Bertopengkan Partai Islam, Haruskah Kita Dukung?
September 17, 2008 — Ajaran
Dalam sebuah talkshow di TV7 (kalo gk salah ingat) tgl 16 September malam, dihadirkan pembicara dari partai PKS (Anis Matta) dan partai PBB (salah satu petinggi partai PBB, gk kenal siapa orangnya) ditemani oleh 2 orang pengamat politik. Bahasannya tentunya seputar Pemilu 2009, partai politik dan Islam, terutama mengenai upaya beberapa partai Islam menerapkan syariat Islam kedalam hukum positif Indonesia nantinya. Setelah banyak embel2 tetek bengek politik disampaikan, sampailah pada ulasan si pengamat politik.
Salah seorang pengamat politik membeberkan fakta bahwa 30% dari petinggi partai PBB tidak taat menjalankan sholat, entah darimana dia mendapatkan fakta tersebut, tapi dia ternyata cukup pede dengan data nya tersebut. Dan anehnya, si utusan partai PBB tersebut tidak menyangkal data tersebut, malah berdalih bahwa upaya PBB adalah untuk kemashalatan umat muslim dengan memperjuangkan syariat Islam di Indonesia.
Jawabannya yang tidak menyangkal malah mencla mencle itu membuat audience akan mengamini pernyataan si pengamat politik tersebut, itu pasti!
Yang akhirnya kemudian ditimpali oleh si pembawa acara dengan mempertanyakan bagaimana mungkin bisa memperbaiki masyarakat jika akhlaknya sendiri tidak baik. Dan begitulah cermin dari dunia perpolitikan Indonesia, terutama partai2 yang mengusung dan menjual nama Islam.
Partai-partai Islam saat ini menjual syariat Islam dalam platform partai mereka dan mencari simpati masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.
Di sisi lain, ketika sekelompak orang mengatasnamakan agama atau kepercayaan tertentu sebagai bentuk gerakan untuk dijual dan mencuri perhatian masyarakat, implikasi nya adalah tentunya masyarakat mengharapkan para kader gerakan tersebut menjalankan aturan agama yang diusung oleh gerakan tersebut.
Begitu pula dengan partai-partai Islam di Indonesia, ketika mereka mengusung Islam sebagai platform mereka, yentunya masyarakat mengharapkan mereka juga berjiwa Islami. Sebab bagaimanapun, apapun misi dan visi partai, semuanya adalah menuju kebaikan, tinggal bagaimana mereka menjalankannya.
Sebelum terlalu panjang, mungkin kita perlu melihat beberapa contoh yang memang sudah terjadi di negara kita. Partai PBB (Partai Bulan Bintang) yang terkenal paling getol menjual isu penetapan syariat Islam di Indonesia, ternyata kader nya tukang korup dan main perempuan (si Al Amin suami pedangdut Kristina). Demikian pula PKS (Partai Keadilan Sejahtera) sebagaimana yang tersurat di PKS Watch dimana banyak kader PKS yang sudha mendapat banyak harta akhirnya jadi sibuk ber poligami (halal booook). Belum lagi tuntutan sejumlah kader PKS agar PKS tetap bersih karena dari beberapa kasus ditemukan bahwa PKS cenderung melindungi beberapa konglomerat hitam di Indonesia! Masih banyak lagi pokoknya, baca aja di PKS Watch.
Situs tersebut bagus karna telah membuka mata beberapa pengikut PKS untuk tetap berpikir kritis terhadap partainya agar tidak melenceng terlalu jauh!
Terlepas dari semua hal yang berbau topeng diatas, kita juga masih perlu mencermati tentang tingkah polah FPI (Front Pembela Islam), FUI (Front Umat Islam) dan ormas2 keagamaan lainnya yang sering bikin kacau. FPI dalam pernyataannya mengatakan akan melimpahkan suara massanya kepada PKS, sementara PKS sendiri terkesan cuek dan menerima saja pernyataan tersebut. Dimana letak fungsi sosial kontrol PKS terhadap pendukung/kader nya?
Mau bakar-bakaran lagi lalu teriak Allahuakbar? Masya allah……
Ditulis dalam Agama, Politik, Sosial Budaya. Tag: fpi, islam, partai, pemilu, pks.
Kamis, 25 September 2008
topeng partai islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar