Kamis, 25 September 2008

pks mainstream

Tentang PKS

On Tue, Aug 19, 2008 at 11:52 AM, <<>> wrote:

Di tahun 80-an, masih masa orde baru, sekelompok anak muda yang prihatin dengan kondisi terpuruknya umat Islam (di Indonesia) berkumpul dan merencanakan suatu gerakan perbaikan (ishlahul ummat). Mereka rata-rata adalah para pemuda lulusan timur tengah, yang terinspirasi oleh gerakan-gerakan pembaruan di sana, yang diantaranya dirintis oleh pemikiran-pemikiran Muhammad Abduh, Jalaluddin Al Afghani, Hasan Al Banna, dll.
Jadilah suatu gerakan perbaikan yang "mainstream"-nya disebut gerakan Tarbiyah Islamiyah, yang di-Indonesiakan menjadi Pendidikan/Pembinaan Islam. Gerakan ini bertujuan untuk mengembalikan umat Islam kepada ajaran agamanya, yang pada kenyataannya bukan hanya di negeri kita, tapi juga di seluruh dunia sudah jauh dari nilai-nilai Islami. Mereka menyusun visi, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek yang ingin dicapai.
Pada tataran pelaksanaan, kegiatan utamanya adalah pembinaan pribadi-pribadi yang dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil, antara 8 sampai 12 orang. Tujuannya adalah membentuk pribadi muslim. Kurikulum disusun dengan lengkap, yang mencakup pembinaan aspek mental, spiritual maupun sosial/emosional. Bentuk kegiatannya berupa pertemuan rutin pekanan, olahraga bersama, malam bina ruhiyah, seminar perluasan wawasan, berkemah, dan sebagainya.
Setiap mereka yang bergabung berkomitmen untuk hadir dalam pertemuan pekanan dan kegiatan-kegiatan lainnya, agar bisa bersama-sama memperbaiki diri dalam kelompok. Kegiatan perbaikan diri tersebut dibina/diarahkan oleh seorang pembina (murobbi).
Melalui berbagai kegiatannya, diharapkan bisa memunculkan pribadi-pribadi muslim, keluarga-keluarga muslim dan pada akhirnya nanti masyarakat muslim yang benar-benar komit pada nilai-nilai keislaman.
Gerakan ini tidak terikat pada suatu madzhab fiqh tertentu. Pemikiran-pemikirannya cenderung moderat, bila dibandingkan dengan partai Islam yang ramai mengusung ide menegakkan Khilafah Islamiyah.
Saat terjadi gejolak politik di tahun 1997, terbuka kesempatan bagi gerakan ini untuk merepresentasikan diri dalam wadah partai politik. Walaupun sempat terjadi perbedaan pendapat di kalangan mereka mengenai hal itu, akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan Partai Keadilan (PK). Salah satu daya pikat representasi di partai politik adalah efeknya yang sangat signifikan dalam da'wah. Misalnya, jika seorang ustadz perlu waktu bertahun-tahun menyadarkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi khamr, maka penguasaan politik bisa mempercepat proses itu hanya dengan selembar undang-undang. Pemilu tahun 1998 PK tidak lulus electoral threshold, ganti nama di tahun 2004 dengan PKS.
Itulah PKS, suatu gerakan perbaikan umat yang saat ini sedang merepresentasikan diri dalam bentuk partai politik. Esensinya adalah Tarbiyah Islamiyah, gerakan dakwah yang akan terus berjalan, bukan partai politik itu sendiri. Suatu saat mungkin PKS tidak ada, akan tetapi gerakan dakwah itu akan tetap ada.
Karena esensinya yang adalah gerakan dakwah, maka bisa kita lihat hampir tidak ada gejolak dalam tubuhnya. Saat perubahan nama dari PK ke PKS atau saat pergantian kepemimpinan. Jabatan bagi anggota PKS adalah kerja tambahan, tanggung jawab tambahan, yang akan ditanyai nanti di Yaumil Hisab.
Amanah untuk memegang jabatan publik diserahkan kepada anggota yang benar-benar sudah siap. Ia tidak diberikan kepada anggota yang belum mengenal dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar keislaman dengan baik. Maka tidak heran jika kutu loncat-kutu loncat politik tidak bisa hinggap di PKS.
Untuk info tambahan, semua buku mengenai PKS, mulai dari kebijakan dan platfrorm di level sistem, kemudian profil pribadi muslim yang diinginkan bahkan sampai pada petunjuk pelaksanaan pembinaan perkelompok sudah dijual bebas.
Terakhir, sebagai kumpulan manusia, bukan kumpulan malaikat, anggota-anggota PKS pun tentunya tidak luput dari salah. Tapi mekanisme yang sudah dibangun, insya Allah telah terbukti bisa mendeteksi adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari rel dakwah.
Demikian yang saya fahami baik dari para ustadz maupun dari buku-buku atau referensi lainnya yang saya baca.
Saya meminta maaf kepada seluruh keluarga besar PKS jika terdapat kesalahan dalam uraian ini.
Wallahu a'lam.

Posted by Santri Kota at 04:18

Kategori: Materi Tarbiyah, Tarbiyah Islamiyah

Tidak ada komentar: