Islam Banget! Tarbiyah Banget! & PKS Banget!
September 16th, 2008 by ImeL
Yuhuu.. Marhaban ya Ramadhan.. Semoga Ramadhan ini menjadi Ramadhan yang lebih spesial n lebih berharga daripada Ramadhan-Ramadhan sebelumnya. Semangatzz!! Kalau Cuma punya target Khatamun Qur’an sudah biasa tuh, mari buat target yang fantastis n dinamis yang membuat kita selalu Optimis, n ga membuat kita skeptis, walau kita tidak bisa meninggalkan realistis bahwa kita cenderung statis, dan pilihan menjadi insan yang agamis menjadikan diri kita keren abis.. Bersama kata ‘abis’ ini sudah habis pula kata-kata berakhiran “ is “ di kepala saya. [heheh..]
Beware..!, tulisan ini sifatnya konfrontatif n kampanye habis.. :D. So yang ga suka baca halaman ini disilahkan klik tombol silang di bagian kanan atas, atau anda yang menyukai tantangan silangkan di widerkan dengan mengklik tombol kotak di bagian kanan atas, tapi saya yakin anda adalah orang yang menyukai tantangan, so buruan pelototi n klo bisa komen tulisan ini. [Mekso Tenan Rek :D]. Oche lanjut ajah yakz..
Berkepribadian Islam Bahasa kerennya Syaksiyah Islamiyah. Maksud berkepribadian Islami disini adalah bahwa orang tersebut mempunyai adat kebiasaan (akhlaq) hidup sesuai dengan aturan Islam. Yang namanya akhlaq tuh ya yang muncul dari diri kita yang sifatnya spontan n ga dibuat-buat alias otomatis. Ketika dia bersin, kata-kata yang keluar ya “ Alhamdulillah” bukan kata-kata yang lainnya, kalau dia mau makan dalam kondisi berdiri, saat itu juga ia akan mencari tempat untuk duduk, ketika ia disakiti n diremehkan otomatis dia bisa bersabar. Dan itulah yang dinamakan akhlaq.
Inna min khiyarikum ahasinukum akhlaqo. “ Sesungguhnya orang yg plg baik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaqnya. “ ( HR Muslim). Simpel seegh tapi artinya dalem banget.
Dari Aisyah Radiyallohu ‘anhu berkata: “ Akhlaq nabi adalah alqur’an. “. Simpel tapi juga dalem. Apalagi yang ini neeh, cukup bisa dijadikan panah dengan busur yang gagah,
“Telah merasakan nikmatnya iman, orang yang rela menjadikan Allah sebagai Robbnya, Islam sebagi agamanya, dan Muhammad sebagai Rasulnya.” (HR Muslim).
So, ga usah kebanyakan dalil yak, pokoknya kita harus berIslam secara Kaffah, jangan asal Islam abangan, Islam KTP nya doank, Menjadi orang Islam yang lebih berbobot! [ hehe bukan makin gendhut lho yakz :p]
Ternyata Islam banget saja kurang lengkap lho, ada elemen lain yang harus kita perhatikan yakni fungsi pendidikan n pembinaan diri, dan itulah yang disebut dengan tarbiyah. Wew, tarbiyah penting banget buwat kita-kita, apalagi,tarbiyah dzatiyah mendidik diri sendiri tanpa lepas dari mutaba’ah harian yang terkontrol dan sistematis. “Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.” (QS Al-Baqarah:197).
Tarbiyah menjadikan kita lebih bertaqwa, Hmm.. saya teringat mas’ul QR kemaren pas buka bareng temen-temen QR, beliau bilang gini neeh, “ Tak peduli kita ada dimana, seberapa strategis jabatan n amanah dakwah kita, Tak peduli kita elemen penyokong dakwah di atas atau di bawah atau bahkan gras root!, yang dinilai adalah ketaqwaannya. “ . Yupz sepakat banget, kadang-kadang usia tarbiyah kita ga sepadan dengan peningkatan ketaqwaan kita, n bahkan merosot [wedew, gaswat!]. Saya pernah di tanya tarbiyah itu apa seh? Gubrakz!! Piye yow, secara bahasa segh pendidikan/pembinaan. Secara yang laen? Wedew susah juga yakz menjawabnya, Nah ini yang mulai rentan untuk dibahas, pfiuh.. please open your mind yakz..
Dakwah Ikhwanul Muslimin lebih dikenal dengan dakwah tarbiyah, salah satu cita-citanya adalah mempersiapkan yang tidak mungkin goyah, amal yang berkelanjutan, tsiqoh (kepercayaan) kepada Alloh yang tidak akan melemah, dan jiwa-jiwa yang merindukan pertemuan dengan Allah dalam keadaan syahid di jalan-Nya. Adalah salah besaar bagi mereka yang menduga bahwa jamaah ikhwanul muslimin adalah Jama’ah Darwis, dimana para pengikutnya membatasi diri dalam wilayah yang sempit dari pemahaman masalah ibadah. Seluruh konsentrasi gerak mereka adalah sholat, shoum, dzikir dan tasbih. Akan tetapi, mereka meyakini Islam sebagai aqidah dan ibadah, negara dan kewarganegaraan, akhlak dan materi, budaya dan undang-undang, serta toleransi dan kekuatan. Mereka menyakini Islam sebagai paripurna yang melingkupi seluruh aspek kehidupan, mengatur perkara dunia sebagaimana dia mengatur perkara akhirat. Mereka yakin bahwa Islam adalah sistem operasional sekaligus spiritual. Islam menurut mereka adalah agama dan daulah, mushaf dan pedang!. Gerak mereka, “ Layaknya pendeta di malam hari dan seperti penunggang kuda di siang hari.”
Mereka berusaha “ihsan” dalam sholat, tilawah Al-Qur’an, dan berdzikir kepada-Nya sebagaimana yang telah diajarkan kepada mereka tanpa ditambah atau dikurangi, tidak dibuat-buat, dan tidak pula dipersulit. Sabda Rosul, “ Sesungguhnya agama ini kokoh, maka masukilah dengan lemah lembut.”.
Wew, konseptis yee..? Sedikit segh iya, tapi banyak actionnya di lapangan, walau tidak menutup kemungkinan banyak yang meleset dari standart ideal jama’ah. Yupz elemen yang tidak bisa terlepaskan dari tarbiyah adalah elemen publik untuk mendukung gerak dakwahnya. Untuk membuatnya terorganisir [ingat kejahatan yang terorganisir bisa mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir!] dibuatkan sebuah partai. Partai Dakwah yang benar-benar ditunjukkan untuk menyokong gerak dakwah Islam. Penyeleksian yang super ketat, diantara kader nya yang muntij, membuat semakin kokoh saja bangunan jama’ah dakwah ini. Tidak hanya itu saja, sistem kaderisasi yang dibuat juga menjadikan partai ini tidak bisa di pandang sebelah mata [Jangan Pandang Sebelah Mata Yang Muda Penuh Karya!]. Semangat membina dan mentarbiyah diri dan orang lain kunci pokok keberhasilan dakwahnya. Klo mau menyimak perjalanan partai ini silahkan klik di halaman ini
Nah, satu hal yang pengen saya soroti, mengenai judul tulisan ini, Islam Banget!, Tarbiyah Banget!, dan PKS Banget!. Ada secuil harapan perbaikan atas merosotnya nilai ruhiyah dalam diri kader, what is it?. Begini.. saya cukup prihatin dengan ikhwan UNY, ada temen saya yang cerita tentang ini. Katanya seh, ikhwannya PKS banget!, semua emblem n pernik PKS dia punyai, tak jarang semua acara dan kegiatan yang berbau partai pun ia selalu ikuti, bahkan kalo ada demo simpatik partai dia berada di garis depan barisan, si ikhwan lagi demam-demamnya pengen nikah, dia berusaha untuk ta’aruf, tapi [semoga ini bukan ghibah, Mencoba mencari solusi biar penyakit ini tidak semakin meluas!], si ikhwan tadi melakukannya dengan tidak ahsan, dia menta’arufi beberapa akhwat dalam waktu yang bersamaan, [ Mang ada ya ta’aruf yang di triple action gitu??] sampai tahu semua kebiasaan akhwat, alhasil ada yang mau lanjut n ga mau lanjut. Alkisah ceritanya si ikhwan sudah sampai ke tahap menikah, dan menikahlah dia dengan seorang akhwat. Tapi anehnya setelah pernikahan, si ikhwan masih sering kontak dengan mantan akhwat yang pernah diajak ta’aruf [weleh-weleh!], udah gitu SMS nya mencerritakan kemesraan dia dan istrinya. Ini namanya kader PKS banget tapi ga tarbiyah banget, nilai internalisasi tarbiyah belum mengkristal dalam diri dan ruhiyah dia. Harusnya khan ga gitu, Islam banget duluw, tarbiyah banget duluw, baru PKS banget! Toh partai hanya semacam sarana saja, iya tho??.
Lain lagi kasus yang ini, saya lagi di Malang ngikutin semnas Fisika, baru nyampe disana si Dona SMS, bapak ibunya Pak Arifuni kecelakaan, dan ditambah shock lagi ibu nya masuk ke Bethesda ga sadarkan diri. Wew, saya kaget banget, secara mereka sudah saya anggap ortu sendiri, karena ortunya pak Arifuni itu baik banget, sering mengirimi kita-kita makanan pas syuro di DPC Sleman, bahkan pas hujan-hujan pun dibawakan makanan penghangat tubuh [ wew..]. Setelah sepulang dari Malang, saya langsung ngejenguk beliau di Bethesda, “ Don, kecelakannya gimana segh?”. Saya terkaget-kaget ria dengan jawaban dona, kecelakaannya saat ortunya Arifuni mengendarai motor sepulang kerja, Nah beliau membelokkan motor kekanan dengan maksud menegakkan kembali bendera PKS yang roboh yang saat itu dipasang di semua ruas jalan sepanjang jalan Magelang. Wew.. koq bisa ya sampai segitunya. Saya saja cuek-cuek saja saat mengendarai motor melihat banyak bendera PKS yang roboh. Apa saya termasuk orang yang tarbiyah banget tapi ga PKS banget yakz [hehe..].
Ketika jamaah dakwah ini semakin meluas, dengan jumlah kader yang terus meningkat, semakin kompleks pula lah permasalahan kaderisasi. Wew Pusying banget degh ngurusin kaderisasi, bisa bilang gini karena duluw pernah berkecimpung di amanah yang sama. Dan semoga kritikan diatas bukan hal yang menjadikan kita lemah, tapi membuat kita semangat. Nah satu hal yang perlu digaris bawahi, kadang kita lupa esensi dasar siapa kita, apa yang kita kampanyekan, Islam kah?? Atau partainya kah?? . Dan kadang kita lebih banyak menonjolkan symbol, padahal tanpa nilai Islam yang ada di diri kita, kita akan menghancurkan symbol itu sendiri. No Ta’asyub! No Tatsaquts!.
So, menjadi kader sejati, sangatlah penting menginternalisasi Islam dan tarbiyah dalam diri untuk menjadikan jama’ah dakwah ini kuat, semakin mantap melangkah. Kalau cuma simpatisan ya monggo, tapi apa ga rugi cuma ngefans sama partainya doank, tapi ga tertarbiyah, iya tho? Ehm.. teringat taujih apel pagi menjelang 17 Agustus kemaren, “ Jangan pernah kita takut tersaingi akan banyaknya bendera partai lain yang ada di jalan-jalan, kencangkan ikat penggang, tata Islam dalam diri tetep semangat berdakwah, jangan khawatir Alloh pasti akan menolong kita! Just Alloh Ghoyatunna!! “
Tulisan ini semoga bisa dimaknai sebagai iqob karena saya selalu melewatkan spreeding gara-gara sering pulkam. n special created 4 DSP
Kamis, 25 September 2008
Tarbiyah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar