Kamis, 25 September 2008

tarbiyah dan politik

Tercatat ada dua kali posting dengan judul “PKS, GERAKAN TARBIYAH BERKELAMIN GANDA” yang dikirimkan oleh seseorang berinisial “R” dengan permintaan untuk dapatnya ditampilkan dalam Blog Bulan Bintang Media.

Dalam kasus ini awalnya, kami pengelola Blog tidak melakukan apa - apa sehingga tulisan sepanjang tiga halaman disertai beberapa foto itu terendapkan dalam antrian moderasi, selanjutnya lima hari yang lalu kembali Mr. X yang berinisial “R” tersebut mengirimkan lagi tulisan sebagai sambungan dan begitupun tulisan tersebut kembali mengendap dalam antrean moderasi.

Akhirnya mengingat tekad untuk Melawan Black Kampanye dengan Blog Kampanye maka pada kesempatan ini “beberapa kutipan” atas tulisan tersebut akan ditampilkan sebagai upaya meluruskan “opini” yang berusaha dibangun oleh pihak pengirim dan demi merekat eratkan jalinan ukhuwah yang menyejukkan diantara sesama partai berbendera Islam khususnya menjelang kian dekatnya Pesta Demokrasi 2009.

Mr. X, Penebar Kontroversi

Mr. X yang berinisial “R” mengaku sebagai simpatisan PBB dan bergembira karena PBB akhirnya memilih opsi perubahan menjadi PBB (Partai Bintang Bulan), bukan opsi bergabung dengan partai - partai ber-platform Islam yang lolos ET (PPP dan PKS), bagi Mr. X Partai Keadilan Sejahtera “hanya luarnya saja yang Islami sementara dalamnya tidak”, terbukti daei sikap politiknya yang tidak pernah tegas dan jelas, “Masuk wilayah abu - abu” dan secara tajam disebut sebagai “banci alias berkelamin ganda” alasannya PKS sengaja mengganjal perjuangan Piagam Jakarta dengan mengusung Piagam Madinah, PKS berusaha lari dari tanggungjawab sejarah sebagai Partai Islam yang seharusnya menyatukan komitmen untuk memperjuangkan penegakan syariat islam melalui celah politik “Piagam Jakarta”, sayangnya PKS terlalu “takabbur” untuk “mengubur sejarah” dan berjuang sendiri dengan mengibarkan “Piagam Madinah”.

Mr. X juga meyayangkan gerakan tarbiyah yang menurutnya “diselewengkan dan berubah dari gerakan dakwah ke gerakan politik” sayangnya “politisasinya lebih kental dari dakwahnya” dengan kata lain “dakwah dipelintir untuk tujuan -tujuan pragmatisme politik”, bagi Mr. X dakwah PKS hanya “lips service dan kamuflase” , slogan “bersih dan peduli” hanya alat untuk mengekploitasi bencana demi “ambisi politik mereka” bahkan demontrasi-pun dianggap bagian dari dakwah yang berpahala dengan selalu mengikutsertakan wanita dan anak - anak padahal mereka (wanita dan anak - anak) tak lain hanyalah menjadi bumper atas maksud - maksud politik PKS, jika terjadi konfrontasi maka aparat akan berpikir berulang kali sebab yang dihadapi adalah wanita dan anak - anak.

Mr. X tak ketinggalan membuat 101 kepanjangan dari PKS yang tidak “etis” untuk dipublikasikan disini, pada posting kedua Mr. X juga melampirkan scanning cuplikan iklan koran 100 tahun Kebangkitan Bangsa dalam salah satu kegiatan PKS di Bali, tentu saja scan foto itu disertai dengan paparan opini yang menajam antara lain “100 tahun kebangkitan bangsa merupakan bentuk pengingkaran terbuka PKS terhadap lahirnya SDI/SI pada 1905 sekaligus pengakuan PKS terhadap Boedi Oetomo 1908 sebagai pelopor kebangkitan nasional”

Tanggapan Bulan Bintang Media terhadap Kontroversi diatas

Terhadap pernyataan - pernyataan Mr. X berinisial “R” , kami merasa tidak pada posisi dan dalam kapasitas yang memadai untuk mengomentari “benar dan tidaknya” tapi menurut kami tindakan untuk menebarkan isu - isu tersebut bukan tindakan yang “benar dan bijak” sebab bisa - bisa akan memicu ketegangan sesama ummat Islam yang seharusnya sedapat mungkin berusaha mengedepankan persamaan dan bukannya justru memperuncing apalagi menajamkan sikap dan pilihan politik yang berbeda.

Kepada Mr. X yang mengaku sebagai simpatisan PBB dihimbau untuk mengakhiri isu - isu kontroversial dan jangan pernah lagi mempublikasikan-nya di media - media lainnya kecuali memang “keruhnya keadaan” yang anda harapkan.

Sebagai simpatisan Partai Islam, seharusnya anda bertindak atas dasar “akhlakul karimah” kalaupun menurut anda kebenaran harus diekspresikan tentu masih banyak jalan menyuarakan kebenaran tanpa pernah merugikan pihak lain dan merusak citra sendiri, sebab hakikatnya sebagaimana A’A Gym (KH. Abdullah Gymnastiar) sering berpesan “teko itu ya..mengeluarkan isi teko” dalam artian kebenaran tidak bisa disuarakan dengan cara - cara yang merusak kebenaran itu sendiri.

Kepada pihak - pihak yang berusaha di “serang” oleh Mr. X kami ingin menegaskan bahwa pernyataan - pernyataan tersebut haruslah disikapi secara bijak sebagai bentuk koreksi dan secara terbuka kami meminta sudahi saja kontroversi ini dan mari kita bangun kesepahaman dan kesatuan sikap dalam memperjuangkan Islam dan Aspirasi ummat Islam dengan cara - cara yang “elegan dan Islami”

Akhirnya … La Tahzan Innallaha Ma’ana.

Tidak ada komentar: