnya tercakup jarak, sulit atau tidaknya medan yang ditempuh, keamanan dan dimensi.”
*Apabila anda mengetahui jarak yang harus ditempuh, maka anda bisa merencanakan untuk menyerang langsung atau memutar. Apabila anda mengetahui dengan baik medan yang berat atau menguntungkan, maka anda dapat menentukan daerah mana yang menguntungkan apabila diserang, menggunakan infanteri atau kavaleri atau menggabungkan keduanya. Apabila anda mengetahui dimensi dari suatu medan, maka anda dapat memperkirakan jumlah pasukan yang diperlukan. Apabila anda tahu tentang keamanan, maka anda tahu kapan harus memusatkan kekuatan dan kapan harus memencarkan kekuatan.
6. “Kepemimpinan adalah kebijaksanaan, kelayakan untuk dipercaya, kemanusiaan, keberanian dan ketegasan.”
*seorang pemimpin haruslah bijaksana. Dengan itu ia tahu dan mampu untuk merencanakan suatu peperangan dalam suatu kondisi dan situasi yang berubah-ubah. Ia harus dinamis, tidak terikat pada rencana-rencana yang kaku. Kelayakan untuk dipercaya berarti membuat orang lain yakin terhadap hukuman atau penghargaan yang diberikan. Kemanusiaan berarti mencintai pasukannya seperti mencintai keluarganya sendiri, bersimpati terhadap keadaan pasukannya, peka terhadap apa yang diinginkan pasukannya. Keberanian adalah tanpa kebimbangan, ia mengarahkan pasukannya untuk meraih keuntungan-keuntungan yang pasti agar memperoleh kemenangan yang gemilang. Ketegasan berarti mencakup penerapan disiplin yang ketat tanpa memandang pangkat, keluarga atau hak-hak istimewa lainnya.
KALKULASI
1. Sun Tzu berkata :
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Penjelasan : Ada pameo : “jika ingin damai maka bersiaplah untuk perang”. Sun Tzu memulai bab pertama kitab Seni Perangnya dengan pernyataan yang penting. Dalam hal ini, Sun Tzu tidak mengajarkan bahwa suatu negara haruslah berperang untuk mencapai kesuksesan. Tetapi Sun Tzu disini mengingatkan bahwa perang adalah suatu hal yang pasti akan ditemui dalam setiap kehidupan manusia. Oleh karenanya Sun Tzu, menekankan untuk mempelajari perang itu sendiri. Adalah suatu kebodohan jika melancarkan perang tanpa mempelajari perang terlebih dulu secara seksama. Suatu hal yang membahayakan juga apabila melupakan masalah perang itu sendiri.
2. “Oleh karena itu, lakukan penilaian terhadap perang berdasarkan 5 (lima) faktor fundamental untuk membuat perbandingan, sehingga kita mampu memahami kondisi yang terjadi. 5 (lima) faktor itu adalah pengaruh moral, langit, bumi, kepemimpinan dan doktrin.”
3. “Pengaruh moral adalah hal-hal yang menyebabkan rakyat mendukung kebijaksanaan para pemimpin mereka. Dengan kondisi seperti itu, rakyat akan mengikuti pemimpin mereka bersama-sama menanggung penderitaan bahkan kematian dengan kerelaan hati.”
*seorang ahli politik pernah berkata, “keramahan dan keadilan adalah alat untuk memerintah dengan tepat. Ketika pemerintah berjalan dengan semestinya, rakyat merasa dekat dengan pemimpin dan tidak ragu-ragu mati bagi pemerintahnya.” Dengan kata lain, rakyat harus berada pada keadaan aman dan puas terhadap pemerintahnya kalau pemerintah ingin memberikan ajaran etika.
4. “Langit menunjukkan cuaca, di dalamnya termasuk interaksi dari kekuatan alam; efek dinginnya musim salju dan teriknya musim panas, dan pelaksanaan operasi-operasi militer harus sejalan dengan musim”.
5. “Bumi berkaitan dengan dataran. Di dalamnya tercakup jarak, sulit atau tidaknya medan yang ditempuh, keamanan dan dimensi.”
*Apabila anda mengetahui jarak yang harus ditempuh, maka anda bisa merencanakan untuk menyerang langsung atau memutar. Apabila anda mengetahui dengan baik medan yang berat atau menguntungkan, maka anda dapat menentukan daerah mana yang menguntungkan apabila diserang, menggunakan infanteri atau kavaleri atau menggabungkan keduanya. Apabila anda mengetahui dimensi dari suatu medan, maka anda dapat memperkirakan jumlah pasukan yang diperlukan. Apabila anda tahu tentang keamanan, maka anda tahu kapan harus memusatkan kekuatan dan kapan harus memencarkan kekuatan.
6. “Kepemimpinan adalah kebijaksanaan, kelayakan untuk dipercaya, kemanusiaan, keberanian dan ketegasan.”
*seorang pemimpin haruslah bijaksana. Dengan itu ia tahu dan mampu untuk merencanakan suatu peperangan dalam suatu kondisi dan situasi yang berubah-ubah. Ia harus dinamis, tidak terikat pada rencana-rencana yang kaku. Kelayakan untuk dipercaya berarti membuat orang lain yakin terhadap hukuman atau penghargaan yang diberikan. Kemanusiaan berarti mencintai pasukannya seperti mencintai keluarganya sendiri, bersimpati terhadap keadaan pasukannya, peka terhadap apa yang diinginkan pasukannya. Keberanian adalah tanpa kebimbangan, ia mengarahkan pasukannya untuk meraih keuntungan-keuntungan yang pasti agar memperoleh kemenangan yang gemilang. Ketegasan berarti mencakup penerapan disiplin yang ketat tanpa memandang pangkat, keluarga atau hak-hak istimewa lainnya.
shiyilang
17th August 2008, 17:12
BAB 1
KALKULASI
1. Sun Tzu berkata :
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Penjelasan : Ada pameo : “jika ingin damai maka bersiaplah untuk perang”. Sun Tzu memulai bab pertama kitab Seni Perangnya dengan pernyataan yang penting. Dalam hal ini, Sun Tzu tidak mengajarkan bahwa suatu negara haruslah berperang untuk mencapai kesuksesan. Tetapi Sun Tzu disini mengingatkan bahwa perang adalah suatu hal yang pasti akan ditemui dalam setiap kehidupan manusia. Oleh karenanya Sun Tzu, menekankan untuk mempelajari perang itu sendiri. Adalah suatu kebodohan jika melancarkan perang tanpa mempelajari perang terlebih dulu secara seksama. Suatu hal yang membahayakan juga apabila melupakan masalah perang itu sendiri.
2. “Oleh karena itu, lakukan penilaian terhadap perang berdasarkan 5 (lima) faktor fundamental untuk membuat perbandingan, sehingga kita mampu memahami kondisi yang terjadi. 5 (lima) faktor itu adalah pengaruh moral, langit, bumi, kepemimpinan dan doktrin.”
3. “Pengaruh moral adalah hal-hal yang menyebabkan rakyat mendukung kebijaksanaan para pemimpin mereka. Dengan kondisi seperti itu, rakyat akan mengikuti pemimpin mereka bersama-sama menanggung penderitaan bahkan kematian dengan kerelaan hati.”
*seorang ahli politik pernah berkata, “keramahan dan keadilan adalah alat untuk memerintah dengan tepat. Ketika pemerintah berjalan dengan semestinya, rakyat merasa dekat dengan pemimpin dan tidak ragu-ragu mati bagi pemerintahnya.” Dengan kata lain, rakyat harus berada pada keadaan aman dan puas terhadap pemerintahnya kalau pemerintah ingin memberikan ajaran etika.
4. “Langit menunjukkan cuaca, di dalamnya termasuk interaksi dari kekuatan alam; efek dinginnya musim salju dan teriknya musim panas, dan pelaksanaan operasi-operasi militer harus sejalan dengan musim”.
5. “Bumi berkaitan dengan dataran. Di dalamnya tercakup jarak, sulit atau tidaknya medan yang ditempuh, keamanan dan dimensi.”
*Apabila anda mengetahui jarak yang harus ditempuh, maka anda bisa merencanakan untuk menyerang langsung atau memutar. Apabila anda mengetahui dengan baik medan yang berat atau menguntungkan, maka anda dapat menentukan daerah mana yang menguntungkan apabila diserang, menggunakan infanteri atau kavaleri atau menggabungkan keduanya. Apabila anda mengetahui dimensi dari suatu medan, maka anda dapat memperkirakan jumlah pasukan yang diperlukan. Apabila anda tahu tentang keamanan, maka anda tahu kapan harus memusatkan kekuatan dan kapan harus memencarkan kekuatan.
6. “Kepemimpinan adalah kebijaksanaan, kelayakan untuk dipercaya, kemanusiaan, keberanian dan ketegasan.”
*seorang pemimpin haruslah bijaksana. Dengan itu ia tahu dan mampu untuk merencanakan suatu peperangan dalam suatu kondisi dan situasi yang berubah-ubah. Ia harus dinamis, tidak terikat pada rencana-rencana yang kaku. Kelayakan untuk dipercaya berarti membuat orang lain yakin terhadap hukuman atau penghargaan yang diberikan. Kemanusiaan berarti mencintai pasukannya seperti mencintai keluarganya sendiri, bersimpati terhadap keadaan pasukannya, peka terhadap apa yang diinginkan pasukannya. Keberanian adalah tanpa kebimbangan, ia mengarahkan pasukannya untuk meraih keuntungan-keuntungan yang pasti agar memperoleh kemenangan yang gemilang. Ketegasan berarti mencakup penerapan disiplin yang ketat tanpa memandang pangkat, keluarga atau hak-hak istimewa lainnya.
aduh thx banget ya, keduluan saya mau buat interpretasinya...yang saya buat mang terlalu sederhana...dr kemare2 mau nginterpretasiain sibuk banget saya thx ya.
KALKULASI
1. Sun Tzu berkata :
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Penjelasan : Ada pameo : “jika ingin damai maka bersiaplah untuk perang”. Sun Tzu memulai bab pertama kitab Seni Perangnya dengan pernyataan yang penting. Dalam hal ini, Sun Tzu tidak mengajarkan bahwa suatu negara haruslah berperang untuk mencapai kesuksesan. Tetapi Sun Tzu disini mengingatkan bahwa perang adalah suatu hal yang pasti akan ditemui dalam setiap kehidupan manusia. Oleh karenanya Sun Tzu, menekankan untuk mempelajari perang itu sendiri. Adalah suatu kebodohan jika melancarkan perang tanpa mempelajari perang terlebih dulu secara seksama. Suatu hal yang membahayakan juga apabila melupakan masalah perang itu sendiri.
2. “Oleh karena itu, lakukan penilaian terhadap perang berdasarkan 5 (lima) faktor fundamental untuk membuat perbandingan, sehingga kita mampu memahami kondisi yang terjadi. 5 (lima) faktor itu adalah pengaruh moral, langit, bumi, kepemimpinan dan doktrin.”
3. “Pengaruh moral adalah hal-hal yang menyebabkan rakyat mendukung kebijaksanaan para pemimpin mereka. Dengan kondisi seperti itu, rakyat akan mengikuti pemimpin mereka bersama-sama menanggung penderitaan bahkan kematian dengan kerelaan hati.”
*seorang ahli politik pernah berkata, “keramahan dan keadilan adalah alat untuk memerintah dengan tepat. Ketika pemerintah berjalan dengan semestinya, rakyat merasa dekat dengan pemimpin dan tidak ragu-ragu mati bagi pemerintahnya.” Dengan kata lain, rakyat harus berada pada keadaan aman dan puas terhadap pemerintahnya kalau pemerintah ingin memberikan ajaran etika.
4. “Langit menunjukkan cuaca, di dalamnya termasuk interaksi dari kekuatan alam; efek dinginnya musim salju dan teriknya musim panas, dan pelaksanaan operasi-operasi militer harus sejalan dengan musim”.
5. “Bumi berkaitan dengan dataran. Di dalamnya tercakup jarak, sulit atau tidaknya medan yang ditempuh, keamanan dan dimensi.”
*Apabila anda mengetahui jarak yang harus ditempuh, maka anda bisa merencanakan untuk menyerang langsung atau memutar. Apabila anda mengetahui dengan baik medan yang berat atau menguntungkan, maka anda dapat menentukan daerah mana yang menguntungkan apabila diserang, menggunakan infanteri atau kavaleri atau menggabungkan keduanya. Apabila anda mengetahui dimensi dari suatu medan, maka anda dapat memperkirakan jumlah pasukan yang diperlukan. Apabila anda tahu tentang keamanan, maka anda tahu kapan harus memusatkan kekuatan dan kapan harus memencarkan kekuatan.
6. “Kepemimpinan adalah kebijaksanaan, kelayakan untuk dipercaya, kemanusiaan, keberanian dan ketegasan.”
*seorang pemimpin haruslah bijaksana. Dengan itu ia tahu dan mampu untuk merencanakan suatu peperangan dalam suatu kondisi dan situasi yang berubah-ubah. Ia harus dinamis, tidak terikat pada rencana-rencana yang kaku. Kelayakan untuk dipercaya berarti membuat orang lain yakin terhadap hukuman atau penghargaan yang diberikan. Kemanusiaan berarti mencintai pasukannya seperti mencintai keluarganya sendiri, bersimpati terhadap keadaan pasukannya, peka terhadap apa yang diinginkan pasukannya. Keberanian adalah tanpa kebimbangan, ia mengarahkan pasukannya untuk meraih keuntungan-keuntungan yang pasti agar memperoleh kemenangan yang gemilang. Ketegasan berarti mencakup penerapan disiplin yang ketat tanpa memandang pangkat, keluarga atau hak-hak istimewa lainnya.
aduh thx banget ya, keduluan saya mau buat interpretasinya...yang saya buat mang terlalu sederhana...dr kemare2 mau nginterpretasiain sibuk banget saya thx ya.
Lihatlah
17th August 2008, 17:37
Wow, thanks shiyilang atas Tritnya, PiRlomAniAc dll buat interpretasinya. walaupun saya sudah baca buku Sun Zi Art of War tetap masih ada sedikit kebingungan dalam memahaminya.
:thumbsup::thumbsup:
:thumbsup::thumbsup:
shiyilang
17th August 2008, 18:27
Wow, thanks shiyilang atas Tritnya, PiRlomAniAc dll buat interpretasinya. walaupun saya sudah baca buku Sun Zi Art of War tetap masih ada sedikit kebingungan dalam memahaminya.
:thumbsup::thumbsup:thx juga apa yang lo bingungin tulis aja disini nanti kita sama sama membahasnya....belajar itu gak ada habis habisnya asal kita mau dan niat.
:thumbsup::thumbsup:thx juga apa yang lo bingungin tulis aja disini nanti kita sama sama membahasnya....belajar itu gak ada habis habisnya asal kita mau dan niat.
PiRlomAniAc
17th August 2008, 19:17
aduh thx banget ya, keduluan saya mau buat interpretasinya...yang saya buat mang terlalu sederhana...dr kemare2 mau nginterpretasiain sibuk banget saya thx ya.
hehehee... gak pa2 bro... kebetulan hr ini lg di rumah yawda gw buat interpretasinya... lgpl ini interpretasinya gak tertutup utk disanggah atau dikritik atau ditambah. Jd silakan aj bro klo mo buat interpretasi lainnya. :cheers:
Wow, thanks shiyilang atas Tritnya, PiRlomAniAc dll buat interpretasinya. walaupun saya sudah baca buku Sun Zi Art of War tetap masih ada sedikit kebingungan dalam memahaminya.
:thumbsup:
lam nal bro. Saya jg masih sering binun dengan risalah Art Of War kok. Jd klo ada yg binun silakan aj disharing disini...
:cheers:
hehehee... gak pa2 bro... kebetulan hr ini lg di rumah yawda gw buat interpretasinya... lgpl ini interpretasinya gak tertutup utk disanggah atau dikritik atau ditambah. Jd silakan aj bro klo mo buat interpretasi lainnya. :cheers:
Wow, thanks shiyilang atas Tritnya, PiRlomAniAc dll buat interpretasinya. walaupun saya sudah baca buku Sun Zi Art of War tetap masih ada sedikit kebingungan dalam memahaminya.
:thumbsup:
lam nal bro. Saya jg masih sering binun dengan risalah Art Of War kok. Jd klo ada yg binun silakan aj disharing disini...
:cheers:
PiRlomAniAc
17th August 2008, 20:25
7. “Yang dimaksud dengan doktrin adalah organisasi, garis komando dan suplai logistik.”
*Organisasi adalah pengelompokan pasukan dengan baik dan benar. Garis komando adalah bagaimana para perwira menjaga kesatuan pasukan. Suplai logistik adalah hal yang berhubungan dengan pengaturan seluruh kebutuhan pasukan dalam perang.
8. “Tidak ada jenderal yang tidak pernah mendengar tentang 5 hal ini. Mereka yang memahaminya akan berjaya, mereka yang tidak memahaminya akan kalah.”
9. “Oleh karena itu, dalam perencanaan perang, manfaatkanlah faktor-faktor dari kedua belah pihak yang bertikai dengan perbandingan yang membutuhkan kecermatan yang tinggi :
a. Penguasa manakah yang memiliki Pengaruh Moral?
b. Jenderal mana yang memiliki kemampuan ?
c. Pihak mana yang memanfaatkan keuntungan kondisi cuaca dan medan?
d. Pihak mana yang menegakkan disiplin?
e. Pasukan mana yang lebih kuat?
f. Pihak mana yang perwira dan prajuritnya terlatih dengan baik?
g. Pihak mana yang menjalankan sistem penghargaan dan hukuman yang jelas dan konsekwen?
10. “Dari ketujuh faktor tadi, saya bisa mengetahui pihak mana yang akan berjaya.
11. “Jenderal yang mendengarkan saran saya dan melakukannya dalam tindakan nyata, ia pasti berjaya dalam perang. Pertahankan ia!”
12. “Jenderal yang tidak menghiraukan saran saya, ia pasti kalah. Pecatlah dia!”
13. “Setelah memperhatikan keunggulan rencana saya, jenderal harus menciptakan situasi yang dapat memberikan kontribusi melampaui aturan-aturan yang biasa pada keberhasilan mereka. “Situasi” tersebut adalah bahwa sang jenderal hendaknya bersikap efektif menurut apa yang menguntungkan di lapangan dan oleh karenanya memenuhi segala tuntutan.”
*Organisasi adalah pengelompokan pasukan dengan baik dan benar. Garis komando adalah bagaimana para perwira menjaga kesatuan pasukan. Suplai logistik adalah hal yang berhubungan dengan pengaturan seluruh kebutuhan pasukan dalam perang.
8. “Tidak ada jenderal yang tidak pernah mendengar tentang 5 hal ini. Mereka yang memahaminya akan berjaya, mereka yang tidak memahaminya akan kalah.”
9. “Oleh karena itu, dalam perencanaan perang, manfaatkanlah faktor-faktor dari kedua belah pihak yang bertikai dengan perbandingan yang membutuhkan kecermatan yang tinggi :
a. Penguasa manakah yang memiliki Pengaruh Moral?
b. Jenderal mana yang memiliki kemampuan ?
c. Pihak mana yang memanfaatkan keuntungan kondisi cuaca dan medan?
d. Pihak mana yang menegakkan disiplin?
e. Pasukan mana yang lebih kuat?
f. Pihak mana yang perwira dan prajuritnya terlatih dengan baik?
g. Pihak mana yang menjalankan sistem penghargaan dan hukuman yang jelas dan konsekwen?
10. “Dari ketujuh faktor tadi, saya bisa mengetahui pihak mana yang akan berjaya.
11. “Jenderal yang mendengarkan saran saya dan melakukannya dalam tindakan nyata, ia pasti berjaya dalam perang. Pertahankan ia!”
12. “Jenderal yang tidak menghiraukan saran saya, ia pasti kalah. Pecatlah dia!”
13. “Setelah memperhatikan keunggulan rencana saya, jenderal harus menciptakan situasi yang dapat memberikan kontribusi melampaui aturan-aturan yang biasa pada keberhasilan mereka. “Situasi” tersebut adalah bahwa sang jenderal hendaknya bersikap efektif menurut apa yang menguntungkan di lapangan dan oleh karenanya memenuhi segala tuntutan.”
zhouenlai
18th August 2008, 13:09
strategi terburuk adalah mengepung dan menduduki kota musuh, starategi terbaik adalah mengalahkan musuh tanpa pertempuran.
ini ada didalam suntzu, sangat dalam artinya...woow keren..
ini ada didalam suntzu, sangat dalam artinya...woow keren..
Si_OM
19th August 2008, 05:17
duluan mana bos suntzu ama 3 kerajaan?
MaoTzeThung
19th August 2008, 07:34
strategi terburuk adalah mengepung dan menduduki kota musuh, starategi terbaik adalah mengalahkan musuh tanpa pertempuran.
Ini komentarnya keren banget ya....kok bisa2 nya orang zaman dulu bisa bikin istilah begitu .....bole juga nich sepertinya Bpk dari salah satu pengamat politik juga ya kalau bisa kasih saran donk buat pejabat2 kita yang kurang tanggap terhadap negeri ini...salam ciayou..
Ini komentarnya keren banget ya....kok bisa2 nya orang zaman dulu bisa bikin istilah begitu .....bole juga nich sepertinya Bpk dari salah satu pengamat politik juga ya kalau bisa kasih saran donk buat pejabat2 kita yang kurang tanggap terhadap negeri ini...salam ciayou..
PiRlomAniAc
19th August 2008, 09:43
duluan mana bos suntzu ama 3 kerajaan?
duluan sun tzu boss... :)
duluan sun tzu boss... :)
Ogu
19th August 2008, 10:31
Ini komentarnya keren banget ya....kok bisa2 nya orang zaman dulu bisa bikin istilah begitu .....bole juga nich sepertinya Bpk dari salah satu pengamat politik juga ya kalau bisa kasih saran donk buat pejabat2 kita yang kurang tanggap terhadap negeri ini...salam ciayou..
Kalo ngasih saran kayaknya percuma dehh bro... Soalnya kebanyakan pejabat dah kayak rezim para kasim di awal zaman Three Kingdom... :getok:
Kalo ngasih saran kayaknya percuma dehh bro... Soalnya kebanyakan pejabat dah kayak rezim para kasim di awal zaman Three Kingdom... :getok:
PiRlomAniAc
19th August 2008, 11:17
Kalo ngasih saran kayaknya percuma dehh bro... Soalnya kebanyakan pejabat dah kayak rezim para kasim di awal zaman Three Kingdom... :getok:
wah bgs donk.. berarti bentar lagi ada pemberontakan yellow scarf donk.. Trus bentar lagi ada peristiwa saling mengangkat saudara donk... :lol:
wah bgs donk.. berarti bentar lagi ada pemberontakan yellow scarf donk.. Trus bentar lagi ada peristiwa saling mengangkat saudara donk... :lol:
Ogu
19th August 2008, 12:35
wah bgs donk.. berarti bentar lagi ada pemberontakan yellow scarf donk.. Trus bentar lagi ada peristiwa saling mengangkat saudara donk... :lol:
:iagree: aye siapin kebon persiknya dah... biar siap buat upacara.. :lol:
:iagree: aye siapin kebon persiknya dah... biar siap buat upacara.. :lol:
Justin
20th August 2008, 13:06
wah bgs donk.. berarti bentar lagi ada pemberontakan yellow scarf donk.. Trus bentar lagi ada peristiwa saling mengangkat saudara donk... :lol:
Jaman sekarang kalau mau menggasak para anggota dpr yang korup seperti kasim2 di akhir dinasti Han dah jadi mission impossible kayanya.....
Butuh bantuan The Punisher ..... :D
Jaman sekarang kalau mau menggasak para anggota dpr yang korup seperti kasim2 di akhir dinasti Han dah jadi mission impossible kayanya.....
Butuh bantuan The Punisher ..... :D
PiRlomAniAc
20th August 2008, 14:21
aye siapin kebon persiknya dah... biar siap buat upacara.. :lol:
dah disiapin lom kebon persiknya?? :D
Jaman sekarang kalau mau menggasak para anggota dpr yang korup seperti kasim2 di akhir dinasti Han dah jadi mission impossible kayanya.....
Butuh bantuan The Punisher ..... :D
iya harus ada semacam vigilante wat meneror orang2 kayak anggota dpr dan sejenisnya... klo pake jalur hukum biasa mah dah gak mempan lagi...
indonesiaku-indonesiaku... :bigcry:
dah disiapin lom kebon persiknya?? :D
Jaman sekarang kalau mau menggasak para anggota dpr yang korup seperti kasim2 di akhir dinasti Han dah jadi mission impossible kayanya.....
Butuh bantuan The Punisher ..... :D
iya harus ada semacam vigilante wat meneror orang2 kayak anggota dpr dan sejenisnya... klo pake jalur hukum biasa mah dah gak mempan lagi...
indonesiaku-indonesiaku... :bigcry:
bakaSHINJI
20th August 2008, 15:01
wah bgs donk.. berarti bentar lagi ada pemberontakan yellow scarf donk.. Trus bentar lagi ada peristiwa saling mengangkat saudara donk... :lol:
Bukannya udah bro. Pas awal2 reformasi, mbak Mega, Gus Dur, Amin Rais, dan Hamengkubuwono. Mirip2 lah. Cuman endingnya yg ngaco. Gak baca skenario sih ... :lol:
Bukannya udah bro. Pas awal2 reformasi, mbak Mega, Gus Dur, Amin Rais, dan Hamengkubuwono. Mirip2 lah. Cuman endingnya yg ngaco. Gak baca skenario sih ... :lol:
shiyilang
20th August 2008, 17:59
:iagree: aye siapin kebon persiknya dah... biar siap buat upacara.. :lol:
jangan lupa beli anggurnya dulu jangan yang cap orang tuanya....pake cawan ye jangan pake botol...hahhaa
jangan lupa beli anggurnya dulu jangan yang cap orang tuanya....pake cawan ye jangan pake botol...hahhaa
shiyilang
20th August 2008, 18:02
Ini komentarnya keren banget ya....kok bisa2 nya orang zaman dulu bisa bikin istilah begitu .....bole juga nich sepertinya Bpk dari salah satu pengamat politik juga ya kalau bisa kasih saran donk buat pejabat2 kita yang kurang tanggap terhadap negeri ini...salam ciayou..
nah kalo kita nanya sama suntzu apa pendapatnya mengenai pejabat kita paling dia cuma ngomong satu kata... hukum mati semua...hahahha
nah kalo kita nanya sama suntzu apa pendapatnya mengenai pejabat kita paling dia cuma ngomong satu kata... hukum mati semua...hahahha
shiyilang
20th August 2008, 18:04
duluan mana bos suntzu ama 3 kerajaan?
suntzu 300-200 SM kalo San Kuo itu 150-250M jadi duluan suntzu 300-500 tahun....lama banget ya.
suntzu 300-200 SM kalo San Kuo itu 150-250M jadi duluan suntzu 300-500 tahun....lama banget ya.
shiyilang
22nd August 2008, 13:39
Ini komentarnya keren banget ya....kok bisa2 nya orang zaman dulu bisa bikin istilah begitu .....bole juga nich sepertinya Bpk dari salah satu pengamat politik juga ya kalau bisa kasih saran donk buat pejabat2 kita yang kurang tanggap terhadap negeri ini...salam ciayou..
interpretasi bab 3...Komandan perang yang efektif mengalahkan musuhnya tanpa berperang, merebut kota musuh tanpa menyerbunya dan memenangkan pertempuran tanpa perang berlarut larut.
Strategi terbaik adalah memenangkan semua pepeangan tanpa bertempur.
interpretasi bab 3...Komandan perang yang efektif mengalahkan musuhnya tanpa berperang, merebut kota musuh tanpa menyerbunya dan memenangkan pertempuran tanpa perang berlarut larut.
Strategi terbaik adalah memenangkan semua pepeangan tanpa bertempur.
shiyilang
22nd August 2008, 14:07
Seni berperang Sun-Tzu telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Seiring dengan berlalunya masa perang, strategi Sun Tzu kemudian banyak diterapkan di bidang-bidang lain seperti bisnis maupun politik. Seni perang Sun Tzu terbukti tetap dapat diterapkan di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti saat ini.
Seperti kita tahu, Sun Tzu hidup di zaman Cina terpecah belah menjadi banyak kerajaan. Kerajaan yang mampu memenangkan peperangan lah yang akan tetap eksis di Cina Daratan. Oleh karena itu, peperangan menjadi hal yang sangat sering terjadi. Barang siapa mampu berjaya dalam peperangan, dialah yang akan menikmati berbagai kemudahan dan kenikmatan dalam hidup. Oleh karena itu, Sun-Tzu dan seni perangnya menjadi sangat vital, di masa lalu maupun masa kini.
Seperti kita tahu, Sun Tzu hidup di zaman Cina terpecah belah menjadi banyak kerajaan. Kerajaan yang mampu memenangkan peperangan lah yang akan tetap eksis di Cina Daratan. Oleh karena itu, peperangan menjadi hal yang sangat sering terjadi. Barang siapa mampu berjaya dalam peperangan, dialah yang akan menikmati berbagai kemudahan dan kenikmatan dalam hidup. Oleh karena itu, Sun-Tzu dan seni perangnya menjadi sangat vital, di masa lalu maupun masa kini.
Almustapha
23rd August 2008, 11:00
Seni berperang Sun-Tzu telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Seiring dengan berlalunya masa perang, strategi Sun Tzu kemudian banyak diterapkan di bidang-bidang lain seperti bisnis maupun politik. Seni perang Sun Tzu terbukti tetap dapat diterapkan di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti saat ini.
Seperti kita tahu, Sun Tzu hidup di zaman Cina terpecah belah menjadi banyak kerajaan. Kerajaan yang mampu memenangkan peperangan lah yang akan tetap eksis di Cina Daratan. Oleh karena itu, peperangan menjadi hal yang sangat sering terjadi. Barang siapa mampu berjaya dalam peperangan, dialah yang akan menikmati berbagai kemudahan dan kenikmatan dalam hidup. Oleh karena itu, Sun-Tzu dan seni perangnya menjadi sangat vital, di masa lalu maupun masa kini.
Jaman sulit dan penuh pergolakan bisanya menghasilkan pahlawan atau sosok jenius.
Seperti kita tahu, Sun Tzu hidup di zaman Cina terpecah belah menjadi banyak kerajaan. Kerajaan yang mampu memenangkan peperangan lah yang akan tetap eksis di Cina Daratan. Oleh karena itu, peperangan menjadi hal yang sangat sering terjadi. Barang siapa mampu berjaya dalam peperangan, dialah yang akan menikmati berbagai kemudahan dan kenikmatan dalam hidup. Oleh karena itu, Sun-Tzu dan seni perangnya menjadi sangat vital, di masa lalu maupun masa kini.
Jaman sulit dan penuh pergolakan bisanya menghasilkan pahlawan atau sosok jenius.
shiyilang
23rd August 2008, 13:25
Jaman sulit dan penuh pergolakan bisanya menghasilkan pahlawan atau sosok jenius.biasanya kali maksudnya...itu kata kata china yang terkenal....pergolakan selalu menghasilkan pahlawan.
PiRlomAniAc
23rd August 2008, 22:40
Jaman sulit dan penuh pergolakan bisanya menghasilkan pahlawan atau sosok jenius.
biasanya kali maksudnya...itu kata kata china yang terkenal....pergolakan selalu menghasilkan pahlawan.
klo di negara kita malah banyak pahlawan-pahlawan kesiangan... :getok::getok:
biasanya kali maksudnya...itu kata kata china yang terkenal....pergolakan selalu menghasilkan pahlawan.
klo di negara kita malah banyak pahlawan-pahlawan kesiangan... :getok::getok:
Lihatlah
24th August 2008, 23:17
to #55
sekarang masih sibuk jadi blom sempat untuk membaca untuk ke-2 kalinya, pasti aku akan sharing, karena inilah bahasan yang paling mantap :thumbsup:
To #56
Met kenal juga Bang :cheers:
sekarang masih sibuk jadi blom sempat untuk membaca untuk ke-2 kalinya, pasti aku akan sharing, karena inilah bahasan yang paling mantap :thumbsup:
To #56
Met kenal juga Bang :cheers:
Lihatlah
24th August 2008, 23:26
Seni berperang Sun-Tzu telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Seiring dengan berlalunya masa perang, strategi Sun Tzu kemudian banyak diterapkan di bidang-bidang lain seperti bisnis maupun politik. Seni perang Sun Tzu terbukti tetap dapat diterapkan di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti saat ini.
Seperti kita tahu, Sun Tzu hidup di zaman Cina terpecah belah menjadi banyak kerajaan. Kerajaan yang mampu memenangkan peperangan lah yang akan tetap eksis di Cina Daratan. Oleh karena itu, peperangan menjadi hal yang sangat sering terjadi. Barang siapa mampu berjaya dalam peperangan, dialah yang akan menikmati berbagai kemudahan dan kenikmatan dalam hidup. Oleh karena itu, Sun-Tzu dan seni perangnya menjadi sangat vital, di masa lalu maupun masa kini.
sekarangkan di Indonesia sudah terbentuk kerajaan2 kecil dgn usia kerajaannya 5 s/d 10 thn :sweatdrop:
Seperti kita tahu, Sun Tzu hidup di zaman Cina terpecah belah menjadi banyak kerajaan. Kerajaan yang mampu memenangkan peperangan lah yang akan tetap eksis di Cina Daratan. Oleh karena itu, peperangan menjadi hal yang sangat sering terjadi. Barang siapa mampu berjaya dalam peperangan, dialah yang akan menikmati berbagai kemudahan dan kenikmatan dalam hidup. Oleh karena itu, Sun-Tzu dan seni perangnya menjadi sangat vital, di masa lalu maupun masa kini.
sekarangkan di Indonesia sudah terbentuk kerajaan2 kecil dgn usia kerajaannya 5 s/d 10 thn :sweatdrop:
Almustapha
25th August 2008, 20:17
sekarangkan di Indonesia sudah terbentuk kerajaan2 kecil dgn usia kerajaannya 5 s/d 10 thn :sweatdrop:
hahah bisa aja ente.
hahah bisa aja ente.
shiyilang
28th August 2008, 19:38
Scolari Bawa Seni Perang Sun Tzu ke Chelsea
:clap:Lupakanlah gaya serangan Chelsea yang meledak-ledak. The Blues kini tak lagi seperti saat dipimpin Jose Mourinho yang menyerang dengan gaya Goliath menaklukan David. Bukan itu yang terjadi saat Chelsea memanen kemenangan besar atas klub kuat Portsmouth 4-0 pada Minggu malam (17/8/2008).
Luize Felipe Scolari, pelatih baru Chelsea, telah mengenalkan cara baru menyerang. Ia tak cuma menyodorkan kemenangan. Tapi juga pertandingan yang enak ditonton. Seluruh lini dari mulai belakang, bek Asley Cole dan bek yang baru diboyong dari Portugal, Jose Bosingwa, hingga ke Frank Lampard dan Deco semuanya menyajikan kemenangan yang indah.
Lampard telah meletakkan Chelsea di puncak klasemen dengan menghasilkan tiga gol. "Ketenangan dalam menyerang" itulah yang disebut Scolari sebagai kunci kemenangan besar itu," kata Scolari. Pelatih berusia 59 tahun ini memang sangat terpengaruh dengan seni perang dari Cina Sun Tzu yang sangat tenang, elegan, tapi mematikan. "Mereka sabar membangun serangan, sabar menunggu peluang. Itulah yang mengendalikan permainan," kata pelatih yang membawa Brazil meraih gelar juara di Piala Dunia 2002 itu.
"Dua jempol untuk Scolari," begitulah koran Inggris The Telegraph menulis mengomentari pertandingan itu. Koran ini begitu mengagumi racikan Scolari bagaimana menggabungkan Deco yang malam itu menjadi man of the match dengan gaya serang Michael Ballack, Frank Lampard dan ujung tombak Nicolas Anelka.
"Lampard bukanlah pemain Brasil tapi dia menyentuh bola dengan sangat baik. Ballack juga bukan pemain Brasil, tapi dia melakukan hal sama," ujar Scolari.
Kemenangan Chelsea itu dibuka oleh oleh gelandang Joe Cole di menit ke-12. Lalu pemain yang sudah lama dilupakan Anelka membuat gol kedua pada menit ke-26. Lampard juga menyumbangkan gol lewat tendangan penalit pada menit ke-45. Dan Deco, pemain yang baru diboyong dari Barcelona melengkapi kemenangan itu pada menit ke-89.
"Dia memulai dengan penampilan yang sempurna," kata Lampard mengomentari permainan Deco. "Tidak mudah datang ke sebuah negara yang berbeda dan langsung bermain baik seperti dia." Burhan
:clap:Lupakanlah gaya serangan Chelsea yang meledak-ledak. The Blues kini tak lagi seperti saat dipimpin Jose Mourinho yang menyerang dengan gaya Goliath menaklukan David. Bukan itu yang terjadi saat Chelsea memanen kemenangan besar atas klub kuat Portsmouth 4-0 pada Minggu malam (17/8/2008).
Luize Felipe Scolari, pelatih baru Chelsea, telah mengenalkan cara baru menyerang. Ia tak cuma menyodorkan kemenangan. Tapi juga pertandingan yang enak ditonton. Seluruh lini dari mulai belakang, bek Asley Cole dan bek yang baru diboyong dari Portugal, Jose Bosingwa, hingga ke Frank Lampard dan Deco semuanya menyajikan kemenangan yang indah.
Lampard telah meletakkan Chelsea di puncak klasemen dengan menghasilkan tiga gol. "Ketenangan dalam menyerang" itulah yang disebut Scolari sebagai kunci kemenangan besar itu," kata Scolari. Pelatih berusia 59 tahun ini memang sangat terpengaruh dengan seni perang dari Cina Sun Tzu yang sangat tenang, elegan, tapi mematikan. "Mereka sabar membangun serangan, sabar menunggu peluang. Itulah yang mengendalikan permainan," kata pelatih yang membawa Brazil meraih gelar juara di Piala Dunia 2002 itu.
"Dua jempol untuk Scolari," begitulah koran Inggris The Telegraph menulis mengomentari pertandingan itu. Koran ini begitu mengagumi racikan Scolari bagaimana menggabungkan Deco yang malam itu menjadi man of the match dengan gaya serang Michael Ballack, Frank Lampard dan ujung tombak Nicolas Anelka.
"Lampard bukanlah pemain Brasil tapi dia menyentuh bola dengan sangat baik. Ballack juga bukan pemain Brasil, tapi dia melakukan hal sama," ujar Scolari.
Kemenangan Chelsea itu dibuka oleh oleh gelandang Joe Cole di menit ke-12. Lalu pemain yang sudah lama dilupakan Anelka membuat gol kedua pada menit ke-26. Lampard juga menyumbangkan gol lewat tendangan penalit pada menit ke-45. Dan Deco, pemain yang baru diboyong dari Barcelona melengkapi kemenangan itu pada menit ke-89.
"Dia memulai dengan penampilan yang sempurna," kata Lampard mengomentari permainan Deco. "Tidak mudah datang ke sebuah negara yang berbeda dan langsung bermain baik seperti dia." Burhan
shiyilang
28th August 2008, 19:40
Seni Perang Sunzi adalah kitab zaman kuno tentang teori militer, juga merupakan salah satu kitab zaman kuno Tiongkok yang mempunyai pengaruh paling besar dan paling luas di dunia. Pikiran taktik dan strategi serta filsafat yang dibeberkan dalam kitab itu dimanfaatkan secara luas di bidang militer, politik, dan ekonomi.
Seni Perang Sunzi selesai ditulis pada 2500 tahun yang lalu, merupakan karya tentang Seni Perang yang bersejarah paling lama di dunia, yaitu lebih awal 2300 tahun daripada Tentang Perang (On War), karya Clausewitz Eropa.
Pengarang Seni Perang Sunzi bernama Sun Wu, adalah ahli militer pada Zaman Perang Chunqiu. Sun Wu dalam sejarah dihormati sebagai “Nabi Militer” atau “Nabi Perang”. Pada masa hidupnya, sekali peristiwa, Sun Wu melarikan diri ke Negara Wu untuk menghindari api perang yang berkobar di kampung halamannya. Di Negara Wu, Sun Wu dipercayai Raja Negara Wu untuk memimpin pasukan negeri tersebut. Dengan tentara sebanyak 30 ribu orang, Sun Wu berhasil mengalahkan 200 ribu tentara Negara Chu. Keberhasilan gemilang itu sangat menggemparkan negara-negara yang lain pada waktu itu. Dengan menyimpulkan pengalaman perang pada akhir Zaman Chunqiu dan perang-perang sebelumnya, Sun Wu menyelesaikan karya Seni Perang Sunzi, yang di dalamnya dicatat hukum obyektif militer dan seperangkat Seni Perang yang lengkap.
Buku Seni Perang Sunzi berisi 6000 lebih huruf Kanji (mandarin) dan terbagi menjadi 13 episode yang masing-masing membeberkan satu tema. Misalnya, dalam Episode Taktik dipaparkan argumentasi tentang masalah dapat atau tidaknya perang dilancarkan, yang menunjukkan secara mendalam lima faktor pokok yang menentukan menang atau kalahnya suatu perang, yakni politik, kondisi cuaca, geografi, jenderal dan hukum. Faktor politik adalah faktor yang paling penting di antaranya. Sedangkan dalam Episode Berperang dijelaskan bagaimana melakukan perang. Di Episode Taktik Serangan dijelaskan bagaimana menyerang negara musuh. Sun Wu menganjurkan agar mengusahakan kemenangan maksimal dengan korban seminimum mungkin, yaitu berusaha menaklukkan lawan tanpa berperang, menduduki kota musuh tanpa serangan hebat, serta membasmi negeri musuh tanpa perang berlarut lama. Untuk mencapai tujuan itu, Sun Wu dalam bukunya menandaskan pentingnya mencapai kemenangan melalui taktik dan strategi. Ditunjukkannya, taktik terbaik dalam berperang ialah mengusahakan sukses melalui politik dan taktik, taktik kedua ialah mengusahakan kemenangan melalui pendekatan diplomatik, taktik ketiga ialah mengusahakan kemenangan dengan mengandalkan kekuatan dan taktik terakhir adalah serangan kekuatan bersenjata terhadap kota. Menurut Sun Wu, ketika berperang, seseorang tidak hanya harus tahu akan kekuatannya sendiri, tapi juga harus mengetahui keadaan lawannya.
Dalam buku Seni Perang Sunzi terkandung banyak pikiran filsafat. Misalnya, kalimat “mengetahui diri dan lawan, akan menang selalu” kini telah menjadi kata-kata yang sering diucapkan rakyat Tiongkok. Dalam Seni Perang Sunzi dibahas pula hubungan serentetan kontradiksi dan perubahannya dengan perang, antara lain, hubungan antara musuh dan diri sendiri, hubungan subyektif dan obyektif, banyak dan sedikit, ofensif dan defensif, menang dan kalah, keuntungan dan kemalangan. Justru di atas dasar penelitian kontradiksi dan syarat perubahannya itulah, Seni Perang Sunzi menyimpulkan banyak strategi dan taktik dalam peperangan.Pikiran filsafat yang termanifestasi di dalamnya menempati kedudukan penting dalam sejarah perkembangan pikiran filsafat Tiongkok.
Seni Perang Sunzi adalah suatu kitab militer mahabesar tentang strategi dan taktik berperang. Pikiran yang tercantum di dalamnya secara luas dimanfaatkan ahli militer berbagai zaman. Banyak taktik yang tercantum di dalamnya kini sangat populer di kalangan rakyat. Dengan pikiran militer dan filsafat serta taktik yang mengandung perubahan tak terbilang banyaknya, buku Seni Perang Sunzi mempunyai pengaruh luas di bidang pikiran kemiliteran dunia, dan mempunyai reputasi yang tinggi. Buku tersebut sekarang diterbitkan dalam edisi 29 bahasa, antara lain, edisi bahasa Inggris, Rusia dan Jepang. Dewasa ini tidak sedikit sekolah militer di banyak negara memakai buku Seni Perang Sunzi sebagai bahan pengajaran. Dilaporkan, selama Perang Teluk tahun 1991, kedua pihak yang terlibat dalam peperangan pernah mengadakan penelitian tentang Seni Perang Sunzi untuk menarik keuntungan dari pikiran militernya.
Sekarang pikiran yang tercantum dalam Seni Perang Sunzi juga secara luas dimanfaatkan di bidang masyarakat dan perdagangan. Banyak pengusaha menerapkan strategi dan taktik Seni Perang Sunzi dalam penyelenggaraan perusahaan dan pemasaran produknya. Dengan dimanfaatkannya untuk tujuan sipil, buku kemiliteran itu terus memainkan peranan positifnya.
Seni Perang Sunzi selesai ditulis pada 2500 tahun yang lalu, merupakan karya tentang Seni Perang yang bersejarah paling lama di dunia, yaitu lebih awal 2300 tahun daripada Tentang Perang (On War), karya Clausewitz Eropa.
Pengarang Seni Perang Sunzi bernama Sun Wu, adalah ahli militer pada Zaman Perang Chunqiu. Sun Wu dalam sejarah dihormati sebagai “Nabi Militer” atau “Nabi Perang”. Pada masa hidupnya, sekali peristiwa, Sun Wu melarikan diri ke Negara Wu untuk menghindari api perang yang berkobar di kampung halamannya. Di Negara Wu, Sun Wu dipercayai Raja Negara Wu untuk memimpin pasukan negeri tersebut. Dengan tentara sebanyak 30 ribu orang, Sun Wu berhasil mengalahkan 200 ribu tentara Negara Chu. Keberhasilan gemilang itu sangat menggemparkan negara-negara yang lain pada waktu itu. Dengan menyimpulkan pengalaman perang pada akhir Zaman Chunqiu dan perang-perang sebelumnya, Sun Wu menyelesaikan karya Seni Perang Sunzi, yang di dalamnya dicatat hukum obyektif militer dan seperangkat Seni Perang yang lengkap.
Buku Seni Perang Sunzi berisi 6000 lebih huruf Kanji (mandarin) dan terbagi menjadi 13 episode yang masing-masing membeberkan satu tema. Misalnya, dalam Episode Taktik dipaparkan argumentasi tentang masalah dapat atau tidaknya perang dilancarkan, yang menunjukkan secara mendalam lima faktor pokok yang menentukan menang atau kalahnya suatu perang, yakni politik, kondisi cuaca, geografi, jenderal dan hukum. Faktor politik adalah faktor yang paling penting di antaranya. Sedangkan dalam Episode Berperang dijelaskan bagaimana melakukan perang. Di Episode Taktik Serangan dijelaskan bagaimana menyerang negara musuh. Sun Wu menganjurkan agar mengusahakan kemenangan maksimal dengan korban seminimum mungkin, yaitu berusaha menaklukkan lawan tanpa berperang, menduduki kota musuh tanpa serangan hebat, serta membasmi negeri musuh tanpa perang berlarut lama. Untuk mencapai tujuan itu, Sun Wu dalam bukunya menandaskan pentingnya mencapai kemenangan melalui taktik dan strategi. Ditunjukkannya, taktik terbaik dalam berperang ialah mengusahakan sukses melalui politik dan taktik, taktik kedua ialah mengusahakan kemenangan melalui pendekatan diplomatik, taktik ketiga ialah mengusahakan kemenangan dengan mengandalkan kekuatan dan taktik terakhir adalah serangan kekuatan bersenjata terhadap kota. Menurut Sun Wu, ketika berperang, seseorang tidak hanya harus tahu akan kekuatannya sendiri, tapi juga harus mengetahui keadaan lawannya.
Dalam buku Seni Perang Sunzi terkandung banyak pikiran filsafat. Misalnya, kalimat “mengetahui diri dan lawan, akan menang selalu” kini telah menjadi kata-kata yang sering diucapkan rakyat Tiongkok. Dalam Seni Perang Sunzi dibahas pula hubungan serentetan kontradiksi dan perubahannya dengan perang, antara lain, hubungan antara musuh dan diri sendiri, hubungan subyektif dan obyektif, banyak dan sedikit, ofensif dan defensif, menang dan kalah, keuntungan dan kemalangan. Justru di atas dasar penelitian kontradiksi dan syarat perubahannya itulah, Seni Perang Sunzi menyimpulkan banyak strategi dan taktik dalam peperangan.Pikiran filsafat yang termanifestasi di dalamnya menempati kedudukan penting dalam sejarah perkembangan pikiran filsafat Tiongkok.
Seni Perang Sunzi adalah suatu kitab militer mahabesar tentang strategi dan taktik berperang. Pikiran yang tercantum di dalamnya secara luas dimanfaatkan ahli militer berbagai zaman. Banyak taktik yang tercantum di dalamnya kini sangat populer di kalangan rakyat. Dengan pikiran militer dan filsafat serta taktik yang mengandung perubahan tak terbilang banyaknya, buku Seni Perang Sunzi mempunyai pengaruh luas di bidang pikiran kemiliteran dunia, dan mempunyai reputasi yang tinggi. Buku tersebut sekarang diterbitkan dalam edisi 29 bahasa, antara lain, edisi bahasa Inggris, Rusia dan Jepang. Dewasa ini tidak sedikit sekolah militer di banyak negara memakai buku Seni Perang Sunzi sebagai bahan pengajaran. Dilaporkan, selama Perang Teluk tahun 1991, kedua pihak yang terlibat dalam peperangan pernah mengadakan penelitian tentang Seni Perang Sunzi untuk menarik keuntungan dari pikiran militernya.
Sekarang pikiran yang tercantum dalam Seni Perang Sunzi juga secara luas dimanfaatkan di bidang masyarakat dan perdagangan. Banyak pengusaha menerapkan strategi dan taktik Seni Perang Sunzi dalam penyelenggaraan perusahaan dan pemasaran produknya. Dengan dimanfaatkannya untuk tujuan sipil, buku kemiliteran itu terus memainkan peranan positifnya.
Almustapha
29th August 2008, 16:55
Scolari Bawa Seni Perang Sun Tzu ke Chelsea
:clap:Lupakanlah gaya serangan Chelsea yang meledak-ledak. The Blues kini tak lagi seperti saat dipimpin Jose Mourinho yang menyerang dengan gaya Goliath menaklukan David. Bukan itu yang terjadi saat Chelsea memanen kemenangan besar atas klub kuat Portsmouth 4-0 pada Minggu malam (17/8/2008).
Luize Felipe Scolari, pelatih baru Chelsea, telah mengenalkan cara baru menyerang. Ia tak cuma menyodorkan kemenangan. Tapi juga pertandingan yang enak ditonton. Seluruh lini dari mulai belakang, bek Asley Cole dan bek yang baru diboyong dari Portugal, Jose Bosingwa, hingga ke Frank Lampard dan Deco semuanya menyajikan kemenangan yang indah.
Lampard telah meletakkan Chelsea di puncak klasemen dengan menghasilkan tiga gol. "Ketenangan dalam menyerang" itulah yang disebut Scolari sebagai kunci kemenangan besar itu," kata Scolari. Pelatih berusia 59 tahun ini memang sangat terpengaruh dengan seni perang dari Cina Sun Tzu yang sangat tenang, elegan, tapi mematikan. "Mereka sabar membangun serangan, sabar menunggu peluang. Itulah yang mengendalikan permainan," kata pelatih yang membawa Brazil meraih gelar juara di Piala Dunia 2002 itu.
"Dua jempol untuk Scolari," begitulah koran Inggris The Telegraph menulis mengomentari pertandingan itu. Koran ini begitu mengagumi racikan Scolari bagaimana menggabungkan Deco yang malam itu menjadi man of the match dengan gaya serang Michael Ballack, Frank Lampard dan ujung tombak Nicolas Anelka.
"Lampard bukanlah pemain Brasil tapi dia menyentuh bola dengan sangat baik. Ballack juga bukan pemain Brasil, tapi dia melakukan hal sama," ujar Scolari.
Kemenangan Chelsea itu dibuka oleh oleh gelandang Joe Cole di menit ke-12. Lalu pemain yang sudah lama dilupakan Anelka membuat gol kedua pada menit ke-26. Lampard juga menyumbangkan gol lewat tendangan penalit pada menit ke-45. Dan Deco, pemain yang baru diboyong dari Barcelona melengkapi kemenangan itu pada menit ke-89.
"Dia memulai dengan penampilan yang sempurna," kata Lampard mengomentari permainan Deco. "Tidak mudah datang ke sebuah negara yang berbeda dan langsung bermain baik seperti dia." Burhan
dengan menggunakan seni perang sunzu...scolary menggunakan para pemainnya dengan efektif sehingga tidak meledak2 dan meletihkan pasukannya sendiri...melawan tim kacangan scolary berani menggunakan pemain lapis keduanya.
perubahan oleh scolary ini membuat tim chelsea menjadi sangat efektif dan efisien tidak bnayak membuang2 tenaga disetiap pertandingan dan hasilnya bagus.
jadi seni perang ini bisa digunakan pada begbagai bidang ya?
:clap:Lupakanlah gaya serangan Chelsea yang meledak-ledak. The Blues kini tak lagi seperti saat dipimpin Jose Mourinho yang menyerang dengan gaya Goliath menaklukan David. Bukan itu yang terjadi saat Chelsea memanen kemenangan besar atas klub kuat Portsmouth 4-0 pada Minggu malam (17/8/2008).
Luize Felipe Scolari, pelatih baru Chelsea, telah mengenalkan cara baru menyerang. Ia tak cuma menyodorkan kemenangan. Tapi juga pertandingan yang enak ditonton. Seluruh lini dari mulai belakang, bek Asley Cole dan bek yang baru diboyong dari Portugal, Jose Bosingwa, hingga ke Frank Lampard dan Deco semuanya menyajikan kemenangan yang indah.
Lampard telah meletakkan Chelsea di puncak klasemen dengan menghasilkan tiga gol. "Ketenangan dalam menyerang" itulah yang disebut Scolari sebagai kunci kemenangan besar itu," kata Scolari. Pelatih berusia 59 tahun ini memang sangat terpengaruh dengan seni perang dari Cina Sun Tzu yang sangat tenang, elegan, tapi mematikan. "Mereka sabar membangun serangan, sabar menunggu peluang. Itulah yang mengendalikan permainan," kata pelatih yang membawa Brazil meraih gelar juara di Piala Dunia 2002 itu.
"Dua jempol untuk Scolari," begitulah koran Inggris The Telegraph menulis mengomentari pertandingan itu. Koran ini begitu mengagumi racikan Scolari bagaimana menggabungkan Deco yang malam itu menjadi man of the match dengan gaya serang Michael Ballack, Frank Lampard dan ujung tombak Nicolas Anelka.
"Lampard bukanlah pemain Brasil tapi dia menyentuh bola dengan sangat baik. Ballack juga bukan pemain Brasil, tapi dia melakukan hal sama," ujar Scolari.
Kemenangan Chelsea itu dibuka oleh oleh gelandang Joe Cole di menit ke-12. Lalu pemain yang sudah lama dilupakan Anelka membuat gol kedua pada menit ke-26. Lampard juga menyumbangkan gol lewat tendangan penalit pada menit ke-45. Dan Deco, pemain yang baru diboyong dari Barcelona melengkapi kemenangan itu pada menit ke-89.
"Dia memulai dengan penampilan yang sempurna," kata Lampard mengomentari permainan Deco. "Tidak mudah datang ke sebuah negara yang berbeda dan langsung bermain baik seperti dia." Burhan
dengan menggunakan seni perang sunzu...scolary menggunakan para pemainnya dengan efektif sehingga tidak meledak2 dan meletihkan pasukannya sendiri...melawan tim kacangan scolary berani menggunakan pemain lapis keduanya.
perubahan oleh scolary ini membuat tim chelsea menjadi sangat efektif dan efisien tidak bnayak membuang2 tenaga disetiap pertandingan dan hasilnya bagus.
jadi seni perang ini bisa digunakan pada begbagai bidang ya?
shiyilang
30th August 2008, 12:30
dengan menggunakan seni perang sunzu...scolary menggunakan para pemainnya dengan efektif sehingga tidak meledak2 dan meletihkan pasukannya sendiri...melawan tim kacangan scolary berani menggunakan pemain lapis keduanya.
perubahan oleh scolary ini membuat tim chelsea menjadi sangat efektif dan efisien tidak bnayak membuang2 tenaga disetiap pertandingan dan hasilnya bagus.
jadi seni perang ini bisa digunakan pada begbagai bidang ya?ya dari perang beneran sampe perang di ranjang hahahah
perubahan oleh scolary ini membuat tim chelsea menjadi sangat efektif dan efisien tidak bnayak membuang2 tenaga disetiap pertandingan dan hasilnya bagus.
jadi seni perang ini bisa digunakan pada begbagai bidang ya?ya dari perang beneran sampe perang di ranjang hahahah
Psycrow
2nd September 2008, 20:49
A well planned strategy is worth 1000 men
ini termasuk quotenya Sun Tzu bukan?
ini termasuk quotenya Sun Tzu bukan?
Almustapha
3rd September 2008, 19:12
A well planned strategy is worth 1000 men
ini termasuk quotenya Sun Tzu bukan?
bukan kayanya,...baru denger nih.
oo buat yg ngarti suntzu, bagaimana menurut ilmu suntzu mengenai kebijakan2 SBY menjelang pemilu 2009.
ini termasuk quotenya Sun Tzu bukan?
bukan kayanya,...baru denger nih.
oo buat yg ngarti suntzu, bagaimana menurut ilmu suntzu mengenai kebijakan2 SBY menjelang pemilu 2009.
Justin
4th September 2008, 06:11
Tidak ada seorang pemimpin / calon pemimpin Indonesia yang bisa disebut menjalankan jalan atau taktik dari Sun Tzu, sebab:
Menurut Sun Tzu, seorang pemimpin harus bersih, adil dan menjunjung tinggi kebenaran, menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Menurut Sun Tzu, seorang pemimpin harus bersih, adil dan menjunjung tinggi kebenaran, menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
shiyilang
5th September 2008, 11:13
bukan kayanya,...baru denger nih.
oo buat yg ngarti suntzu, bagaimana menurut ilmu suntzu mengenai kebijakan2 SBY menjelang pemilu 2009.menurut sunzu alo tidak yakin menang jangan berani memulai perang!
SBY seharusnya tidak mencalonkan diri pada pemilu nanti karena sudah pasti kalah dan hilangnya kehormatan dirinya sebagai presiden yang legowo karena ditinggalkan massanya.
dengan mundur dan tidak mencalonkan diri lagi maka nama SBY akan harum dan menyadarkan rakyat bahwa memiliki rasa malu itu penting, sekaligus memberi kesempatan orang baru dari partai demokrat untuk melahirkan regenerasi.
oo buat yg ngarti suntzu, bagaimana menurut ilmu suntzu mengenai kebijakan2 SBY menjelang pemilu 2009.menurut sunzu alo tidak yakin menang jangan berani memulai perang!
SBY seharusnya tidak mencalonkan diri pada pemilu nanti karena sudah pasti kalah dan hilangnya kehormatan dirinya sebagai presiden yang legowo karena ditinggalkan massanya.
dengan mundur dan tidak mencalonkan diri lagi maka nama SBY akan harum dan menyadarkan rakyat bahwa memiliki rasa malu itu penting, sekaligus memberi kesempatan orang baru dari partai demokrat untuk melahirkan regenerasi.
zhouenlai
10th September 2008, 20:55
menurut sunzu alo tidak yakin menang jangan berani memulai perang!
SBY seharusnya tidak mencalonkan diri pada pemilu nanti karena sudah pasti kalah dan hilangnya kehormatan dirinya sebagai presiden yang legowo karena ditinggalkan massanya.
dengan mundur dan tidak mencalonkan diri lagi maka nama SBY akan harum dan menyadarkan rakyat bahwa memiliki rasa malu itu penting, sekaligus memberi kesempatan orang baru dari partai demokrat untuk melahirkan regenerasi.ya sependapat...politik itu juga medan pertempuran ya hehe:clap:
SBY seharusnya tidak mencalonkan diri pada pemilu nanti karena sudah pasti kalah dan hilangnya kehormatan dirinya sebagai presiden yang legowo karena ditinggalkan massanya.
dengan mundur dan tidak mencalonkan diri lagi maka nama SBY akan harum dan menyadarkan rakyat bahwa memiliki rasa malu itu penting, sekaligus memberi kesempatan orang baru dari partai demokrat untuk melahirkan regenerasi.ya sependapat...politik itu juga medan pertempuran ya hehe:clap:
Adisuryo2
10th September 2008, 21:10
Tp,sunzu jg dipelajari oleh para tokoh politik dunia kok,misalnya woodrow wilson dlm ww1 dia memberi kesempatan bagi jerman utk menyerah dan menanda tangani perjanjian damai (tapi salah satu syarat perjanjian damai itu adalah jerman tdk boleh mempunyai pasukan lebih dari 100.000 orang)itu karena dia mengikuti prinsip sunzu yg isinya janganlah terlalu mendesak lawanmu karena lawan yg sudah terdesak dan tdk diberi kesempatan menyerah tdk punya pilihan lain selain semakin bertempur habis-habisan
shiyilang
12th September 2008, 14:27
Tp,sunzu jg dipelajari oleh para tokoh politik dunia kok,misalnya woodrow wilson dlm ww1 dia memberi kesempatan bagi jerman utk menyerah dan menanda tangani perjanjian damai (tapi salah satu syarat perjanjian damai itu adalah jerman tdk boleh mempunyai pasukan lebih dari 100.000 orang)itu karena dia mengikuti prinsip sunzu yg isinya janganlah terlalu mendesak lawanmu karena lawan yg sudah terdesak dan tdk diberi kesempatan menyerah tdk punya pilihan lain selain semakin bertempur habis-habisanya...tapi dia juga melanggar hukum sunzu yang ainnya beberapa waktu kemudia...yaitu jangan membiarkan kekuatan musuh berkembang cepat dan menjadi kuat.
Adisuryo2
12th September 2008, 14:52
ya...tapi dia juga melanggar hukum sunzu yang ainnya beberapa waktu kemudia...yaitu jangan membiarkan kekuatan musuh berkembang cepat dan menjadi kuat.
yg ngelanggar prinsip sunzu itu bukan dia bro,tp pm2x sesudahnya terutama si geblek chamberlain
yg ngelanggar prinsip sunzu itu bukan dia bro,tp pm2x sesudahnya terutama si geblek chamberlain
shiyilang
13th September 2008, 09:21
yg ngelanggar prinsip sunzu itu bukan dia bro,tp pm2x sesudahnya terutama si geblek chamberlain
tapi dilihat konteksnya setiap strategi gak selalu tepat kondisinya....pada WW1 seharusnya sekutu menghancur totalkan kekuatan jerman maka dipastikan semangat jerman gak akan bangkit lagi. kebangkitan jerman jaman nazi adalah karena rakyat jerman tidak pernah merasa kalah perang WW2, jd penandatanganan perjanjian damai itu melukai hati rakyat jerman dan justru meningkatkan semanagt balas dendam da yakin kalua sesungguhnya jerman tidak pantas menerima kekalahan pada WW1.
salah satu strategi perang adalah...penghancuran total msuh yang diyakini bisa menimbulkan benih dendam.
tapi dilihat konteksnya setiap strategi gak selalu tepat kondisinya....pada WW1 seharusnya sekutu menghancur totalkan kekuatan jerman maka dipastikan semangat jerman gak akan bangkit lagi. kebangkitan jerman jaman nazi adalah karena rakyat jerman tidak pernah merasa kalah perang WW2, jd penandatanganan perjanjian damai itu melukai hati rakyat jerman dan justru meningkatkan semanagt balas dendam da yakin kalua sesungguhnya jerman tidak pantas menerima kekalahan pada WW1.
salah satu strategi perang adalah...penghancuran total msuh yang diyakini bisa menimbulkan benih dendam.
apaanaanaapa
13th September 2008, 09:29
tapi dilihat konteksnya setiap strategi gak selalu tepat kondisinya....pada WW1 seharusnya sekutu menghancur totalkan kekuatan jerman maka dipastikan semangat jerman gak akan bangkit lagi. kebangkitan jerman jaman adalah karena rakyat jerman tidak pernah merasa kalah perang WW2, jd penandatanganan perjanjian damai itu melukai hati rakyat jerman dan justru meningkatkan semanagt balas dendam da yakin kalua sesungguhnya jerman tidak pantas menerima kekalahan pada WW1.
salah satu strategi perang adalah...penghancuran total msuh yang diyakini bisa menimbulkan benih dendam.
sori numpang nimbrung., beda topik., yang dibold diatas
sambil belajar Tsun Zu nih :) (nice trit, berguna banget)
Kalo Afghanistan sampe sekarang masih kuat melakukan perlawanan, Taliban belum habis, AS bisa dipukur mundur lagi dong ?
Taliban kok kuat banget sih dari segi mental, terus alutsista, dana dari mana?
ato ada yang mau bikin tritnya? aku kurang tahu banyak tentang militer.
salah satu strategi perang adalah...penghancuran total msuh yang diyakini bisa menimbulkan benih dendam.
sori numpang nimbrung., beda topik., yang dibold diatas
sambil belajar Tsun Zu nih :) (nice trit, berguna banget)
Kalo Afghanistan sampe sekarang masih kuat melakukan perlawanan, Taliban belum habis, AS bisa dipukur mundur lagi dong ?
Taliban kok kuat banget sih dari segi mental, terus alutsista, dana dari mana?
ato ada yang mau bikin tritnya? aku kurang tahu banyak tentang militer.
Adisuryo2
13th September 2008, 16:02
tapi dilihat konteksnya setiap strategi gak selalu tepat kondisinya....pada WW1 seharusnya sekutu menghancur totalkan kekuatan jerman maka dipastikan semangat jerman gak akan bangkit lagi. kebangkitan jerman jaman nazi adalah karena rakyat jerman tidak pernah merasa kalah perang WW2, jd penandatanganan perjanjian damai itu melukai hati rakyat jerman dan justru meningkatkan semanagt balas dendam da yakin kalua sesungguhnya jerman tidak pantas menerima kekalahan pada WW1.
salah satu strategi perang adalah...penghancuran total msuh yang diyakini bisa menimbulkan benih dendam.
itu sengaja dilakukan oleh sekutu terutama inggris.karena hilangnya negara sebesar dan sekuat jerman akan merusak perimbangan kekuatan di eropa(dalam artian tdk ada negara di eropa daratan yg bisa mengimbangi kekuatan rusia)karena itu sewaktu ww2 selesai sekutu agak menyesal karena telah menghancurkan secara total kekuatan jerman(terutama dgn penghancuran hampir semua industri2x strategis jerman)hal ini bisa kita buktikan dgn tindakan2x sekutu,dimana sesudah ww2 sekutu terutama amerika n inggris menyokong penuh jerman barat utk bangkit dan kembali menjadi negara industri yg kuat di eropa daratan,padahal rencana sekutu sebelumnya jerman dari negara industri akan dirubah menjadi negara agraris dan peternakan
salah satu strategi perang adalah...penghancuran total msuh yang diyakini bisa menimbulkan benih dendam.
itu sengaja dilakukan oleh sekutu terutama inggris.karena hilangnya negara sebesar dan sekuat jerman akan merusak perimbangan kekuatan di eropa(dalam artian tdk ada negara di eropa daratan yg bisa mengimbangi kekuatan rusia)karena itu sewaktu ww2 selesai sekutu agak menyesal karena telah menghancurkan secara total kekuatan jerman(terutama dgn penghancuran hampir semua industri2x strategis jerman)hal ini bisa kita buktikan dgn tindakan2x sekutu,dimana sesudah ww2 sekutu terutama amerika n inggris menyokong penuh jerman barat utk bangkit dan kembali menjadi negara industri yg kuat di eropa daratan,padahal rencana sekutu sebelumnya jerman dari negara industri akan dirubah menjadi negara agraris dan peternakan
shiyilang
13th September 2008, 20:56
sori numpang nimbrung., beda topik., yang dibold diatas
sambil belajar Tsun Zu nih :) (nice trit, berguna banget)
Kalo Afghanistan sampe sekarang masih kuat melakukan perlawanan, Taliban belum habis, AS bisa dipukur mundur lagi dong ?
Taliban kok kuat banget sih dari segi mental, terus alutsista, dana dari mana?
ato ada yang mau bikin tritnya? aku kurang tahu banyak tentang militer.
menurut sun....jangan melakuakn peperangan berlarut, perang yang lama dan berlarut mengakibatkan runtuhnya moral pasukan, lemahnya ekonomi politik dan serangan dari musuh yang lain.
Tidak ada seorang panglima sehebat apapun yang dapat memenangkan perang yang berlarut.
perlawanan taliban walaupun bersifat sporadis tapi dilakukan kontinyu dengan semanagt kesabaran dan pertolongan serta dukungan rakyat maka bukan tidak mungkin taliban akan mengalahkan AS dengan catatan tidak ada kelemahan hubungan taliban dan rakyat.
sambil belajar Tsun Zu nih :) (nice trit, berguna banget)
Kalo Afghanistan sampe sekarang masih kuat melakukan perlawanan, Taliban belum habis, AS bisa dipukur mundur lagi dong ?
Taliban kok kuat banget sih dari segi mental, terus alutsista, dana dari mana?
ato ada yang mau bikin tritnya? aku kurang tahu banyak tentang militer.
menurut sun....jangan melakuakn peperangan berlarut, perang yang lama dan berlarut mengakibatkan runtuhnya moral pasukan, lemahnya ekonomi politik dan serangan dari musuh yang lain.
Tidak ada seorang panglima sehebat apapun yang dapat memenangkan perang yang berlarut.
perlawanan taliban walaupun bersifat sporadis tapi dilakukan kontinyu dengan semanagt kesabaran dan pertolongan serta dukungan rakyat maka bukan tidak mungkin taliban akan mengalahkan AS dengan catatan tidak ada kelemahan hubungan taliban dan rakyat.
Almustapha
14th September 2008, 10:57
menurut sun....jangan melakuakn peperangan berlarut, perang yang lama dan berlarut mengakibatkan runtuhnya moral pasukan, lemahnya ekonomi politik dan serangan dari musuh yang lain.
Tidak ada seorang panglima sehebat apapun yang dapat memenangkan perang yang berlarut.
perlawanan taliban walaupun bersifat sporadis tapi dilakukan kontinyu dengan semanagt kesabaran dan pertolongan serta dukungan rakyat maka bukan tidak mungkin taliban akan mengalahkan AS dengan catatan tidak ada kelemahan hubungan taliban dan rakyat.
:clap::clap:ya master sun itu jempolan banget ya AS kalah di Vietnam karena vietciong dapat menahan AS selama bertahun tahun akhirnya As rugi secara politik.
saya juga suka baca buku suntzu makanya otak saya banyak terbuka nih...
Tidak ada seorang panglima sehebat apapun yang dapat memenangkan perang yang berlarut.
perlawanan taliban walaupun bersifat sporadis tapi dilakukan kontinyu dengan semanagt kesabaran dan pertolongan serta dukungan rakyat maka bukan tidak mungkin taliban akan mengalahkan AS dengan catatan tidak ada kelemahan hubungan taliban dan rakyat.
:clap::clap:ya master sun itu jempolan banget ya AS kalah di Vietnam karena vietciong dapat menahan AS selama bertahun tahun akhirnya As rugi secara politik.
saya juga suka baca buku suntzu makanya otak saya banyak terbuka nih...
Almustapha
14th September 2008, 10:58
Senjata paling ampuh dalam sebuah perang adalah Strategi, dan banyak jenderal ternyata mengandalkan strategi perangnya pada buku Seni Berperang karya Sun Tzu, yang ditulis kira-kira 2500 tahun yang lampau.
http://lr.china-embassy.org/eng/gyzg/jgiejgi/jgkdsjg/W020071017173462811174.jpg
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad…
Dan inilah saya persembahkan Kitab Asli seni berperang Sun Tzu! Terjemahan asli dari bahasa Tiongkok
SENI BERPERANG oleh : Sun Tzu
13 bab Strategi militer klasik
1. Kalkulasi
2. Perencanaan
3. Strategi
4. Kekuatan pertahanan
5. Formasi
6. Kekuatan dan kelemahan
7. Manuver
8. Sembilan varuiasi
9. Mobilitas
10. Tanah lapang
11. Sembilan situasi klasik
12. Menyerang dengan api
13. Intelijen
Isi Tiap Bab.
I. Kalkulasi
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2. Alam : cuaca, iklim, waktu.
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini.
1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5. Pasukan mana yang lebih tangguh?
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Jika kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan.
Jika faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
Tipu muslihat :
perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi :
Gunakan negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu untuk mengalahkan dan melemahkan musuhmu!
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian
Hindari pertempuaran yang berlarut :
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat menang
Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
- Pancing amarah musuh
- Bangkitkan motivasi untuk membunuh
- Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
- Perang cepat negara aman
-Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.
III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Cakap berperang menjadi negara kuat
3. Bukan pejuang yang baik negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
Lima cara untuk menang :
1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya.
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
IV. Kekuatan pertahanan
Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata :
1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.
Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.
V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi lansung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi perang.
Kesiagaan
Gerakan.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh
Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah
Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.
ta majuin ah...........
http://lr.china-embassy.org/eng/gyzg/jgiejgi/jgkdsjg/W020071017173462811174.jpg
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad…
Dan inilah saya persembahkan Kitab Asli seni berperang Sun Tzu! Terjemahan asli dari bahasa Tiongkok
SENI BERPERANG oleh : Sun Tzu
13 bab Strategi militer klasik
1. Kalkulasi
2. Perencanaan
3. Strategi
4. Kekuatan pertahanan
5. Formasi
6. Kekuatan dan kelemahan
7. Manuver
8. Sembilan varuiasi
9. Mobilitas
10. Tanah lapang
11. Sembilan situasi klasik
12. Menyerang dengan api
13. Intelijen
Isi Tiap Bab.
I. Kalkulasi
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2. Alam : cuaca, iklim, waktu.
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini.
1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5. Pasukan mana yang lebih tangguh?
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Jika kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan.
Jika faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
Tipu muslihat :
perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi :
Gunakan negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu untuk mengalahkan dan melemahkan musuhmu!
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian
Hindari pertempuaran yang berlarut :
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat menang
Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
- Pancing amarah musuh
- Bangkitkan motivasi untuk membunuh
- Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
- Perang cepat negara aman
-Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.
III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Cakap berperang menjadi negara kuat
3. Bukan pejuang yang baik negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
Lima cara untuk menang :
1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya.
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
IV. Kekuatan pertahanan
Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata :
1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.
Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.
V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi lansung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi perang.
Kesiagaan
Gerakan.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh
Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah
Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.
ta majuin ah...........
Almustapha
14th September 2008, 10:59
VII. Manuver
Dari keterbatasan ke keuntungan ;
1. Strategi baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
2. Atur jalan pintas
3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.
Keuntungan dan kerugian :
1. Amankan perbekalan
2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
3. Organisir pasukan
4. Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
5. Jangan perang yang belum pernah kita tahu kondisinya
6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah
Angin, hutan, api, dan gunung :
1. Serang saat waktu yang tepat
2. Manuver pasukan yang efektif
Angin – cepat bagai tiupan angin
Hutan – tenag sesunyi hutan
Api – ganas bagai amukan api
Gunung – tahankan diri bagai gunung
Kegelapan – sembunyi tak tembus
Kilat – serangan tiba-tiba
VIII. Sembilan variasi
1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
4. Dalam situasi penuh bahaya , merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.
5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
6. Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang serba terbatas untuk memberikan peluang yang besar.
7. Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya.
8. Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut kota.
9. jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang berlangsung maka abaikan saja.
Kelemahan umum komandan :
1. Saat sembarangan mudah dibunuh
2. Saat takut mudah ditangkap
3. Saat marah mudah dihasut
4. Saat sensitif mudah merasa hina
5. Saat emosional mudah gelisah
Akhir cerita panglima :
1. Bertempur untuk mati biasanya mati
2. Takut mati biasanya tertangkap
3. Tidak sabar biasanya mudah marah dan terima ejekan
4. Merasa terhormat biasanya menerima segala hal yang merendahkan
5. Terlalu baik hati biasanya terus menghadapi masalah.
IX. Mobilitas
Penyebaran :
1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan.
3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan.
4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan – jangan serang musuh saat musuh di sungai – seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7. Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang berumput.
8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi untuk bertempur didaerah rawa.
9. Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.
Strategi perang :
1. Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya.
2. Jika pasukan musuh menantang, mereka sangat cemas gerak maju lawan.
3. Jika musuh pada posisi datar yang tidak menguntungkan berarti melakukan jebakan.
X. Tanah lapang/Medan
Tipe tanah lapang/medan pertempuran:
1. Mudah dilalui
2. Sulit dilalui
3. Netral : sama-sama sulit menyerang
4. Sempit
5. Berbahaya
6. Jangkaun jauh.
Bahaya yang dilakukan oleh pemimpin militer :
1. Sulit meloloskan diri.
2. Pembangkangan perintah dari bawahan
3. Guncangan
4. Kehancuran
5. Kekacauan
6. Gerakan mundur.
Panglima yang cakap merupakan aset yang paling berharga .
- Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang.
- Jika yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk perang.
XI. Sembilan situasi klasik
1. Biasa-biasa – berada di wilayah sendiri.
2. Sederhana – wilayah musuh
3. Kritis – posisi yang sama-sama punya 2 pihak.
4. Terbuka – wilayah yang dapat dimiliki 2 pihak
5. Memegang komando – untuk merebut posisi strategis, komando semua daerah.
6. Serius – di dalam wilayah musuh
7. Berbahaya – wilayah yang tidak aman dan sukar
8. Sulit – wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar
9. Putus asa – terpojok
Keprajuritan yang cakap :
1. Paham hubungan internasional dalam hal diplomasi
2. Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya.
3. Paham dapat pemandu dari penduduk sekitar.
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
XII. Menyerang dengan api
Lima serangan ganas :
1. Bakar pasukan musuh
2. Rebut atau hancurkan perbekalan mereka
3. Sarana transportasi diganggu
4. Gudang senjata dihancurkan
5. Jalur perbekalan di rusak.
Serang saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.
Bergerak dari kesempatan yang menguntungkan :
1. Menyerang jika yakin menang.
2. Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah
3. Komandan menyatakan perang bukan karena rasa dengki
4. Berperang jika punya tujuan yang pasti
XIII. Intelijen
Jenis mata-mata :
1. Penduduk setempat lawan
2. Perwira militer dalam dewan istana
3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4. Mata-mata pembawa kematian – tawanan yang diinterogai
5. Mata-mata pembawa kepastian – membawa informasi dengan selamat
Upah yang besar bagi mata-mata
Rahasia
Info dari mata-mata dianalisa
Bidang intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab tidaklah akan tersusun suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari musuh.
Selesai
Coba anda baca pelajari dan telaah maka anda akan mendapat hikmahnya dalam pertempuran, olahraga, pertandingan, masalah pekerjaan, bisnis, politik maupun masalah keluarga.
Sun tzu adalah cendekiawan yang juga panglima militer yang sangat luar biasa. semakin dibaca anda akan kagum bagaimana manusia dr 2500 tahun yang lalu nasihat militernya tidak lekang dimakan jaman.
Kitab suntzu adalah salah satu buku dinas komando utama sebagian besar Angkatan bersenjata saat ini.
bayangkan buku kuno yang masih dipakai sampai sekarang dalam praktek.
sebenernya isi sunzu lebih luas lagi tapi sy pikir TS tulis ini supaya sederhana dan simpel karena tuangan yang sempit di DF ini....i Agree
Dari keterbatasan ke keuntungan ;
1. Strategi baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
2. Atur jalan pintas
3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.
Keuntungan dan kerugian :
1. Amankan perbekalan
2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
3. Organisir pasukan
4. Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
5. Jangan perang yang belum pernah kita tahu kondisinya
6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah
Angin, hutan, api, dan gunung :
1. Serang saat waktu yang tepat
2. Manuver pasukan yang efektif
Angin – cepat bagai tiupan angin
Hutan – tenag sesunyi hutan
Api – ganas bagai amukan api
Gunung – tahankan diri bagai gunung
Kegelapan – sembunyi tak tembus
Kilat – serangan tiba-tiba
VIII. Sembilan variasi
1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
4. Dalam situasi penuh bahaya , merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.
5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
6. Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang serba terbatas untuk memberikan peluang yang besar.
7. Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya.
8. Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut kota.
9. jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang berlangsung maka abaikan saja.
Kelemahan umum komandan :
1. Saat sembarangan mudah dibunuh
2. Saat takut mudah ditangkap
3. Saat marah mudah dihasut
4. Saat sensitif mudah merasa hina
5. Saat emosional mudah gelisah
Akhir cerita panglima :
1. Bertempur untuk mati biasanya mati
2. Takut mati biasanya tertangkap
3. Tidak sabar biasanya mudah marah dan terima ejekan
4. Merasa terhormat biasanya menerima segala hal yang merendahkan
5. Terlalu baik hati biasanya terus menghadapi masalah.
IX. Mobilitas
Penyebaran :
1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan.
3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan.
4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan – jangan serang musuh saat musuh di sungai – seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7. Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang berumput.
8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi untuk bertempur didaerah rawa.
9. Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.
Strategi perang :
1. Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya.
2. Jika pasukan musuh menantang, mereka sangat cemas gerak maju lawan.
3. Jika musuh pada posisi datar yang tidak menguntungkan berarti melakukan jebakan.
X. Tanah lapang/Medan
Tipe tanah lapang/medan pertempuran:
1. Mudah dilalui
2. Sulit dilalui
3. Netral : sama-sama sulit menyerang
4. Sempit
5. Berbahaya
6. Jangkaun jauh.
Bahaya yang dilakukan oleh pemimpin militer :
1. Sulit meloloskan diri.
2. Pembangkangan perintah dari bawahan
3. Guncangan
4. Kehancuran
5. Kekacauan
6. Gerakan mundur.
Panglima yang cakap merupakan aset yang paling berharga .
- Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang.
- Jika yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk perang.
XI. Sembilan situasi klasik
1. Biasa-biasa – berada di wilayah sendiri.
2. Sederhana – wilayah musuh
3. Kritis – posisi yang sama-sama punya 2 pihak.
4. Terbuka – wilayah yang dapat dimiliki 2 pihak
5. Memegang komando – untuk merebut posisi strategis, komando semua daerah.
6. Serius – di dalam wilayah musuh
7. Berbahaya – wilayah yang tidak aman dan sukar
8. Sulit – wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar
9. Putus asa – terpojok
Keprajuritan yang cakap :
1. Paham hubungan internasional dalam hal diplomasi
2. Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya.
3. Paham dapat pemandu dari penduduk sekitar.
Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
XII. Menyerang dengan api
Lima serangan ganas :
1. Bakar pasukan musuh
2. Rebut atau hancurkan perbekalan mereka
3. Sarana transportasi diganggu
4. Gudang senjata dihancurkan
5. Jalur perbekalan di rusak.
Serang saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.
Bergerak dari kesempatan yang menguntungkan :
1. Menyerang jika yakin menang.
2. Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah
3. Komandan menyatakan perang bukan karena rasa dengki
4. Berperang jika punya tujuan yang pasti
XIII. Intelijen
Jenis mata-mata :
1. Penduduk setempat lawan
2. Perwira militer dalam dewan istana
3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4. Mata-mata pembawa kematian – tawanan yang diinterogai
5. Mata-mata pembawa kepastian – membawa informasi dengan selamat
Upah yang besar bagi mata-mata
Rahasia
Info dari mata-mata dianalisa
Bidang intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab tidaklah akan tersusun suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari musuh.
Selesai
Coba anda baca pelajari dan telaah maka anda akan mendapat hikmahnya dalam pertempuran, olahraga, pertandingan, masalah pekerjaan, bisnis, politik maupun masalah keluarga.
Sun tzu adalah cendekiawan yang juga panglima militer yang sangat luar biasa. semakin dibaca anda akan kagum bagaimana manusia dr 2500 tahun yang lalu nasihat militernya tidak lekang dimakan jaman.
Kitab suntzu adalah salah satu buku dinas komando utama sebagian besar Angkatan bersenjata saat ini.
bayangkan buku kuno yang masih dipakai sampai sekarang dalam praktek.
sebenernya isi sunzu lebih luas lagi tapi sy pikir TS tulis ini supaya sederhana dan simpel karena tuangan yang sempit di DF ini....i Agree
ANUGRAH
25th November 2008, 03:28
hello eh shiyilang punya bukunya Sun Tzu yg karyanya Gan KH nga? bukunya kecil warna merah tidak terlalu tebal?
thanks
thanks
fans_ayanami
25th November 2008, 06:45
Wah... memang hebat strategi2 sun Tzu...
ANUGRAH
27th November 2008, 03:11
Chuge Liang gmn..........
panservib
27th November 2008, 05:13
tapi dilihat konteksnya setiap strategi gak selalu tepat kondisinya....pada WW1 seharusnya sekutu menghancur totalkan kekuatan jerman maka dipastikan semangat jerman gak akan bangkit lagi. kebangkitan jerman jaman nazi adalah karena rakyat jerman tidak pernah merasa kalah perang WW2, jd penandatanganan perjanjian damai itu melukai hati rakyat jerman dan justru meningkatkan semanagt balas dendam da yakin kalua sesungguhnya jerman tidak pantas menerima kekalahan pada WW1.
salah satu strategi perang adalah...penghancuran total msuh yang diyakini bisa menimbulkan benih dendam.
waktu itu sekutu juga nggak cukup kuat untuk melakukan serangan secara menyeluruh ke Jerman, satu satunya yang masih punya militer cukup kuat di pihak sekutu itu Amerika, dan mereka juga ogah ogahan untuk ikut perang.
bahkan yang punya ide supaya Jerman itu tidak dijadikan penjahat dalam perang itu adalah presiden Wilson dari Amerika....tapi Inggris dan perancis pengennya Jerman menjadi kambing hitam.
secara militer, untuk perang defensif pasukan jerman masih cukup kuat, kalo 1 - 2 Juta orang pasti adalah dikedua pihak harus tewas dulu sampai berlin ada dalam genggaman sekutu...dan waktu itu baik inggris maupun prancis sudah kehabisan manpower buat itu....
selain itu Deep Sea Fleet Kaisermarine juga masih utuh, siapa yang bisa jamin mereka nggak akan melakukan serangan bunuh diri ke Grand Fleet Inggris
salah satu strategi perang adalah...penghancuran total msuh yang diyakini bisa menimbulkan benih dendam.
waktu itu sekutu juga nggak cukup kuat untuk melakukan serangan secara menyeluruh ke Jerman, satu satunya yang masih punya militer cukup kuat di pihak sekutu itu Amerika, dan mereka juga ogah ogahan untuk ikut perang.
bahkan yang punya ide supaya Jerman itu tidak dijadikan penjahat dalam perang itu adalah presiden Wilson dari Amerika....tapi Inggris dan perancis pengennya Jerman menjadi kambing hitam.
secara militer, untuk perang defensif pasukan jerman masih cukup kuat, kalo 1 - 2 Juta orang pasti adalah dikedua pihak harus tewas dulu sampai berlin ada dalam genggaman sekutu...dan waktu itu baik inggris maupun prancis sudah kehabisan manpower buat itu....
selain itu Deep Sea Fleet Kaisermarine juga masih utuh, siapa yang bisa jamin mereka nggak akan melakukan serangan bunuh diri ke Grand Fleet Inggris
shiyilang
27th November 2008, 11:47
hello eh shiyilang punya bukunya Sun Tzu yg karyanya Gan KH nga? bukunya kecil warna merah tidak terlalu tebal?
thanks
ya saya pernah baca dulu tapi nyewa itu khan termasuk ke bacaan cerita silat hehehe bukunya susah nyarinya sekarang!
thanks
ya saya pernah baca dulu tapi nyewa itu khan termasuk ke bacaan cerita silat hehehe bukunya susah nyarinya sekarang!
shiyilang
27th November 2008, 11:48
Chuge Liang gmn..........
Zhuge Liang adalah praktisi suntzu...dia ermasuk penelaah suntzu dan ada beberapa buku penafsiran zhuge terhadap suntzu.
Zhuge Liang adalah praktisi suntzu...dia ermasuk penelaah suntzu dan ada beberapa buku penafsiran zhuge terhadap suntzu.
wetsvandal
27th November 2008, 12:26
mau tau tentang zhuge liang buka aj tret sam kok :gembira:....promosi mode on :lol:
Almustapha
1st December 2008, 21:54
waktu itu sekutu juga nggak cukup kuat untuk melakukan serangan secara menyeluruh ke Jerman, satu satunya yang masih punya militer cukup kuat di pihak sekutu itu Amerika, dan mereka juga ogah ogahan untuk ikut perang.
bahkan yang punya ide supaya Jerman itu tidak dijadikan penjahat dalam perang itu adalah presiden Wilson dari Amerika....tapi Inggris dan perancis pengennya Jerman menjadi kambing hitam.
secara militer, untuk perang defensif pasukan jerman masih cukup kuat, kalo 1 - 2 Juta orang pasti adalah dikedua pihak harus tewas dulu sampai berlin ada dalam genggaman sekutu...dan waktu itu baik inggris maupun prancis sudah kehabisan manpower buat itu....
selain itu Deep Sea Fleet Kaisermarine juga masih utuh, siapa yang bisa jamin mereka nggak akan melakukan serangan bunuh diri ke Grand Fleet Inggris
tapi secara umum jika sekutu pada PD 2 menekan dengan kontinyu jerman pasti kalah...itu pendapat para ahli yang saya baca..karena pasukan jerman sudah malas berperang karena gak ada patron dan ekonomi amburadul!
bahkan yang punya ide supaya Jerman itu tidak dijadikan penjahat dalam perang itu adalah presiden Wilson dari Amerika....tapi Inggris dan perancis pengennya Jerman menjadi kambing hitam.
secara militer, untuk perang defensif pasukan jerman masih cukup kuat, kalo 1 - 2 Juta orang pasti adalah dikedua pihak harus tewas dulu sampai berlin ada dalam genggaman sekutu...dan waktu itu baik inggris maupun prancis sudah kehabisan manpower buat itu....
selain itu Deep Sea Fleet Kaisermarine juga masih utuh, siapa yang bisa jamin mereka nggak akan melakukan serangan bunuh diri ke Grand Fleet Inggris
tapi secara umum jika sekutu pada PD 2 menekan dengan kontinyu jerman pasti kalah...itu pendapat para ahli yang saya baca..karena pasukan jerman sudah malas berperang karena gak ada patron dan ekonomi amburadul!
ANUGRAH
6th December 2008, 02:35
ok thanks shiyilang
aq suka kalimat : " mengalahkan lawan tanpa bertempur!" he..he..
ketika aq kerepotan oleh teman yg ingin meminjam komputerku utk mengotak-atik flash disknya aq tdk akan menunjukkan raut muka yg jelek sambil memberi alasan2. tapi aq akan tersenyum sambil berkata kalo komputerku lagi kena virus! di jamin mereka malah akan tidak mau memakai komputerku! he..he.. kena deh..:gembira:
aq suka kalimat : " mengalahkan lawan tanpa bertempur!" he..he..
ketika aq kerepotan oleh teman yg ingin meminjam komputerku utk mengotak-atik flash disknya aq tdk akan menunjukkan raut muka yg jelek sambil memberi alasan2. tapi aq akan tersenyum sambil berkata kalo komputerku lagi kena virus! di jamin mereka malah akan tidak mau memakai komputerku! he..he.. kena deh..:gembira:
ANUGRAH
6th December 2008, 02:38
mau tau tentang zhuge liang buka aj tret sam kok :gembira:....promosi mode on :lol:
eh ada trit sam kok? he..he. thanks ya, segera meluncur........:hi:
eh ada trit sam kok? he..he. thanks ya, segera meluncur........:hi:
ANUGRAH
6th December 2008, 02:46
eh ada yg pny buku Sun Tzu versi kartun dr elexmedia??? carinya dimana ya? di gramed dah nga keluar tuh??
shiyilang
6th December 2008, 21:41
eh ada yg pny buku Sun Tzu versi kartun dr elexmedia??? carinya dimana ya? di gramed dah nga keluar tuh??
gw punya...itu tridnya gw bikin sebagian besar dari komiknya loh...tapi gw sederhanakan.....
tar kalo da waktu perbaharui ini trid!
gw punya...itu tridnya gw bikin sebagian besar dari komiknya loh...tapi gw sederhanakan.....
tar kalo da waktu perbaharui ini trid!
shiyilang
6th December 2008, 22:39
Belajar dari Sun Tzu untuk Perang Ekonomi
GUANGXI – Anda kenal Sun Tzu? Dia adalah ahli seni perang Tiongkok pada tahun 2500 Sebelum Masehi. Buku seni perangnya terdiri dari 13 bab. Tiga bab pertama membahas falsafah perang, tiga bab berikutnya membicarakan teori siasat, dan tujuh bab sisanya membahas berbagai faktor. Ungkapannya yang paling terkenal adalah “kenallah lawanmu dan kenallah dirimu sendiri maka dalam seratus pertempuran pun kemenanganmu tidak akan dalam bahaya"
Pada saat revolusi, teori perang Sun Tzu digunakan oleh Ketua Partai Komunis China (PKC) Mao Tze Tung untuk melawan kaum reaksioner di bawah kepemimpinan Chiang Kai Sek (Kuomintang).
Hasilnya, dengan taktik gerilya mengepung kota dan dukungan luas rakyat kelas bawah, PKC memperoleh kemenangan tak hanya di China bagian utara yang merupakan basis komunis tetapi juga di China bagian selatan. Pada 1 Oktober 1949, kemenangan itu dibacakan di depan gerbang Gapura Kota Terlarang, Beijing.
Kini, dalam kondisi damai, teori tersebut dipelajari dan digunakan untuk pertempuran di medan perang ekonomi dan perdagangan. Teori ini pun wajib dipelajari para kader PKC dan semua pembuat kebijakan di negeri Tirai Bambu itu. “Ada 36 teori Sun Tzu yang harus dipelajari baik-baik.
Pemikirannya sangat luar biasa. Teori ini bukan saja untuk perang di medan bersenjata, tapi bagus digunakan untuk perang di medan ekonomi,” kata salah seorang kader dalam sebuah pertemuan pekan lalu.
Teori Sun Tzu menyebutkan arti penting kesatuan tiga faktor, yakni keadaan, momentum, bagian padat, dan bagian kosong. Yang dimaksud dengan keadaan adalah semua keadaan kedua belah pihak. Keadaan ini dibagi menjadi dua, yakni dapat dikalahkan dan tidak dapat dikalahkan. Keadaan yang tidak dapat dikalahkan itu tergantung pada diri sendiri. Sedangkan momentum adalah “saat” dan bagian padat ataupun kosong merupakan “sasaran”.
Oleh karena itu, menurut Sun Tzu, supaya tidak dapat dikalahkan seseorang harus membuat dirinya pertama-tama tidak dapat dikalahkan dan kemudian menunggu keadaan lawan untuk dapat dikalahkan. Dari situlah timbul pengertian bertahan dan menyerang. “Mereka tahu lawan sudah kalah sebelum berperang. Mereka tahu berdiri di tempat tak terkalahkan, dan mereka tahu tentaranya sudah menang sebelum berperang”.
Masuk WTO
Namun, untuk membuat seseorang tak dapat dikalahkan, harus ada perpaduan antara pendekatan tertutup dan terbuka. Kedua sifat tersebut walaupun saling berlawanan tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pendekatan tertutup pada momentum tertentu akan melahirkan pendekatan terbuka, begitu juga sebaliknya dan seterusnya. Peralihan dari pendekatan tertutup ke pendekatan terbuka tersebut mesti dilakukan pada momentum yang tepat.
Taktik inilah yang kini diterapkan China untuk menghadapi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Begitu revolusi menang pada tahun 1949, China diembargo oleh negara-negara barat. Meskipun demikian, China bergeming pada pendiriannya untuk menciptakan masyarakat sosialis.
Namun, dalam kondisi ketertutupan itu, China membangun industri dalam negeri yang ampuh, yakni pembuatan baja, senjata, bom atom, juga pesawat terbang. Di bidang pertanian, China membangun industri pupuk untuk meningkatkan hasil produksi.
Pada era 1980-an, di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, China melakukan reformasi ekonomi dan membuka diri pada dunia luar.
Penanaman investasi asing dibuka seluas-luasnya di negeri itu bahkan bisa dibilang mendapatkan jaminan. Namun, menurut Deng Xiaoping, keterbukaan itu dilakukan untuk memperkuat sosialisme. China tak hendak mengubahnya menjadi sebuah negeri kapitalis. Oleh karenanya, perusahaan negara dan sektor publik tetap dominan jika dibandingkan dengan swasta. Hasilnya yang paling besar untuk peningkatan kesejahteraan dan standar hidup rakyat China. “Ada metode kapitalis yang kami pinjam untuk mendorong ekonomi kami. Tapi dalam prosesnya tetap beda. Di sini perusahaan yang paling besar dan ekonomi makronya tetap dipegang negara,” kata kader itu.
Di Guangxi misalnya, baru-baru ini Wall Mart, swalayan terbesar Amerika Serikat (AS) diperbolehkan untuk berada di tengah kota. Namun, keberadaan Wall Mart tersebut tidak merugikan. Selain bisa menampung semua produk dalam negeri, keberadaan Wall Mart menambah munculnya banyak ritel yang menjajakan berbagai panganan karena diuntungkan dengan letak strategis.
Selain itu, di dekat Wall Mart juga berdiri departemen store yang besar milik pemerintah. Harganya di ritel dan supermarket milik pemerintah ini jauh lebih murah dibandingkan dengan produk yang dijual di Wall Mart karena pemerintah memberikan subsidi atas barang yang dijual supermarket pemerintah. Jadi wallmart itu hanay menjual produk yang tidak dijual di supermarket pemerintah, dan produk yang dijual wallmart 70% adalah produk dalam negeri dengan pengawasan departemen perdagangan.
Setelah menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan di berbagai bidang, China kemudian masuk ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). China akhirnya berkibar-kibar. Semua produknya menjelajah semua negeri dengan harga yang murah sehingga membuat Uni Eropa dan AS kelabakan melindungi produksinya. Saat ini, bahkan ketika krisis ekonomi tengah menggelayuti AS, China berhasil menguasai surat obligasi AS sekitar 20 persen.
Seperti mengerti betul dampak krisis, China kini pelan-pelan mulai mengalihkan perhatian dari produksi barang konsumtif menuju peningkatkan industri pertanian. Oleh karena itu, China mengharapkan adanya peningkatan kerja sama dengan negara Asia Tenggara (ASEAN) di bidang pertanian.
Belajar dari Sun Tzu, China sepertinya belajar bahwa “mereka yang pandai berperang adalah mereka yang mengerti momentum dan tidak menuntut anak buahnya. Sebaliknya, mereka sanggup memilih orang dengan bakat dan kecakapan yang berbeda-beda untuk memanfaatkan momentum yang berbeda-beda”.
Untuk itulah China tetap akan mempertahankan sosialisme. Memadukan pendekatan tertutup dan terbuka. Pasar asing tetap terbuka tetapi negara tetap dominan. Dan negara ini tetap akan dipimpin oleh sebuah partai proletar. Untuk memperkuat dan mendorong seluruh rakyat menjadi masyarakat yang siap dan tahan banting menghadapi peperangan dalam bidang apapun!
GUANGXI – Anda kenal Sun Tzu? Dia adalah ahli seni perang Tiongkok pada tahun 2500 Sebelum Masehi. Buku seni perangnya terdiri dari 13 bab. Tiga bab pertama membahas falsafah perang, tiga bab berikutnya membicarakan teori siasat, dan tujuh bab sisanya membahas berbagai faktor. Ungkapannya yang paling terkenal adalah “kenallah lawanmu dan kenallah dirimu sendiri maka dalam seratus pertempuran pun kemenanganmu tidak akan dalam bahaya"
Pada saat revolusi, teori perang Sun Tzu digunakan oleh Ketua Partai Komunis China (PKC) Mao Tze Tung untuk melawan kaum reaksioner di bawah kepemimpinan Chiang Kai Sek (Kuomintang).
Hasilnya, dengan taktik gerilya mengepung kota dan dukungan luas rakyat kelas bawah, PKC memperoleh kemenangan tak hanya di China bagian utara yang merupakan basis komunis tetapi juga di China bagian selatan. Pada 1 Oktober 1949, kemenangan itu dibacakan di depan gerbang Gapura Kota Terlarang, Beijing.
Kini, dalam kondisi damai, teori tersebut dipelajari dan digunakan untuk pertempuran di medan perang ekonomi dan perdagangan. Teori ini pun wajib dipelajari para kader PKC dan semua pembuat kebijakan di negeri Tirai Bambu itu. “Ada 36 teori Sun Tzu yang harus dipelajari baik-baik.
Pemikirannya sangat luar biasa. Teori ini bukan saja untuk perang di medan bersenjata, tapi bagus digunakan untuk perang di medan ekonomi,” kata salah seorang kader dalam sebuah pertemuan pekan lalu.
Teori Sun Tzu menyebutkan arti penting kesatuan tiga faktor, yakni keadaan, momentum, bagian padat, dan bagian kosong. Yang dimaksud dengan keadaan adalah semua keadaan kedua belah pihak. Keadaan ini dibagi menjadi dua, yakni dapat dikalahkan dan tidak dapat dikalahkan. Keadaan yang tidak dapat dikalahkan itu tergantung pada diri sendiri. Sedangkan momentum adalah “saat” dan bagian padat ataupun kosong merupakan “sasaran”.
Oleh karena itu, menurut Sun Tzu, supaya tidak dapat dikalahkan seseorang harus membuat dirinya pertama-tama tidak dapat dikalahkan dan kemudian menunggu keadaan lawan untuk dapat dikalahkan. Dari situlah timbul pengertian bertahan dan menyerang. “Mereka tahu lawan sudah kalah sebelum berperang. Mereka tahu berdiri di tempat tak terkalahkan, dan mereka tahu tentaranya sudah menang sebelum berperang”.
Masuk WTO
Namun, untuk membuat seseorang tak dapat dikalahkan, harus ada perpaduan antara pendekatan tertutup dan terbuka. Kedua sifat tersebut walaupun saling berlawanan tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pendekatan tertutup pada momentum tertentu akan melahirkan pendekatan terbuka, begitu juga sebaliknya dan seterusnya. Peralihan dari pendekatan tertutup ke pendekatan terbuka tersebut mesti dilakukan pada momentum yang tepat.
Taktik inilah yang kini diterapkan China untuk menghadapi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Begitu revolusi menang pada tahun 1949, China diembargo oleh negara-negara barat. Meskipun demikian, China bergeming pada pendiriannya untuk menciptakan masyarakat sosialis.
Namun, dalam kondisi ketertutupan itu, China membangun industri dalam negeri yang ampuh, yakni pembuatan baja, senjata, bom atom, juga pesawat terbang. Di bidang pertanian, China membangun industri pupuk untuk meningkatkan hasil produksi.
Pada era 1980-an, di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, China melakukan reformasi ekonomi dan membuka diri pada dunia luar.
Penanaman investasi asing dibuka seluas-luasnya di negeri itu bahkan bisa dibilang mendapatkan jaminan. Namun, menurut Deng Xiaoping, keterbukaan itu dilakukan untuk memperkuat sosialisme. China tak hendak mengubahnya menjadi sebuah negeri kapitalis. Oleh karenanya, perusahaan negara dan sektor publik tetap dominan jika dibandingkan dengan swasta. Hasilnya yang paling besar untuk peningkatan kesejahteraan dan standar hidup rakyat China. “Ada metode kapitalis yang kami pinjam untuk mendorong ekonomi kami. Tapi dalam prosesnya tetap beda. Di sini perusahaan yang paling besar dan ekonomi makronya tetap dipegang negara,” kata kader itu.
Di Guangxi misalnya, baru-baru ini Wall Mart, swalayan terbesar Amerika Serikat (AS) diperbolehkan untuk berada di tengah kota. Namun, keberadaan Wall Mart tersebut tidak merugikan. Selain bisa menampung semua produk dalam negeri, keberadaan Wall Mart menambah munculnya banyak ritel yang menjajakan berbagai panganan karena diuntungkan dengan letak strategis.
Selain itu, di dekat Wall Mart juga berdiri departemen store yang besar milik pemerintah. Harganya di ritel dan supermarket milik pemerintah ini jauh lebih murah dibandingkan dengan produk yang dijual di Wall Mart karena pemerintah memberikan subsidi atas barang yang dijual supermarket pemerintah. Jadi wallmart itu hanay menjual produk yang tidak dijual di supermarket pemerintah, dan produk yang dijual wallmart 70% adalah produk dalam negeri dengan pengawasan departemen perdagangan.
Setelah menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan di berbagai bidang, China kemudian masuk ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). China akhirnya berkibar-kibar. Semua produknya menjelajah semua negeri dengan harga yang murah sehingga membuat Uni Eropa dan AS kelabakan melindungi produksinya. Saat ini, bahkan ketika krisis ekonomi tengah menggelayuti AS, China berhasil menguasai surat obligasi AS sekitar 20 persen.
Seperti mengerti betul dampak krisis, China kini pelan-pelan mulai mengalihkan perhatian dari produksi barang konsumtif menuju peningkatkan industri pertanian. Oleh karena itu, China mengharapkan adanya peningkatan kerja sama dengan negara Asia Tenggara (ASEAN) di bidang pertanian.
Belajar dari Sun Tzu, China sepertinya belajar bahwa “mereka yang pandai berperang adalah mereka yang mengerti momentum dan tidak menuntut anak buahnya. Sebaliknya, mereka sanggup memilih orang dengan bakat dan kecakapan yang berbeda-beda untuk memanfaatkan momentum yang berbeda-beda”.
Untuk itulah China tetap akan mempertahankan sosialisme. Memadukan pendekatan tertutup dan terbuka. Pasar asing tetap terbuka tetapi negara tetap dominan. Dan negara ini tetap akan dipimpin oleh sebuah partai proletar. Untuk memperkuat dan mendorong seluruh rakyat menjadi masyarakat yang siap dan tahan banting menghadapi peperangan dalam bidang apapun!
ANUGRAH
8th December 2008, 02:39
"Pukul kepalanya maka akan tiba ekornya
Pukul ekornya maka akan tiba kepalanya
Pukul badanya(tengahnya) maka kepala dan ekornya akan tiba"
ex penerapan: dlm memilih karyawan: seseorang pasti mempunyai 2 sisi :baik dan buruk (kepala dan ekor)
"Pukul kepala nya akan tiba ekornya" : dapatkan kelebihanya (karywn yg giat, cerdik,dll) maka kau akan "menerima" kekurangannya (menuntut gaji yg tinggi, fasilitas &tunjangan yg sangat komplit,dll)
"Pukul ekornya maka akan tiba kepalanya"= kuasai kekurangannya maka akan kau dapatkan kelebihanya ex: ada seseorang karywn yg malas, sering melanggar aturan tp pny tenaga fisik yg besar dan kuat maka baiklah thdp dia :beri rokok, ajak ngobrol. bercanda (yg tdk kelewatan) hilangkan kesan mjd bos yg galak tp mjd atasan yg enak,tp krn bercandanya tdk kelewatan ,mk ia tetap segan. setelah hal itu terjadi maka dilain waktu ia akan "sungkan" thdp anda jika akan melanggar aturan.nah jika ekornya(kekuranganya) sdh dpt kau dapatkan (kendalikan) maka kepalanya( kelebihannya) pasti juga kau dapatkan .sekarang saat bekerja akan kau dptkan manfaat dr tenaga fisiknya yg besar dan sifat "mbanggel"nya sdh kau kendalikan( ia sungkan thdp anda)
"Pukulah tengahnya maka kepala dan ekornya akan tiba": berlakulah sedang-sedang saja, tdk terlalu baik dan tdk terlalu jelek maka karywn anda pun akan berlaku sedang2 thdp anda dlm mengeluarkan kelebihanya hanya sedang2 dan dlm menuntut yg macam2 jg sedang2 saja
well... itu di dlm hub bos-karywn mungkin syair ini juga bisa diterapkan dibidang lain........ :hi:
Pukul ekornya maka akan tiba kepalanya
Pukul badanya(tengahnya) maka kepala dan ekornya akan tiba"
ex penerapan: dlm memilih karyawan: seseorang pasti mempunyai 2 sisi :baik dan buruk (kepala dan ekor)
"Pukul kepala nya akan tiba ekornya" : dapatkan kelebihanya (karywn yg giat, cerdik,dll) maka kau akan "menerima" kekurangannya (menuntut gaji yg tinggi, fasilitas &tunjangan yg sangat komplit,dll)
"Pukul ekornya maka akan tiba kepalanya"= kuasai kekurangannya maka akan kau dapatkan kelebihanya ex: ada seseorang karywn yg malas, sering melanggar aturan tp pny tenaga fisik yg besar dan kuat maka baiklah thdp dia :beri rokok, ajak ngobrol. bercanda (yg tdk kelewatan) hilangkan kesan mjd bos yg galak tp mjd atasan yg enak,tp krn bercandanya tdk kelewatan ,mk ia tetap segan. setelah hal itu terjadi maka dilain waktu ia akan "sungkan" thdp anda jika akan melanggar aturan.nah jika ekornya(kekuranganya) sdh dpt kau dapatkan (kendalikan) maka kepalanya( kelebihannya) pasti juga kau dapatkan .sekarang saat bekerja akan kau dptkan manfaat dr tenaga fisiknya yg besar dan sifat "mbanggel"nya sdh kau kendalikan( ia sungkan thdp anda)
"Pukulah tengahnya maka kepala dan ekornya akan tiba": berlakulah sedang-sedang saja, tdk terlalu baik dan tdk terlalu jelek maka karywn anda pun akan berlaku sedang2 thdp anda dlm mengeluarkan kelebihanya hanya sedang2 dan dlm menuntut yg macam2 jg sedang2 saja
well... itu di dlm hub bos-karywn mungkin syair ini juga bisa diterapkan dibidang lain........ :hi:
neofelis
8th December 2008, 10:35
Halo, salam kenal. :D
Bagaimana pendapat kalian ttg perang di Irak saat ini, jika dilihat dari Sun Tzu's Art of War?
Apakah USA dan sekutunya sudah/akan kalah, masih punya kesempatan, atau sudah/akan menang di Irak?
Beberapa poin:
* Saddam Husein sudah dieksekusi.
* Gerilyawan(Al-Sadr) masih ada
* Perang sudah berlangsung 5 tahun lebih
* Krisis keuangan di USA
* Pergantian kepemimpinan di USA
* Baru2 ini di berita, Bush mengatakan bahwa perang Irak merupakan suatu kesalahan
OK, ada tanggapan?
Bagaimana pendapat kalian ttg perang di Irak saat ini, jika dilihat dari Sun Tzu's Art of War?
Apakah USA dan sekutunya sudah/akan kalah, masih punya kesempatan, atau sudah/akan menang di Irak?
Beberapa poin:
* Saddam Husein sudah dieksekusi.
* Gerilyawan(Al-Sadr) masih ada
* Perang sudah berlangsung 5 tahun lebih
* Krisis keuangan di USA
* Pergantian kepemimpinan di USA
* Baru2 ini di berita, Bush mengatakan bahwa perang Irak merupakan suatu kesalahan
OK, ada tanggapan?
ANUGRAH
9th December 2008, 00:41
"jangan menyerang kota berbenteng"
krn akan mengakibatkan pemborosan biaya,tenaga(jml korban), perang yg berkepanjangan juga akan menurunkan moril pasukan
sungguh kerugian bg penyerang kota berbenteng.........:bigcry:
krn akan mengakibatkan pemborosan biaya,tenaga(jml korban), perang yg berkepanjangan juga akan menurunkan moril pasukan
sungguh kerugian bg penyerang kota berbenteng.........:bigcry:
zhouenlai
10th December 2008, 20:25
Halo, salam kenal. :D
Bagaimana pendapat kalian ttg perang di Irak saat ini, jika dilihat dari Sun Tzu's Art of War?
Apakah USA dan sekutunya sudah/akan kalah, masih punya kesempatan, atau sudah/akan menang di Irak?
Beberapa poin:
* Saddam Husein sudah dieksekusi.
* Gerilyawan(Al-Sadr) masih ada
* Perang sudah berlangsung 5 tahun lebih
* Krisis keuangan di USA
* Pergantian kepemimpinan di USA
* Baru2 ini di berita, Bush mengatakan bahwa perang Irak merupakan suatu kesalahan
OK, ada tanggapan?
pasal dalam suntzu!
Hindari pertempuran yang berlarut karena:
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Master SUN says......tidak ada panglima perang yang menang dalam perang berlarut larut....!
sudah jelas khan....!
bayangkan orang purba seperti master sun 2500 tahun yang lalu sudah meramal kekalahan pasukan AS!
Bagaimana pendapat kalian ttg perang di Irak saat ini, jika dilihat dari Sun Tzu's Art of War?
Apakah USA dan sekutunya sudah/akan kalah, masih punya kesempatan, atau sudah/akan menang di Irak?
Beberapa poin:
* Saddam Husein sudah dieksekusi.
* Gerilyawan(Al-Sadr) masih ada
* Perang sudah berlangsung 5 tahun lebih
* Krisis keuangan di USA
* Pergantian kepemimpinan di USA
* Baru2 ini di berita, Bush mengatakan bahwa perang Irak merupakan suatu kesalahan
OK, ada tanggapan?
pasal dalam suntzu!
Hindari pertempuran yang berlarut karena:
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Master SUN says......tidak ada panglima perang yang menang dalam perang berlarut larut....!
sudah jelas khan....!
bayangkan orang purba seperti master sun 2500 tahun yang lalu sudah meramal kekalahan pasukan AS!
shiyilang
18th January 2009, 13:57
itu sengaja dilakukan oleh sekutu terutama inggris.karena hilangnya negara sebesar dan sekuat jerman akan merusak perimbangan kekuatan di eropa(dalam artian tdk ada negara di eropa daratan yg bisa mengimbangi kekuatan rusia)karena itu sewaktu ww2 selesai sekutu agak menyesal karena telah menghancurkan secara total kekuatan jerman(terutama dgn penghancuran hampir semua industri2x strategis jerman)hal ini bisa kita buktikan dgn tindakan2x sekutu,dimana sesudah ww2 sekutu terutama amerika n inggris menyokong penuh jerman barat utk bangkit dan kembali menjadi negara industri yg kuat di eropa daratan,padahal rencana sekutu sebelumnya jerman dari negara industri akan dirubah menjadi negara agraris dan peternakan
penghancuran total militer suatu negara bukan negaranya khan...namun hal inilah yang menjadi peredebatan hingga sekarang bahwa mengasihani jerman saat itu adalah murni kesalahan strategi.
penghancuran total militer suatu negara bukan negaranya khan...namun hal inilah yang menjadi peredebatan hingga sekarang bahwa mengasihani jerman saat itu adalah murni kesalahan strategi.
shiyilang
18th January 2009, 13:58
pasal dalam suntzu!
Hindari pertempuran yang berlarut karena:
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Master SUN says......tidak ada panglima perang yang menang dalam perang berlarut larut....!
sudah jelas khan....!
bayangkan orang purba seperti master sun 2500 tahun yang lalu sudah meramal kekalahan pasukan AS!
yess good posting broo.
Hindari pertempuran yang berlarut karena:
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Master SUN says......tidak ada panglima perang yang menang dalam perang berlarut larut....!
sudah jelas khan....!
bayangkan orang purba seperti master sun 2500 tahun yang lalu sudah meramal kekalahan pasukan AS!
yess good posting broo.
Langganan:
Postingan (Atom)