Kamis, 25 September 2008

tarbiyah pengembangan

Pengertian Tarbiyah secara bahasa adalah Tansyi`ah (pembentukan), Ri`ayah (pemeliharaan), Tanmiyah (pengembangan),dan Taujih (pengarahan).

Maka proses tarbiyah yang kita lakukan dengan menggunakan
sarana dan media yang ragam dan bermacam-macam, seperti halaqoh, mabit, tatsqif,
ta`lim fil masajid, mukhoyyam, lailatul katibah dan lainnya harus memperhatikan
empat hal diatas sebagai langkah-langkah praktis untuk sampai pada tujuan
strategis yaitu terbentuknya pribadi muslim da`i atau muslim shalih mushlih



1. Tansyi`ah (pembentukan)

Dalam proses tansyi`ah harus memperhatikan tiga sisi penting
yaitu : a. Pembentukan ruhiyah ma`nawiyah dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan
ibadah ritual seperti qiyamul lail, shaum sunnah, tilawah Qur`an, dzikir dll.
Para Murabbi harus mampu menjadikan sarana-sarana tarbiyah semisal mabit,
lailatul katibah, jalsah ruhiyah, dalam membentuk pribadi Mutarabbi pada sisi
ruhiyah ma`nawiyahnya dan dirasakan serta disadari oleh Mutarabbi bahwa ia
sedang menjalani proses pembentukan ma`nawiyah ruhiyah. Jangan sampai mabit
hanya untuk mabit.

b. Pembentukan Fikriyah Tsaqofiyah. Sarana dan media tarbiyah tsaqofiyah harus dijadikan sebagai sarana dan media yang dapat membentuk peserta tarbiyah pada sisi fikriyah tsaqofiyah,jangan sampai tatsqif untuk tatsqif dan ta`lim untuk ta`lim, tetapi harus jelas tujuannya bahwa tatsqif untuk pembentukan tsaqofah yang benar dan utuh, ta`lim
untuk tafaqquh fid dien dan ini harus disadari dan dirasakan oleh Murabbi dan
Mutarabbi.

c. Amaliyah Harakiyah

Proses tarbiyah selain bertujuan membentuk pribadi dari sisi ruhiyah
ma`nawiyah dan fikriyah tsaqofiyah juga bertujuan membentuk amaliah harakiyah
yang harus dilakukan secara berbarengan dan berkeseimbangan seperti kewajiban
rekruitmen dengan da`wah fardiyah, da`wah `ammah dan bentuk-bentuk nasyrud
da`wah lainya. …… serta pengelolaan halaqoh tarbawiyah yang baru
sehingga sisi ruhiyah ma`nawiyah dan fikriyah tsaqofiyah teraktualisasi dan
terformulasi dalam bentuk amal nyata dan kegiatan ril serta dirasakan oleh
lingkungan dan mayarakat luas



2. Ar ri`ayah (pemeliharaan).
Kepribadian Islami yang sudah atau mulai terbentuk harus dijaga dan dipelihara ma`nawiyah, fikriyah dan amaliyahnya serta harus selalu dimutaba`ah (dikontrol) dan ditaqwim (dievaluasi) sehingga jangan sampai ada yang berkurang, menurun atau melemah. Dengan demikian kualitas dan kuantitas ibadah ritual, wawasan konseptual, fikrah dan harakah tetap
terjaga dan terpelihara dengan baik. Tidak ada penurunan dalam tilawah yaumiyah,
qiyamul lail, shaum sunnah, baca buku, tatsqif, liqoat tarbawiyah dan aktivitas
da`wah serta pembinaan kader.



2. At Tanmiyah (pengembangan).



Dalam proses tarbiyah, Murabbi dan Mutarabbi tidak boleh puas dengan apa yang ada dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, apalagi menganggap sudah sempurna. Murabbi dan Mutarabbi yang baik adalah Murabbi dan Mutarabbi yang selalu memperbaiki kekurangan dan kelemahan serta meningkatkan kualitas, berpandangan jauh kedepan, bahwa tarbiyah harus siap dan mampu menawarkan konsep perubahan dan dapat mengajukan solusi dari berbagai
permasalahan ummat dan berani tampil memimpin umat. Oleh karenanya kualitas diri
dan jamaah merupakan suatu tuntutan dan kebutuhan dalam proses tarbiyah.



3. At Taujih (pengarahan) dan At Tauzhif (Pemberdayaan).



Tarbiyah tidak hanya bertujuan untuk melahirkan manusia yang
baik dan berkualitas secara pribadi namun harus mampu memberdayakan …… dan
kualitas diri untuk menjadi unsur perubah yang aktif dan produktif ( Al Muslim
Ash Shalih Al Mushlih ). Murabbi dapat mengarahkan, memfungsikan dan
memberdayakan Mutarabbinya sesuai dengan bidang dan kapasitasnya.Mutarabbi siap
untuk diarahkan, ditugaskan, ditempatkan dan difungsikan, sehingga dapat
memberikan kontribusi ril untuk da`wah, jamaah dan umat, tidak ragu berjuang dan
berkorban demi tegaknya dienul Islam

“ Diantara orang-orang yang beriman itu ada orang-orangyang menepati apa yang mereka telah janjikan kepada Allah, maka diantara merekaada yang gugur, dan diantara mereka ada pula yang menunggu-nunggu dan merekasedikitpun tidak merubah janjinya. “ ( QS 33 : 23

Indikasi keberhasilan tarbiyah bisa dilihat pada peran dan kontribusi kader dalam penyebaran fikrah, pembentukan masyarakat Islam, memerangi kemunkaran memberantas kerusakan dan mampu mengarahkan dan membimbing umat ke jalan Allah. Serta dalam keadaan siap menghadapi segala bentukkebathilan yang menghadang dan menghalangi lajunya da`wah Islam

“ Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu`min diri dan harta mereka dengan memberikan syurga kepada mereka, mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh, itu telah menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur`an, dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain ) daripada Allah, maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu dan itulah kemenangan yang besar “ (QS 9 :111)

Semoga Allah selalu bersama kita dan kemenangan memihakkepada kita. “ Jika kamu membela (agama) Allah, pasti Allah memberikan kemenangan kepadamu dan mengokohkan kakimu diatas jalan yang haq ”
Tags: tarbiyah
Prev: Syukur terhadap Nikmat Allah
Next: Milad PKS ke-10 di Inggris

Tidak ada komentar: